-

Monday, May 30, 2011

Bahaya! Jalan Rusak di Pantura Subang

KOMPAS/MUKHAMAD KURNIAWAN Kerusakan jalan di daerah Sukasari, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Lubang, retakan, dan gelombang jalan di beberapa titik bisa membahayakan pengendara. SUBANG, — Bagi Anda pengendara sepeda motor pengguna jalur pantura, waspadai kerusakan jalan di daerah Sukasari, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Lubang, retakan, dan gelombang jalan di beberapa titik bisa membahayakan keselamatan Anda.Kerusakan parah terjadi di ruas sepanjang sekitar 13 kilometer antara Kecamatan Sukasari dan Kecamatan Ciasem. Ada sedikitnya tiga titik di jalur menuju Jakarta yang memiliki lubang, retakan, dan gelombang membahayakan, antara lain, dua titik di Desa Mandalawangi, Kecamatan Sukasari.Hingga Senin (30/5/2011), sebagian lubang dan retakan telah ditambal sulam. Menurut Karman (58), warga Desa Mandalawangi, Kecamatan Sukasari, hampir setiap hari ada pengendara sepeda motor yang terjatuh di beberapa lokasi itu. "Para korban biasanya belum tahu ada lubang dan retakan besar di sini dan kendaraannya melaju dalam kecepatan tinggi," ujarnya.Da'un (55), petani penggarap sawah di tepi jalur pantura Desa Mandalawangi, Kecamatan Sukasari, mengaku sering mendapati pengendara sepeda motor oleng dan terjatuh setelah terantuk lubang dan retakan jalan. "Sering sekali menolong orang karena terjatuh di depan mata saya saat sedang kerja di sawah," kata Da'un.Kendaraan umumnya melaju dengan kecepatan lebih dari 50 kilometer per jam di jalan nasional tersebut. Sebagian pengendara menghindari lubang dengan meliak-liuk, tetapi tak sedikit yang mengurangi kecepatan secara tiba-tiba hingga mengagetkan pengendara di belakangnya.Menurut Da'un dan Karman, melaju dengan sepeda motor pada malam hari lebih berbahaya daripada siang. Sebab, selain harus beradu dengan truk dan bus besar, kerusakan jalan tak terlihat jelas akibat kurangnya penerangan. Sebagian lampu bertenaga surya yang terpasang di median jalan redup atau bahkan mati."Ada tambal sulam yang dikerjakan sepekan terakhir sehingga lubang dan retakan sudah berkurang dibandingkan sebelumnya. Tetapi, di beberapa lokasi tetap rawan kecelakaan," kata Da'un.
sumber : www.kompas.com

Artikel yang Berkaitan

0 komentar:

-

Post a Comment