-

Monday, January 16, 2012

Potensi Ekowisata Belum Digarap Maksimal

Potensi ekowisata khususnya di Kabupaten Bandung Barat (KBB) terkesan belum digarap secara serius oleh pihak pemerintah. Padahal di KBB terdapat sekitar 50 lokasi wisata yang bisa berkontribusi sebagai potensi menambah pendapatan asli daerah (PAD) sekaligus memenuhi kaidah konservasi alam.

"Wisata ramah lingkungan di KBB sebenarnya bisa jadi objek wisata unggulan, asalkan pengembangannya dilakukan serius dengan melibatkan masyarakat," papar Erni Rusyani Ernawan di Batujajar, Jumat (13/1).

Istri Wakil Bupati Bandung Barat ini menambahkan, pemerintahan KBB dituntut untuk bisa mengelola perekonomiannya agar mendapatkan hasil pembangunan yang nyata dan terasa untuk kesejahteraan masyarakat. Salah satunya dengan mengelola beberapa objek wisata.

Akan tetapi, tambah Erni, pengembangan ekonomi ke depan dihadapkan pada banyak kendala. Di antaranya terbatasnya ruang wilayah serta masih ada keterbatasan pemanfaatan optimalisasi ruang yang tersedia menurut peruntukannya.

Erni menjelaskan, wisata ekologis berkonsentrasi pada upaya pengembangan sumber lokal. Bila dikelola dengan baik, tentu saja bisa melahirkan peluang kerja. Sehingga akan berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan masyarakat setempat, sekaligus pelestarian alam.

"Wisata alam ditujukan untuk mengurangi pengaruh negatif pada alam dan sosial budaya masyarakat setempat, serta mendukung perlindungan dan pelestarian alam dengan memberikan manfaat (benefit)," jelasnya.

Secara terpisah, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata KBB, Aos Kaosar mengatakan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata KBB memang berencana memfokuskan pariwisata KBB sebagai daerah tujuan wisata ramah lingkungan. Sebagai langkah awal, Pemkab Bandung Barat akan menyosialisasikan brand image pariwisata yang menggambarkan potensi pariwisata daerah.

"Beberapa waktu lalu Dinas Kebudayaan dan Pariwisata meluncurkan logo pencitraan pariwisata KBB. Karena itulah, kami mengajak masyarakat turut serta memperkuat tujuan pelestarian alam melalui ciri khas dan identitas KBB," jelasnya.

Aos mengatakan, kunjungan wisatawan ke KBB terus meningkat. Tahun 2011 tercatat total wisatawan mencapai 150.000 orang, sebagian besar di antaranya berkunjung ke Tangkubanparahu, Maribaya, tempat kuliner serta lokasi wisata komersial lainnya.

"Kita punya banyak tempat tujuan wisata. Kita akan ajak para wisatawan baik lokal maupun mancanegara untuk sama-sama menjadi pelestari alam dan lingkungan, sekaligus berwisata melihat keindahan alam," urainya.

Rencana ke depan, tambahnya, logo tersebut akan disosialisasikan ke berbagai tempat wisata yang ada di wilayah KBB. "Penempatan logo tidak hanya dipasang di sekitar 50 kawasan wisata yang dikelola Pemkab Bandung Barat, tetapi juga di lokasi tujuan wisata komersial yang dimiliki swasta," pungkasnya. (B.84)**
galamedia Sabtu, 14 Januari 2012

Artikel yang Berkaitan

0 komentar:

-

Post a Comment