-

Tuesday, October 25, 2011

Peristiwa yang Mengubah Sejarah

Tahun '20-an, Peristiwa yang Mengubah Sejarah
BEBERAPA peristiwa datang dan pergi tapi tidak semuanya terlupakan. Beberapa yang terjadi pada awal tahun 1920-an misalnya. Sebagian bahkan menjadi bagian dari titik balik dalam sejarah. Apa saja? Berikut di antaranya.

Westernisasi Turki

(29 Oktober 1923) Jenderal Mustafa Kemal yang berhasil memukul mundur Inggris di Gallipoli pada tahun 1915 dan belum lama melakukan hal serupa terhadap Yunani melalui invasi rupanya berencana melalukan pengambilalihan kekuasaan di negerinya sendiri. Sebuah "invasi sipil". Beberapa jam sebelumnya kepada jurnalis Kemal menyatakan Islam yang dikenal saat itu telah menjadi pembiakan bagi mistisisme dan takhayul. Sesuatu yang diyakininya hanya akan menghancurkan para penganutnya. "Kami akan menyelamatkan mereka," ujarnya. Demikian seperti yang ditulis Andrew Mango, penulis biografi.

Tak kurang dari 101 tembakan dilepaskan saat akhirnya "hari pembebasan" itu tiba. Saat Mustafa Kemal mengakhiri kekaisaran Islam di Turki. Turki pun berubah menjadi sebuah negara dengan sistem pemerintahan republik. Kemal pun menjadi presiden, tidak lagi sultan atau kalifah, seperti yang selama 600 tahun dijalankan kerajaan Ottoman. Sosok yang sempat membuat Eropa tiarap, pemimpin keyakinan para muslim Sunni di seluruh pelosok dunia.

Setelah itu westernisasi berlangsung lebih cepat dari yang mungkin diperkirakan. Naskah-naskah berbahasa Arab digantikan bahasa kaum Roma. Mustafa Kemal yang kemudian mengadopsi nama lain Attaturk, artinya Ayah Bangsa Turki, menandai era di mana nasionalisme --bukan Islam-- dinilai sebagai solusi bagi permasalahan yang dihadapi kaum muslim. Pada tahun '80-an reaksi atas keputusan ini mulai menemukan gerakannya. Para aktivis menuntut kekalifahan kembali ditegakkan. Salah satunya yang paling dikenal adalah Osama bin Laden.

Revolusi Adolf Hitler

(8 November 1923) Berawal di sebuah ruang di mana bir mudah didapat, Buergerdukeller di Munich, seorang lelaki melompat ke atas meja dan melepaskan tembakan ke langit-langit. "Revolusi nasional dimulai!" Setidaknya itulah yang Adolf Hitler coba yakinkan. Saat itu apa yang diinginkan masih belum terjadi tapi setidaknya isu mulai berkembang dan Hitler mengambil setiap kesempatan yang mungkin didapat. Saat rakyat Jerman menganggap pemerintahan Weimar tidak seperti yang diharapkan. Kebijakan gencatan senjata pada Perang Dunia I dianggap memalukan dan sebuah aksi mengembalikan harga diri bisa membuat siapa saja ikut dalam barisan.

Sebelum pukul 21.00 malam Nazi melancarkan kudeta dan menahan tiga petinggi Jerman. Dengan para pendukung mengepung tempat penyergapan, Hitler memerintahkan ketiganya untuk mendukung Nazi. Tapi percobaan ini pun masih belum menemukan hasil. Para tahanan itu meloloskan diri dan melaporkan orak di belakang kudeta tersebut. Polisi kemudian melepaskan senjata ke arah massa Nazi saat mereka melakukan aksi di jalanan keesokan harinya. Hitler sendiri akhirnya ditahan.

Pada persidangan Hitler kembali berorasi tentang misi mengembalikan kejayaan Jerman yang diusungnya. Tapi tidak ada yang teryakinkan. Tidak di pengadilan. Setelah menjalani delapan bulan masa tahanan dari vonis lima tahun yang dijatuhkan, Hitler kembali dengan misinya melalui "orasi tertulis"-nya: Mein Kampf. Kali ini hasilnya jauh dari yang dibayangkan akan pernah terjadi dalam sejarah kemanusiaan.

Matinya Bolshevik

(21 Januari 1924) Hari itu Vladimir Ilich Ulyanov bangun sekitar pukul 10.30 dan menemui kematiannya. Siapakah sosok yang satu ini? Meski memiliki 160 nama alias, kebanyakan mengenalnya sebagai Lenin. Sekitar 18 bulan sebelumnya, Lenin mengalami stroke dan kondisi kesehatannya tidak pernah benar-benar pulih. Malam di awal Januari itu ia terserang demam tinggi. Demikian menurut pakar sejarah dari Oxford, Robert Service dalam bukunya, "Lenin: A Biography".

Malam itu Lenin tidak sendirian. Ia ditemani salah satu kolega Bolshevik-nya, Nikolai Bukharin. "Saat aku bergegas ke kamar Ilich, di sana banyak dokter, juga obat-obatan. Ilich mengembuskan napas terakhirnya... Ilich, Ilich telah pergi," ujarnya. Kematian tokoh revolusioner Rusia itu dianggap sebagian pihak membawa serta roh Bolshevik, kelompok radikal dari Partai Buruh Sosial-Demokrat Rusia.

Tapi hingga kini penyebab pasti kematian Lenin tidak pernah terungkap. Ada yang mengatakan sifilis dan efek operasi pengangkatan peluru di bagian leher. Pada tahun 1918 seorang pelaku anarkis diaporkan menembaknya. Tapi di kalangan komunis kematian Lenin di usianya yang ke-53 diyakini karena memaksakan diri untuk bekerja keras demi keyakinannya. Padahal ia berasal dari keluarga yang cukup berada. Kakeknya bahkan seorang pemilik tanah.

Kematian Lenin yang dianggap "terlalu awal" juga dinilai akan membuka horor dalam rupa kekuasaan Stalin. Pertanyaannya seandainya tetap hidup akankah Lenin menghentikan Stalin? Sejumlah pakar mengingatkan filosofi Lenin atau Leninisne tidak kalah brutalnya. Seperti yang dikatakan pakar sejarah Hilhne d'Encausse dalam buku biografinya. Menurutnya kematian tidak mengubah Lenin.

Ia tidak pernah melepaskan keyakinannya tentang satu-partai satu-ideologi dan "negara mandiri" yang akan matian-matian mempertahankan diri. Lenin juga tidak segan memberangus kelompok lawan politiknya. Ketika hal ini ditanyakan, jawabannya, "Apakah Anda tidak mengerti, kalau kita tidak menembak segelintir dari para pemimpin ini, maka bisa jadi kita akan berada di posisi yang mengharuskan kita untuk menembak 10.000 buruh."

Sebelumnya Lenin mengkritik Stalin yang menjadi General Secretary pada tahun 1922 karena dianggap menghimpun kekuasaan tak terbatas di tangannya. Selain itu ia tidak tahu setelah kematiannya kekuasaan Stalin bisa melebihi yang pernah dibayangkannya.

Revolusi Ford

(September 1926) Salah satu industrialis paling berpengaruh dari Amerika Serikat adalah Henry Ford. Bukan hanya menjadi penggerak industri massal, ia juga turut menginisiasi waktu kerja yang diperpendek menjadi lima hari. Dimulai dari para pekerja di perusahaannya. "Seperti halnya bekerja delapan jam per hari membuka jalan menuju kemakmuran di Amerika, begitu pun lima hari kerja, akan membawa kita pada kemakmuran yang lebih baik."

Ford beralasan lima hari kerja akan memicu pertumbuhan industri. Dengan memiliki masa libur para pekerja akan bepergian. Artinya mereka akan memerlukan kendaraan, pakaian, bahkan variasi makanan. Dengan demikian akan ada lebih banyak peluang bisnis yang bisa dikembangkan. Apalagi ia pun meyakini di antara waktu libur itu para pekerja pun dipastikan akan berbelanja. Meski awalnya dipertanyakan, kebijakan ini ternyata berbukti sukses. Apa yang diperkirakannya benar-benar dapat dilihat bahkan hingga sekarang.

Misi solo Atlantik

(21 Mei 1927) Hadiah uang sebesar 25.000 dolar AS memang sangat menggoda tapi risiko yang dihadapi pun tak kalah membawa bahaya. Hanya perlu serpihan kecil es saja atau rasa kantuk tak tertahankan untuk membuat nyawa melayang. Itulah pilihan yang dihadapi Charles Lindbergh sebagai orang yang menyeberangi lautan Atlantik

Sebelumnya ia memang sempat melakukan penerbangan dari California ke New York dengan pesawat yang saat itu bisa jadi tak lebih dari mesin berkipas dengan kaleng berisi bahan bakar. Tapi untuk melintasi jalur sepanjang 4.000 mil diperlukan persiapan lebih, apalagi sebagai misi perdana. Namun Lindbergh akhirnya mampu menyelesaikan apa yang telah dimulainya dalam waktu 33,5 jam. Penerbangan solo itu dilakukan secara nonstop.

Keputusannya yang berani membuat tak sedikit orang terinspirasi. Tapi di luar dugaan, menurut Anne Morrow, istrinya, Lindbergh adalah sosok yang pemalu. "Aku tahu semua memujanya. Apalagi dengan sorot matanya yang tajam, bercahaya, penuh dengan tekad yang membara." Tapi semua itu hanya membuat pribadinya semakin dikenal. Sejak misinya itu, Lindbergh dianggap sebagai salah satu pionir pemberani dalam misi penerbangan solo. Kini tak terhitung misi serupa dengan tujuan amal.

”Obat ajaib” penisilin

(3 September 1928) Selama setidaknya dua juta tahun pertama sejarah manusia, infeksi bakterial seperti yang menyertai penyakit pneumonia, scarlet fever (infeksi yang ditandai bintik merah pada kulit), sifilis, dan luka bernanah, seringkali berakhir dengan vonis kematian. Tapi pada suatu pagi di London, dunia kesehatan secara dramatis menemukan sejarahnya saat peneliti Skotlandia, Alexander Fleming menemukan sesuatu yang menarik perhatiannya pada salah satu piring pantri yang akan disterilisasi untuk digunakan kembali.

Fleming yang sebelumnya menyaksikan sendiri horor yang diakibatkan luka-luka fisik selama Perang Dunia I tengah dalam misi. Ia berusaha melakukan penelitian untuk menemukan antibiotik yang ampuh sekaligus aman. Antibiotik yang lazim digunakan saat itu berupa esktrak cairan tubuh, lysozyme, masih dianggap lemah. Tapi pagi itu ia menemukan fakta menarik saat kultur bakterial yang terdapat pada piring pantri tersebut berhenti berkembang.

Mold juice atau "cairan pembaharu" ini berasal dari spora yang sebelumnya tersimpan di laboratorium. Fleming yakin spora yang satu ini tak lain Penicillium notatum. Karena itu ia kemudian menamainya penisilin. Namun baru satu dekade kemudian ilmuwan lain menyempurnakan penemuan Fleming ini, mengekstrasinya hingga akhirnya menjadi jenis penisilin seperti yang dikenal hingga saat ini. Obat mujarab untuk menyembuhkan sejumlah penyakit menular.

Gambar bersuara pertama

(6 Oktober 1927) Saat ini industri perfilman adalah sebuah industri raksasa yang bisa menghasilkan pendapatan lebih dari yang pernah dibayangkan siapa pun yang sebelumnya hanya bisa menonton gambar bergerak tanpa suara. Tapi pada akhir 1927 sebuah gambar bergerak alias film pendek yang diperankan figur Al Jolson akhirnya muncul. Meski tentu kualitasnya hanya sepadan dengan teknologi pada masanya tetapi unsur suara saat itu menjadi sesuatu yang sangat krusial, salah satunya dalam merebut perhatian penonton.

Tapi tentu saja sebelumnya siapa pun pelaku perfilman harus berterima kasih pada perangkat lunak dan perangkat keras yang memungkinkan pengembangan seni visual ini dilakukan. Dan sosok yang turut meretas jalan menuju industri kreatif ini adalah Thomas Edison. Bersama asistennya W.K.L. Dickson keduanya percaya suatu saat elemen suara tidak mungkin diabaikan.

Apa yang dilakukan keduanya pada 1889 dalam menciptakan mesin dan peralatan lainnya sebagai teknologi awal untuk gambar bergerak yang memiliki suara tidak diragukan lagi telah membuka pintu bagi industri masif yang kemudian dicoba lewat film perdana bersuara The Jazz Singer. Setelah itu seperti yang bisa dilihat hingga saat ini Warner Bros sebagai produser film perdana tak terlihat akan berhenti memproduksi apa yang telah dimulainya.

Animasi tikus

(18 November 1928) Dunia hiburan bisa jadi salah satu industri yang tidak dibatasi usia. Siapa pun memerlukan hiburan, termasuk anak-anak. Kabar baik lainnya bagi para pelaku bisnis di bidang ini siapa pun pernah menjadi anak-anak dan seperti yang diyakini banyak orang, selalu ada sisi kanak-kanak dalam diri manusia. Artinya jika hiburan untuk kalangan dewasa belum tentu bisa dinikmati anak-anak maka sebaliknya hiburan untuk anak-anak sangat mungkin dinikmati mereka dengan usia di atasnya.

Sebuah peluang yang sangat masif untuk dikelola. Dan salah satu yang disukai semua kalangan adalah hiburan dalam bentuk animasi. Siapa yang memulainya? Banyak tapi ada satu nama yang tidak mungkin tidak disebut. Dia adalah Walt Disney. Khusus film animasi dengan elemen suara, semua berawal dari sebuah mimpi. Tepatnya pada musim gugur 1928 saat Walt Disney memulai proyek filmnya berjudul Steamboat Willie dengan pemeran utama seekor tikus bertelinga lebar bernama Mickey.

Tapi saat itu Disney hanya seorang animator muda dari California berusia 27 tahun, tidak dikenal, dan tidak memiliki cukup uang untuk membiayai film bergerak yang tidak hanya bersuara tapi lebih dari itu, memiliki soundtrack. Dan kalaupun bisa diwujudkan ia juga tidak tahu siapa yang akan mempromosikan dan mendistribusikannya. Tapi mimpi selalu bisa menjadi kenyataan.

Disney tetap menyelesaikan proyeknya dan hasilnya jauh lebih baik dari film bersuara pertama The Jazz Singer. Secara teknis semua lebih memungkinkan, elaborasi karya animasi dalam bentuk fim saat itu ternyata bisa dikerjakan dengan sempurna. Dan sebuah pertemuan dengan agen pers Harry Reichenbach memastikan sejarah baru dimulai.

Sebagai pengelola Colony Theater di New York, Harry menyarankan Disney untuk go public. Ia menjanjikan pemutaran Steamboat Willie selama dua minggu. Meski saat itu sejumlah bintang pertunjukan mendominasi dunia hiburan tapi Mickey Mouse mulai dikenal melalui media. Hasilnya penonton mulai berdatangan dan mereka menyukainya. Setelah itu sejarah perfilman animasi sepertinya menemukan jalur cepat hingga saat ini.

Sumber http://www.klik-galamedia.com/indexedisi.php?id=20111001&wartakode=20111001221238

Artikel yang Berkaitan

0 komentar:

-

Post a Comment