-

Saturday, January 14, 2012

Unpad Hidupkan Kampus Sebagai Pusat Kebudayaan Lewat Teater


Bandung - Pementasan teater 'Mastodon dan Burung Kondor' karya WS Rendra di Universitas Padjadjaran, 12-13 Januari 2012 mendatang, untuk menghidupkan kembali identitas kampus sebagai pusat kebudayaan.

Rektor Unpad Ganjar Kurnia yang juga sebagai Produser pada pertunjukan ini mengungkapkan, bahwa setiap pertunjukan teater banyak yang bisa disampaikan dengan apresiasi yang berbeda dari setiap penontonnya. Bukan untuk dijadikan legitimasi, melainkan untuk dijadikan ruang diskusi dan pengkayaan intelektual.

"Alasan lain, terkait pula dengan upaya untuk lebih meningkatkan apresiasi masyarakat, khususnya para mahasiswa," ujar Ganjar kepada detikbandung, Minggu (8/1/2012).

Pementasan teater di kampus Unpad ini juga didedikasikan untuk memberi makna pada gagasan 'Kampus Sebagai Pusat Kebudayaan'. "Kampus merupakan tempat digodoknya calon pemimpin, calon intelektual, calon tokoh-tokoh, dan Rendra menyebutnya sebagai pusat kebudayaan," ujar sutradara pementasan tersebut, Ken Zuraida.

Menurut Ken, Bandung adalah 'Ibu' Naskan 'Mastodon dan Burung Kondor'. Meski naskah tersebut dibuat di Yogyakarta, namun karya ini dibesarkan di Bandung pada tahun 1973.

"Bandung adalah kota yang membesarkan ’Mastodon dan Burung Kondor’, saat dimanapun naskah ini tidak bisa dimainkan, dia dimainkan di Bandung. Itu kejaiban sendiri. Mudah-mudahan ibu dari naskah ini bisa mengenali naskah ini lagi meskipun babysitter-nya bukan Rendra lagi tetapi saya," ujar Ken.

'Mastodon dan Burung Kondor' merupakan salah satu drama masterpiece Rendra yang ditulis antara 1971-1973. Naskah ini pertama kali dipentaskan Bengkel Teater Rendra pada 1973 di tiga tempat, salah satunya di Yogyakarta. Namun di kota ini, Bengkel Teater dicekal. Lakon ini dianggap kontroversial karena terlalu keras mengkritik pemerintah.
sumber : bandung.detik.com

Artikel yang Berkaitan

0 komentar:

-

Post a Comment