-

Tuesday, July 24, 2012

Berkenalan dengan Kitab Alquran



BULAN Ramadan disebut pula Syahrul Quran. Bulan Alquran. Dalam menyambut Ramadan 1433 Hijrah sekarang, ada baiknya kita berkenalan dengan Alquran, nama khusus bagi kalam (ucapan) Allah SWT, yang diwahyukan kepada hamba-Nya, Muhammad Rasulullah SAW melalui perantaraan Malaikat Jibril. Berisi perintah untuk dilaksakan dan larangan untuk ditinggalkan. Menjadi petunjuk bagi orang-orang yang mencari bimbingan dan cahaya bagi orang-orang yang memerlukan penerangan.

Nama-nama yang dilekatkan kepada Alquran mengandung arti tersendiri dalam kaitan peran fungsi Alquran, sebagai jalan hidup dan kehidupan manusia beriman. Imam Jalaluddin as Suyuti (849-911 H/1445-1505 M), penulis kitab "Al Irqan fi Ulumil Quran" memaparkan kl.45 nama Alquran yang disebut di dalam ayat-ayat Quran. Antara lain Busyra, kabar gembira (Q.S. Al Baqarah: 97), Ilmun, ilmu pengetahuan (Q.S. Al Baqarah: 145), Al Urwatul Wutsqa, ikatan yang kuat (Q.S. Al Baqarah: 257), Haqq, sah, benar (Q.S. Ali Imran: 62), Habullah, tali Allah (Q.S. Ali Imran: 103), Bayanul Linnasi, keterangan bagi manusia (Q.S. Ali Imran: 138), Munady, penyeru (Q.S. Ali Imran: 193), Nurum Mubin, cahaya penerang (Q.S. Annisa: 174), Shirathum Mustataqim, jalan lurus (Q.S. Al An'am: 153), Ddzikrum Mubarakun, peringatan yang diberkahi (Q.S. Al Anbiya: 50), Shuhufun Mukarramah, lembaran yang dimuliakan (Q.S. Abasa: 45), Marfu'atun Muthahharah, yang ditinggikan dan disucikan (Q.S. Abasa: 46), Qawlun Fasihun, perkataan yang jelas tegas (Q.S. Ath Thariq : 13).

Orang yang paling baik di antara semua orang adalah orang yang mempelajari Alquran dan mengajarkannya (hadis sahih Imam Bukhari). Dan pada hari kiamat, Alquran akan mendatangi para pembacanya untuk memberi syafaat (hadis sahih riwayat Imam Muslim).

Maka sangat dianjurkan membaca Alquran. Sebuah hadis riwayat Imam Baihaqi menyatakan, rumah yang di dalamnya dibacakan Alquran, akan terlihat oleh penduduk langit sebagaimana penduduk bumi melihat bintang-bintang.

Adab membaca Alquran, menurut Imam Suyuti, disunahkan berwudu karena merupakan "zikir" terbaik. Disunatkan pula membaca Alquran di tempat bersih. Paling utama di dalam masjid. Dan sebelum mulai membaca mengucapkan taawudz. Berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk (Q.S. An Nahl: 98).

Membaca secara tartil. Tertib, cermat, tidak tergesa-gesa (Q.s.Al Muazamil: 4). Serta tadabur (memahami) makna ayat yang dibaca, sebab itulah yang menjadi tujuan utama membaca Alquran (Q.S. Shad: 29 dan Annisa: 82).

Disunahkan mendengar bacaan Alquran dari orang lain dan menghentikan pembicaraan masing-masing selama mendengar bacaan itu (Q.S. Al Araf: 204).

Waktu paling utama untuk membaca Alquran adalah di dalam salat, waktu malam dan separuh akhir malam, serta antara magrib dan isya.
Galamedia
jumat, 20 juli 2012 00:25 WIB
Oleh : H. Usep Romli, H.M.

Artikel yang Berkaitan

0 komentar:

-

Post a Comment