-

Thursday, January 19, 2012

Meningkatkan Kompetensi, Menjawab Tantangan Zaman

AGAR proses pendidikan berjalan dengan baik, maka semuanya harus bermula dari diri sendiri, ibda binnafsi. Belajar berarti mendidik diri. Jika dilakukan dengan penuh tanggung jawab kepada Allah, maka akan berdampak baik kepada lingkungan. Oleh karena itu guru di sekolah ini wajib mengikuti pertemuan seminggu sekali untuk pembinaan ruhiahnya. Kami berprinsip jikatidak memiliki sesuatu maka tidak akan bisa memberikan sesuatu. Sehingga pendidikan dapat diartikan sebagai upaya memberikan se-suatu yang berharga bagi generasi mendatang.

Untuk memenuhi hal yang dimaksud, para guru diberikan latihan yang cukup dalam berbagai hal khususnya di dalam peningkatan keahlian mengajar yang dimilikinya dengan meninkatkan kompetensin yang melalui kerja sama dengan lembaga pendidikan swadaya, lembaga yang pduli pada dunia pendidikkan, dan juga lembaga pendidikan yang memberikan latihan keterampilan mengajar. Kami juga memberikan pelatihan pengelolaan perpustakaan, pelatihan menulis, pelatihan jurnalistik ataupun pelatihan motivasi.

Kami juga mengikuti perkembangan ilmu pegetahuan dengan cara memberikan keleluasaan kepada para pengajar untuk mengikuti pendidikan S2. Guru sebagai fasilitator penyampai pengetahuan (transfer of knowledge) mesti mengikuti perkembangan zaman dan berwawasan luas untuk meningkatkan kreativitas mereka dalam mengembangkan pola pendidikan. Itulah sebabnya pula konsep kedisiplinan dengan standar quality control kami terapkan kepada para pengajar.

Di sini ada penerapan sistem pendidikan otonomi sekolah, yang evaluasinya dilakukan secara periodik dari Dinas Pendidikan dan yayasan terhadap kedisiplinan mengajar, minimal yang bersangkutan hadir 95-97 % dalam satu bulan target 97 %. Jika tercapai ada semacam reward sesuai dengan kesanggupan pihak sekolah seperti pemberian promosi atau pemberian kadeudeuh yang dikenal dana insentif setelah melihat kinerja dan kehadiran 100 % bisa mendapat 500 ribu, dan di bawahnya bervariasi tetapi bila tak aktif tidak akan mendapat bagian.

Agar tetap survive menghadapi zaman yang penuh dengan tantangan, setiap orang harus memiliki ketahanan diri. Ketahanan itu adalah kekuatan moral dan akidah. Itulah sebabnya, kami berupaya sekuat tenaga membangun ketahanan moral dan akidah melalui pendidikan kepesantrenan yang di dalamnya meliputi pendidikan akidah, akhlak, dan Alquran. (d. ruspiandy)**

Galamedia Senin, 16 Januari 2012
Oleh: Ahmad Rofii, S.Ag.
Kepala SMP Baitul Anshor

Artikel yang Berkaitan

0 komentar:

-

Post a Comment