-

Wednesday, August 31, 2011

Tiket Bonbin Bandung Dibanderol Rp 20.500

Bandung - Liburan lebaran 2011 ini pengelola Kebon Binatang (Bonbin) Bandung untuk sementara waktu menaikan tarif masuk. Selama 10 hari ke depan, tiket Bonbin dibanderol Rp 20.500.

"Tiket masuknya 20 ribu rupiah, sedangkan untuk sumbangan PMI (Palang Merah Indonesia) dikenakan biaya 500 rupiah. Tarif itu semua sudah termasuk jaminan kecelakaan," kata Ketua Yayasan Margasatwa Tamansari, Dadang Danumihardja.

Dadang menyampaikannya saat berbincang bersama detikbandung melalaui sambungan telepon, Rabu (31/8/2011).

"Kalau hari biasa, harga tiket masuk Rp 15.500. Apakah nanti setelah libur lebaran akan ke harga semula atau tetap, tentu saja harus dibicarakan lagi dengan manajemen," paparnya semabari menambahkan harga tiket itu berlaku bagi anak usia di atas tiga tahun.

Dadang menjelaskan, saat ini Bonbin Bandung memiliki koleksi sebanyak 1.188 ekor yang terdiri dari 226 jenis satwa.

(bbn/bbn)


sumber : bandung.detik.com

Erwan Setiawan: Lebaran tak Ada Perayaan Istimewa

Bandung - Ketua DPRD Kota Bandung Erwan Setiawan mengaku tidak punya perayaan atau sesuatu yang istimewa di hari lebaran 2011 ini. Ia beralasan, berbagai kebiasaan saat lebaran sudah sering dilakukan.

"Lebaran tidak ada perayaan yang istimewa, biasa saja. Dirayakan seperti tahun-tahun lalu," ujar Erwan saat ditemui di sela open house di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalem Kaum, Rabu (31/8/2011).

Kebiasaan di keluarganya, adalah berkumpul di rumah orang tuanya di Jalan Desa, Kiaracondong. Selain berkumpul, biasanya Erwan dan keluarganya melaksanakan salat Id di masjid yang sama.

"Tradisinya kumpul di sana, karena saya sendiri orang sana," ucap anak Manajer Persib Umuh Muchtar ini.

Setelah berkumpul dan salat, biasanya Erwan sekeluarga sungkeman menemui neneknya. Selanjutnya, ia nyekar ke makam adik, kakek, dan saudara-saudaranya yang lain.

"Setelah ke makam, biasanya ke Pendopo (Kota Bandung). Habis itu sudah," pungkas Erwan.

(ors/bbn)


sumber : bandung.detik.com

Raihlah Kemenangan dengan Rasa Malu


SEMUA amal ada hitungan pahalanya, kecuali puasa. Allah, dalam hadits Qudsi berfirman, "Ana ajzii bih. Aku sendiri yang akan menerimakan pahalanya." Kalau demikian, berapakah pahala puasa? Berapa pun tak terhingga, asalkan kita menerapkan rasa malu kepada Allah Swt. Untuk merasa malu kepada Allah, kita simak cerita tentang Ibrahim bin Adham ini, seorang sufi besar dalam sejarah peradaban manusia.

Ibrahim bin Adham berkata, "Jika engkau ingin bermaksiat kepada Allah, jangan bermaksiat di bumi-Nya". Orang itu bertanya, "Lalu di mana aku bisa bermaksiat?" Ibrahim menjawb, "Di luar bumi-Nya!". Orang itu berkata lagi, "Bagaimana mungkin, sebab seluruh bumi ini milik Allah?" Ibrahim berkata lagi, "Tidakkah engkau malu, seluruh bumi ini milik Allah, tetapi engkau masih bermaksiat di atasnya!"

Lalu Ibrahim melanjutkan, "Jika engkau ingin bermaksiat jangan memakan rizki-Nya." Orang itu menjawab, "Bagaimana aku bisa hidup?" Ibrahim berkata, "Tidakkah engkau malu memakan rezeki-Nya sementara engkau bermaksiat kepada-Nya?"

Ibrahim melanjutkan, "Jika engkau ingin bermaksiat kepada Allah, lakukanlah di tempat yang tidak dilihat oleh-Nya". Orang itu menjawab, "Bagaimana mungkin sementara Dia terus bersama kita di mana saja kita berada". Ibrahmi berkata, "Tidakkah engkau malu bermaksiat kepada-Nya sementara Dia bersamamu dan dekat denganmu?"

Lalu Ibrahim melanjutkan, "Jika engkau tetap ingin bermaksiat, maka apabila malaikat maut datang kepadamu guna mengambil ruhmu, katakan padanya 'Tunggu sampai aku bertobat!'" Orang itu menjawab, "Adakah yang bisa melakukan itu?" Ibrahim berkata, "Tidakkah engkau malu, malaikat datang kepadamu dan mengambil ruhmu sementara engkau dalam kondisi bermaksiat?"

Ibrahim memulai lagi dengan perkataan lain, "Jika engkau tetap ingin bermaksiat, maka ketika para malaikat Zabaniah yang menjaga neraka Jahannam datang untuk mengantarmu menuju neraka, katakan pada mereka, 'Aku tidak akan pergi bersamamu.'" Orang itu menjawab, "Bagaimana mungkin, wahai orang suci?" Ibrahim akhirnya mengatakan, "Setelah ini semua, apakah engkau tidak malu kepada Allah?"

Raihlah kemenangan dengan memperbesar rasa malu kepada Allah. "Sungguh malu itu bukti utama dari keimananmu," sabda Nabi saw. (Penulis, Dosen UIN SGD Bandung/Mahasiswa Program Doktoral UPI Bandung)** Oleh: BAMBANG Q. ANEES

Gubernur Jabar Berharap Idul Fitri Mendatang Bisa Seragam

Bandung - Gubernur Jabar Ahmad Heryawan berharap ke depannya waktu pelaksanaan Idul Fitri berlangsung serentak. Sebab, selama ini hampir selalu ada perbedaan pelaksanaan lebaran di antara sesama umat Islam.

"Ke depan kita tentu berharap (pelaksanaan Idul Fitri) seragam selalu," ujar Heryawan kepada wartawan usai salat Id di Lapang Gasibu, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (31/8/2011).

Ia berharap, semua umat Islam mengikuti pelaksanaan Idul Fitri sesuai yang ditentukan pemerintah. "Enaknya kita tunggu pengumuman resmi pemerintah," ungkapnya.

Namun, kata Heryawan, tidak memungkiri ke depan bisa terjadi lagi perbedaan. Yang penting, sambung dia, umat Islam bisa saling toleransi meski pelaksanaan Idul Fitri berbeda.

"Kalau terpaksa harus tidak seragam, ya harus hormat-menghormati. Tapi sebagai bagian dari umat islam, saya ingin pelaksanaan Idul Fitri itu seragam," tutur Heryawan.

Ia menambahkan, ke depan diharapkan semua umat Islam punya satu metode penghitungan hilal yang sama. Sehingga, papar Heryawan, tidak kembali terjadi perbedaan paham untuk menentukan kapan pelaksanaan Idul Fitri.

(ors/bbn)


sumber : bandung.detik.com

Gubernur Jabar Jadi Khatib Salat Id di Gasibu

Bandung - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dijadwalkan menunaikan salat Id 1 Syawal 1432 Hijriyah yang berlangsung di Lapang Gasibu, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (31/8/2011). Heryawan berencana bakal menjadi khatib di tempat tersebut.

Hal itu disampaikan Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Bandung Bukhari Muslim saat dihubungi detikbandung.

"Pa Gubernur sebagai khatib. Sedangkan yang menjadi imamnya yakni KH. Fauzi Ridwan," kata Bukhari.

Lebih lanjut Bukhari menyatakan, hari ini pelaksanaan salat Id serempak dilaksanakan di ratusan masjid dan lapangan yang tersebar di Kota Bandung. Ia menambahkan, salat Id di Masjid Raya Jawa Barat, Jalan Asia Afrika, yang bertindak sebagai khatib yaitu KH. Tantowi Musadad dan menjadi imam ialah KH. Aang Zaenal Arifin.

"Untuk salat Id di Masjid Agung Al-Ukhuwah, khatib dan imamnya yakni KH. Adam Anhari," terang Bukhari.

Di Kota Bandung, sebelumnya atau Selasa (30/8/2011), pelaksanaan salat Id dilaksanakan warga Muhammadiyah dan Hizbut Tahrir Indonesia di beberapa tempat. Hasil sidang itsbat Senin (29/8) lalu, pemerintah menetapkan Idul Fitri jatuh pada 31 Agustus 2011.


(bbn/bbn)


sumber : bandung.detik.com

Gema Takbir Berkumandang di Kota Bandung

Bandung - Gema takbir dikumandangkan warga Kota Bandung menyambut Hari Kemenangan, besok (31/8/2011). Di daerah pemukiman, warga menggelar takbiran di masjid-masjid sambil menabuh bedug. Namun untuk di pusat kota, seperti daerah Jalan Lombok, gema takbir tak terdengar.

Warga takbiran usai menunaikan salat Isya. Selain takbir, warga menabuh bedug bertalu-talu. Mereka secara antusias bergantian memukul bedug menyambut 1 Syawal 1432 H yang jatuh pada Rabu 31 Agustus 2011 besok.

Sementara itu hingga kini belum ada informasi adanya takbir keliling di Bandung. Polisi sendiri sudah melarang secara tegas warga untuk takbir keliling. Hal itu untuk menghindari kecelakaan di jalan raya.

(ern/ern)


sumber : bandung.detik.com

Tuesday, August 30, 2011

Gubernur dan Wagub Gelar Open House Usai Salat Id

Bandung - Gubernur Jabar Ahmad Heryawan dan Wagub Jabar Dede Yusuf akan mengikuti Salat Idul Fitri 1 Syawal 1432 H di Lapangan Gasibu, Jalan Diponegoro, Rabu (31/8/2011). Usai Salat Id, keduanya pun akan menggelar open house di rumah dinasnya masing-masing.

"Besok Gubernur dan Wagub serta para pejabat Pemprov Jabar akan salat Id di Lapangan Gasibu seperti biasa," ujar Kepala Biro Humas dan Protokoler Pemprov Jabar Rudy Gandakusumah dalam pesan singkat yang diterima detikbandung, Selasa (30/8/2011).

Rudy menerangkan, usai mengikuti Salat Id, Heryawan dan Dede pun kemudian akan menggelar open house di kediamannya masing-masing. "Setelah Salat Id terus dilanjutkan open house bagi pegawai dan masyarakat," tambahnya.

Gubernur akan menggelar open house di Gedung Pakuan, Jalan Otto Iskandardinata, sementara Wagub di rumah dinasnya di Jalan Dago.

(tya/ern)


sumber : bandung.detik.com

Terlambat, Puluhan Warga Gelar Solat Id Sendiri

Bandung - Ada yang menarik dalam Pelaksanaan Salat Id di Lapangan Softball Lodaya, Jalan Banteng, Selasa (30/8/2011). Karena banyaknya jamaah yang datang terlambat akibat parkir kendaraan yang jauh dari lokasi salat, ada puluhan jamaah yang kemudian menggelar Salat 2 rakaat sendiri di jalan setelah mengetahui Salat Id telah usai.

Hal itu diungkapkan Panitia Pelaksanaan Salat Id Muhammadiyah yang juga Wakil Sekretaris Badan Ta'mir Masjid Raya Muhajidin Sani Sonjaya pada wartawan.

"Tadi banyak yang protes karena ternyata masih banyak yang berdatangan saat salat dilaksanakan," kata Sani.

Ia pun menyampaikan permintaan maafnya atas banyaknya jamaah yang tidak bisa mengikuti Salat Id. "Karena kita juga punya deadline untuk melaksanakan salat Id ini. Harus dilakukan pukul 06.30 WIB," katanya.

Keterlambatan para jamaah diakibatkan karena jauhnya jarak antara parkir dan lokasi salat. Saat koordinasi dengan pihak kepolisisan sebelumnya, kata Sani, jalan yang ditutup hanya Jalan Buah Batu, namun pada kenyataannya sampai ke Universitas Langlang Buana (Unla).

Pantauan detikbandung, mobil-mobil diparkir di tengah badan jalan. Kondisinya sama seperti saat arus lalu-lintas saat terjadi macet, hanya saja ini tak ada sopir maupun penumpangnya.

Sani mengatakan, dirinya menerima informasi bahwa sampai ada puluhan jamaah yang menggelar salat sendiri setelah tahu ketinggalan salat. "Katanya ada yang bikin salat sendiri. Jumlahnya sekitar 30 orang, bikin 5 shaf lalu salat sunat 2 rakaat. Saya jadi enggak enak sebagai panitia. Dosa enggak yah panitia. Semoga Allah mengampuni saya yah," katanya sambil tersenyum.

Di lokasi tersebut memang terlihat jamaah banyak yang salat di luar area. Mereka bahkan salat di luar lapangan. Padahal menurut perhitungan panitia, Lapangan tersebut bisa menampung jamaah seperti tahun-tahun sebelumnya.

"Kita sebelumnya berkhusnudzon akan cukup. Karena malah biasanya hanya dipakai setengah lapangan. Pagar di tengah itu biasanya tidak dibuka. Tapi ternyata membeludak," tuturnya.


(tya/ern)


sumber : bandung.detik.com

Keputusan Lebaran Belum Jelas, Takbiran di Bandung Tidak Merata

Bandung - Keputusan lebaran yang belum jelas membuat suasana takbiran di Bandung tidak merata. Beberapa wilayah sudah ada yang menggelar takbir, namun sebagain besar masih menuggu keputusan pemerintah.

"Kalau sudah pasti lebaran besok, biasanya dari sore juga sudah ada yang takbiran," ujar Ketua Dewan Masjid Indonesia Bandung Bukhari Muslim kepada detikbandung saat dihubungi melalui ponsel, Senin (29/8/2011).

Menurut Bukhari, mayoritas masjid di Bandung masih menunggu keputusan pemerintah. Jika sudah pasti, baru mereka akan menggelar takbiran.

"Kita lihat saja dulu keputusan pemerintah. Biar jelas dan pasti. Kalau besok ya langsung takbiran," ujar Ketua Dewan Masjid Indonesia Bandung kepada detikbandung saat dihubungi melalui ponsel, Senin (29/8/2011).

Meski demikian, Bukhari mengakui ada beberapa masjid yang mungkin sudah menggelar takbiran. "Mungkin yang Muhammadiyah atau masjid lain yang bukan Muhammadiyah tapi pengen ikut cepet sudah takbiran. Tapi itu sebagian kecil, mayoritas ya nunggu pemerintah," jelasnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun detikbandung, di kawasan Perumahan Batununggal serta di Jalan Waas hingga saat ini belum terdengar suara takbir. Begitupun di kawasan perumahan Dago Asri dan Dago Barat, belum terdengar gema takbir bersahutan. Di wilayah Pasir Impun juga masih sepi dari gema takbir.

"Di sini belum ada yang takbir, nunggu pemerintah," ujar Nurroniah (60) warga Pasir Impun.

Semantara itu alunan takbir sudah menggema di sebagian wilayah Sukaasih dan Cijambe. Wilayah Desa Sariwangi juga sudah terdengar alunan takbir. "Di Komplek Cigiringsing sudah, tapi di deket rumah sih belum, nunggu pemerintah," ujar Mita warga Sukaasih.


(avi/avi)


sumber : bandung.detik.com

Monday, August 29, 2011

Lebaran Belum Pasti, Jemaah Ahmadiyah Serahkan Zakat Hari Ini

Bandung - Meski lebaran masih belum pasti kapan, namun para Jemaah Ahmadiyah Indonesia (JAI) Wilayah Priangan Barat sudah menyerahkan zakat sebagai kewajibannya di bulan ramadan.

Zakat yang dikumpulkan di Masjid Ahmadiyah di berbagai daerah itu kemudian disalurkan. Di mana, perwakilan Ahmadiyah mendatangi pihak RT atau RW daerah setempat dan menyerahkan zakat untuk disalurkan pada mereka yang berhak.

"Zakat yang dikumpulkan sengaja kita sampaikan ke RT, RW, atau badan amil zakat wilayah setempat," ujar Juru Bicara JAI Wilayah Priangan Barat Rafiq Ahmad saat dihubungi detikbandung, Senin (29/8/2011).

Penyerahan zakat, sambung dia, sengaja dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan lebaran yang terjadi besok. Sementara jika lebaran ditentukan pemerintah lusa atau Rabu (31/8/2011), hal itu tidak berpengaruh.

Sebab jika lebaran jatuh besok sementara zakat belum diserahkan, khawatir tidak akan tersalurkan. "Yang penting kita sudah sampaikan. Kalau untuk lebaran kapan, kita ikuti apa kata pemerintah saja," tutur Rafiq.

Selain diserahkan ke RT atau RW, pihak Ahmadiyah juga memberikan zakat bagi mereka yang datang ke masjid Ahmadiyah. "Ada juga beberapa yang datang minta zakat, itu ada yang dari panti asuhan dan yayasan sosial," tandas Rafiq.

(ors/avi)


sumber : bandung.detik.com

Jalur Nagreg Mulai Lengang

Bandung - Mendekati lebaran, jalur Nagreg Kabupaten Bandung mulai lengang. Hingga pukul 13.00 WIB jumlah kendaraan yang melewati Nagreg hanya 37.579. Kondisi tersebut menurun drastis dari hari kemarin pada jam yang sama dengan volume kendaraan sebanyak 84.043.

"Lancar dari pagi. Mungkin ada peningkatan di sore hari, tapi tetap lancar. Hanya peningkatan volume kendaraan saja," ujar Anggota Tim Analisis dan Pengumpul Data Dishub Kabupaten Bandung, Eric Alam Prabowo kepada detikbandung melalui ponsel, Senin (29/8/2011).

Menurut Eric, jika lebaran ditetapkan pemerintah Selasa (30/8/2011) besok, volume kendaraan akan meningkat pada pukul 09.00 WIB. Jalur Nagreg akan dipenuhi oleh pemudik lokal.

"Kalau hari H biasanya ada peningkatan setelah pelaksanaan shalat Idul Fitri. Biasanya pemudik lokal yang ke Garut aau ke Tasik," terang Eric.

Namun jika hari lebaran jatuh pada Rabu (31/8/2011), volume kendaraan yang melintas di jalur Nagrek akan terus menurun. "Pemudik kan mengikuti kalender nasional, jadi sudah pada mudik dari hari-hari kemarin. Jadi besok kemungkinan akan lancar," kata Eric.

(avi/avi)


sumber : bandung.detik.com

Momen Sejarah dalam Rekaman Kata-kata

Pengabdian Kennedy

Dalam waktu relatif singkat, dengan kemampuan dan pesonanya di usia 43 tahun John F. Kennedy terpilih sebagai presiden termuda Amerika Serikat. Ia juga menjadi penganut Katolik Roma pertama yang menduduki jabatan tersebut. Beberapa pandangan yang dilontarkannya lekat dalam ingatan rakyat Negeri Paman Sam dan sebagian lagi gaungnya melintasi wilayah kekuasaannya.

Seperti pidato inaugurasinya yang menekankan pentingnya pengabdian pada negara. Kalimat terbaik dari pidato tersebut bahkan hingga kini masih sering dikutip, khususnya untuk mengingatkan siapa pun akan pentingnya melakukan yang terbaik untuk negara. Mengabdi pada tanah air. Kalimat yang dimaksud tak lain, "Jangan tanya apa yang bisa negara berikan untukku tapi apa bisa aku berikan untuk negara."

Merdeka atau mati

Kemerdekaan adalah elemen fundamental bagi setiap makhluk di bumi ini. Demi kemerdekaan pula perjuangan dilakukan hingga titik darah penghabisan. Sejak dulu. Seperti pada tahun 1775 saat Konvensi Virginia menjadi saksi bagaimana Henry of Richmond berusaha meyakinkan mereka yang hadir untuk menentukan pengerahan pasukan melawan Inggris, betapa pentingnya memisahkan diri dan menjadi negara yang berdaulat.

Tapi lepas dari semua itu perjuangan adalah pilihan dan hasil bisa jadi hal yang berbeda. Bagaimanapun Henry menunjukkan apa arti kemerdekaan. Sesuatu yang pantas untuk raih dengan harga yang paling tinggi: kematian. "Benarkah hidup terlalu berharga dan perdamaian terlalu indah untuk ditukar dengan kungkungan dan perbudakan? Ampunanmu Tuhan. Aku tidak tahu jawaban yang lain tapi bagiku, beri aku kemerdekaan atau kirim aku pada kematian!" Demikian keyakinan Henry akan arti kemerdekaan.

Janji Amerika

Menyusul kekerasan yang terjadi melawan gerakan hak asasi bagi warga negara di Selma, Alabama, AS pada tahun 1965, Lindon B. Johnson menyerukan stop diskriminasi rasial melalui jargonnya yang terkenal "We Shall Overcome". Dengan mengesampingkan kepentingan pribadi terkait kursi kepresidenan mana pun, untuk pertama kalinya ia membantu kelompok yang selama ini terpinggirkan, mereka yang berasal dari kelas sosial strata rendah untuk mendapatkan hak memilih. Gerakan hak asasi manusia. Itulah inti dari semua ini.

Di hadapan begitu banyak perhatian sekaligus tensi politik yang meningkat, Lindon pun menyatakan seruannya. "Tidak ada isu moral. Dan sungguh sebuah kesalahan, kesalahan fatal, memungkiri hak sesama rakyat Amerika untuk mendapatkan hak memilih di negeri ini. Tidak ada hak negara ataupun bangsa. Yang ada hanyalah perjuangan akan hak asasi manusia. Dan tidak sedikit pun saya ragu apa pendapat kalian dalam hal ini." (mia fahrani/"GM"/net/ bersambung)**

Selain Jalanan Lengang, Pusat Perbelanjaan Juga Sepi

Bandung - Selain lengangnya sejumlah jalan di Kota Bandung, pusat perbelanjaan juga terlihat sepi jika dibandingkan beberapa hari lalu. Kerumunan orang yang berbelanja pun tidak terlalu banyak.

Di kawasan Jalan Dewi Sartika atau sekitar Alun-alun misalnya, jumlah orang yang berbelanja berbeda dengan sebelum-sebelumnya. Jika sebelumnya orang harus berdesak-desakan, kali ini tidak terlihat. Orang-orang bisa berbelanja dengan santai dari toko ke toko.

Selain itu, beberapa toko di kawasan Alun-alun juga sebagian sudah tutup. Akibatnya, arus lalu lintas menjadi lancar tidak seperti sebelumnya.

Dalam kurun waktu beberapa hari ke belakang, kawasan tersebut biasanya mengalami kemacetan cukup parah. Namun kali ini, kendaraan bisa dengan sangat nyaman melintas ditambah volume kendaraan yang sedikit.

Selain di sana, kawasan sekitar ITC Kebon Kalapa juga terpantau relatif sepi dibanding biasanya. Jika biasanya pengunjung membuat Jalan Moch. Toha macet, kali ini justru kendaraan bisa melaju lancar.

Kemudian di kawasan Palaguna, jumlah pengunjung bahkan sangat sedikit di banding toko-toko di sekitar kawasan Alun-alun. Hanya ada beberapa toko yang buka di bagian depan mal tersebut.

Dan untuk arus lalu lintas, Jalan Soekarno-Hatta, Moch. Toha, Pelajar Pejuang, Alun-alun, hingga Asia-Afrika relatif lengang.



(ors/avi)


sumber : bandung.detik.com

Pesan Akhir Ramadhan

Pesan Akhir Ramadhan

Oleh : P Imron Nurtsani Lc

 

Bergulirnya waktu tak terasa telah menghantarkan kita di pengujung bulan suci Ramadhan. Tamu agung itu kini akan berpamitan meninggalkan kita dengan sejuta pelajaran dan kebaikan sebagai hadiah terbaik bagi kita semua. Deraian air mata kerinduan karena perpisahan dengan tamu agung ini dirasakan oleh umat Islam di seluruh dunia, sebagaimana para sahabat meneteskan air mata kesedihan karena takut tidak bisa bertemu kembali dengannya.

            
Andai Ramadhan bisa berpesan pada kita, maka inilah yang mungkin akan disampaikannya:

Pesan pertama: setelah aku pergi, jangan kau lupakan aku (puasa) karena aku akan datang kembali menghampirimu selama 6 hari di bulan Syawal itu tiada lain agar aku dan kamu senantiasa dekat, aku akan lebih dekat lagi ketika kau melaksanakan puasa Senin dan Kamis, atau puasa ayyâmul baidh (tanggal 13,14, dan 15 setiap bulan qamariyah), puasa Arafah, puasa Asyura, bahkan Rasulullah SAW menganjurkan untuk melaksanakan puasa Daud (sehari berpuasa sehari berbuka). Itu semua tiada lain agar kau selalu mengingatku, sehingga aku pasti menunggumu di pintu ar Rayyân.

Pesan kedua: setelah aku pergi, jangan kau biarkan kitab suci Alquran bersampulkan debu, buatlah jadwal agar kamu bisa tetap membacanya seperti sediakala ketika aku ada bersamamu.

Ketahuilah bahwa Alquran itu salah satu gizi hatimu, dan Alquran merupakan salah satu yang dapat memberimu syafaat kelak. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW : “Puasa dan Alquran itu akan memberikan syafa’at kepada hamba di hari kiamat. Puasa akan berkata, ‘Ya Rabbi, aku telah menghalanginya dari makan dan syahwat, maka perkenankanlah aku memberikan syafa’at untuknya.’ Sedangkan Alquran akan berkata, ‘Ya Rabbi, aku telah menghalanginya dari tidur di malam hari, maka perkenankanlah aku memberikan syafa’at untuknya.’ Maka Allah SWT memperkenankan keduanya memberikan syafa’at.” (HR Imam Ahmad dan Ath-Thabrani).

Pesan ketiga: setelah aku pergi, jangan kau tinggalkan shalat malam walaupun kamu sanggup hanya melakukan beberapa rakaat saja, sungguh shalat malam mampu mendekatkanmu dengan Raja-ku.

Pesan keempat: setelah aku pergi, jangan kau tinggalkan kebaikan-kebaikan yang sudah kamu lakukan di saat aku ada di sisimu, ketahuilah bahwasanya Raja-ku senantiasa mencintai satu amalan kebaikan yang dilakukan tanpa henti walaupun itu sedikit. Sebagaimana sebuah hadis dari ’Aisyah RA, beliau mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda ”Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinu walaupun itu sedikit.” (HR Muslim).

Pesan kelima: saat aku pergi, duhai kasihku Muslimah jangan kau lepaskan kembali jilbabmu, karena di situ kehormatan dan kemuliaanmu terjaga, jangan kau memakainya karena aku, tapi pakailah ia karena Raja ku.

Pesan terakhir: Kun Rabbâniyyan walâ takun Ramadhâniyyan, jadilah kau insan yang senantiasa beribadah kepada Allah, jangan kau beribadah hanya dibulan Ramadhan saja, karena sungguh Allah itu Tuhan di seluruh waktu.

Wallahu A’lam

Penulis adalah sahabat Republika online di Kairo, Mesir.

 


sumber : www.republika.co.id

Sunday, August 28, 2011

Bosscha: Lebaran pada Rabu, 31 Agustus 2011

Ngamprah, Bandung
Peneliti senior di Observatorium Bosscha - Bandung, Jawa Barat, Deva Octavian, menegaskan Idul Fitri 2011 atau 1 Syawal 1432 Hijriah akan terjadi pada rabu, 31 Agustus 2011.

Penentuan itu berdasar hasil dari pengamatan dan penerapan analisis ilmu astronomi. Oleh karena itu, ijtimak akhir Ramadhan 1432 Hijriah akan dilakukan pada pukul 10.04 WIB Senin, 29 Agustus.

"Tinggi bulan saat matahari terbenam 29 Agustus di seluruh wilayah Indonesia kurang dari dua derajat. Dari data tersebut, hilal tidak mungkin dilihat di wilayah Indonesia. Dengan begitu, 1 Syawal 1432 Hijriah terjadi pada 30 Agustus setelah maghrib. Jadi, masih ada Salat Tarawih pada 29 Agustus dan tidak ada tarawih pada 30 Agustus," ujarnya.

Dengan demikian puasa pada 1432 Hijriah kali ini berjumlah 30 hari. Meski begitu, rencananya sidang itsbat penentuan 1 Syawal 1432 Hijriah akan dilakukan pada 29 Agustus.

"Makanya, tidak salah kalau yang menggunakan metode hisab dan rukyatul hilal dalam penentuan awal syawal akan berbeda. Sebab, 29 Agustus, hilal belum terlihat oleh mata karena dekat dengan matahari," katanya.

35 petugas

Sebelumnya, peneliti Observatorium Bosscha - Bandung, Deva Octavian, mengatakan 35 orang akan diterjunkan dalam penentuan hari Lebaran atau 1 Syawal 1432 Hijriah. Personil sebanyak itu akan mengamati hilal pada 16 titik yang telah ditentukan.

Jumlah sebanyak itu merupakan gabungan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Observatorium Bosscha, Rukyatul Hilal Indonesia, LAPAN, serta sejumlah perguruan tinggi. Sedangkan untuk pengamatan hilal akan dilakukan pada 29 dan 30 Agustus mulai pukul 16.00 WIB.

"Secara prinsip kerja dalam penentuan hari awal puasa dengan lebaran atau 1 Syawal tidak ada bedanya karena sama-sama mengamati hilal," ujarnya.

Jumlah pengamat dan titik pengamatan hilal untuk penentuan 1 Syawal 1432 Hijriah lebih banyak dari pada pengamatan hilal untuk menentukan awal Ramadhan yang hanya melibatkan 30 orang untuk 14 titik saja.

Dia sampaikan, Kemenkominfo memang sengaja memperbanyak jumlah titik pengamatan hilal, hal itu karena lebih mempermudah pengamatan dan menjamin ketepatannya. Karena bisa jadi, pengamatan yang dilakukan di suatu daerah terhalangi, tapi di daerah lainnya bisa dilakukan. (ANT-215)

Sumber http://www.nu.or.id/page/id/dinamic_detil/1/33708/Warta/Bosscha__Lebaran_pada_31_Agustus_2011.html

Behong Jualan Ganja Demi Ongkos Mudik

Bandung - Terdesak butuh ongkos mudik lebaran 2011, Behong (39) terpaksa jualan ganja. Akibatnya, pekerja serabutan ini akhirnya harus merayakan lebaran di ruang tahanan Satnarkoba Polrestabes Bandung.

Behong yang bakal mudik ke daerah selatan Jawa Barat ini tertangkap tangan membawa ganja sebanyak dua paket ukuran kecil yang disimpan dalam saku celananya. Polisi meringkusnya belum lama ini di sekitar rumah makan Ma Uneh, Jalan Setiabudhi, Kota Bandung.

"Berawal dari info warga terkait adanya transaksi ganja, anggota segera ke lokasi. Tersangka ditangkap setelah beberapa saat menjual ganja ke konsumennya," jelas Kasatnarkoba Polrestabes Bandung AKBP Victor Togi Tambunan kepada wartawan di ruang kerjanya, Minggu (28/8/2011).

Behong tak bisa mengelak setelah petugas menemukan dua paket hanja kecil yang disembunyikan di dalam bungkus bekas rokok. Kepada penyidik, tersangka mengaku memperoleh daun haram dari Anto (43). Tak mau buruanannya kabur, waktu yang sama polisi meringkus Anto di rumahnya yang berlokasi di Jalan Setiabudhi.

"Dari tersangka Anto, anggota menemukan ganja seberat 3,7 kilogram yang dikemas berbentuk paket kecil, sedang dan besar," tutur Victor.

Dari hasil pemeriksaan, Anto mendapat ganja dari seorang pria bernama Abang yang kini buron.

"Tersangka Behong menjual ganja karena butuh buat ongkos mudik. Per paket ia beli dari Anto seharga 100 ribu rupiah. Sementara Anto memperoleh ganja empat kilogram setelah membeli dari Abang senilai 9 juta rupiah," papar Victor.

Kedua tersangka diganjar Pasal 114 ayat (2) dan Pasal 111 ayat (1) dan (2) sub Pasal 127 ayat (1) huruf a UURI nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotik. Ancaman hukumannya di atas lima tahun penjara.

(bbn/ern)


sumber : bandung.detik.com

Pemudik di Stasiun Kiaracondong Mulai Sepi

Bandung - Pemudik yang menggunakan kereta api melalui Stasiun Kiaracondong mulai sepi pada H-2 lebaran 2011. Dari data yang ada, puncak pemudik terjadi pada H-5 yang mencapai 6.107 orang.

Pantauan detikbandung, Minggu (28/8/2011), puluhan pemudik menunggu di luar dan di sekitar loket pembelian tiket. Kebanyakan dari mereka terlihat duduk-duduk serta tidur. Di luar pintu masuk stasiun, berdiri sebuah tenda yang dijadikan tempat beristirahat para pemudik.

Tenda tersebut sudah disediakan oleh pihak Stasiun Kiaracondong. Keamanan di setiap stasiun kereta saat ini diperketat. Hanya penumpang tiket saja yang boleh masuk peron. Kondisi ini memang lebih tertib dan penumpang serta pengantar atau penjemput tidak menyatu.

Pemudik menunggu jadwal kereta yang berangkat sore hingga malam nanti. Dari jadwal yang ada di bagian informasi, Kereta Lodaya Pagi jurusan Bandung-Solobalapan berangkat pukul 16.37 WIB.

Kereta ekonomi Serayu I jurusan Kiaracondong-Kroya berangkat pada pukul 18.54 WIB. Sementara kereta kereta ekonomi Pasundan Lebaran jurusan Kiaracondong-Surabaya diberangkat pukul 23.35 WIB.

Dari data yang terpampang ruang informasi Stasiun Kiaracondong, sejak H-7 hingga H-5, jumlah penumpang turun naik. Pada H-7 tercatat penumpang angkutan lebaran 2011 yang berangkat di Stasiun Kiaracondong sebanyak 3.791 orang, H-6 terdata 4.382 orang, H-5 terdaftar 6.107 orang, dan H-4 sebanyak 5.402 orang. Data jumlah penumpang H-3 dan H-2 masih dihitung petugas.




(bbn/ern)


sumber : bandung.detik.com

Epilog Hiji Catetan Minangka Gupay Pileuleuyan

KARYA:Tisna Sudradigjaya

Kula nulis ieu catetan minangka gupay pileuleuyan. Lantaran sakeudeung deui kula rék panggih jeung dihin pinasti, mapag ajal di palagan pangperangan. Nalika nepi tur kabaca ku aranjeun, meureun kula mah kana geus ngababatangna, di hiji tempat anu dilimpudan haseup mesiu tur mabek bau hangru. Nyawang nasib sorangan, asa teu kaerong pigeusaneun salamet. Lantaran saampar lemah béak dihuru seuneu amarah. Di ditu-di dieu ukur hunyudan banusan jeung jungkiring mesin-mesin perang.
Muga-muga ieu catetan, titinggal kula nu pamungkas, kabaca ku aranjeun. Leuwihna susuganan jadi surahaneun, pikeun anu masih kénéh nyakséni ka mana lumampahna sajarah.
***
Basa kula nulis ieu catetan, kaayaan di luar wuwuh tagiwur jeung ketir. Hiji perjurit lamokot ku getih cikénéh mawa béja anu matak geunjleung. Bénténg panungtung di tebéh hareup burakrakan. Musuh napuk di unggal garis pertahanan.

Di dieu, kula sabatur-batur ngadedempés jeroeun parigi. Tingsorompod, tingpurungkut. Unggal beungeut nu disidik-sidik hiji gé taya anu némbongkeun pasémon bérag. Beungeut-beungeut peuting nu ngemu karémpan, beuki tétéla saupama kacaangan cahya nu ngaburisat ti jauhna, tina blung-blengna sora handaruan anu ngeundeurkeun satungkebing lemah.
Enya, moal lila deui. Kula sabatur-batur, pasukan pamungkas, baris jonghok jeung malakal maot. Biheung teuing umur cacap nepi ka engké isuk. Kula sabatur-batur ayeuna keur tatan-tatan. Lamun cunduk waktuna, kula sabatur-batur kudu ngamuk nguwak-ngawik badis anjing édan, saméméh ditumpur-ludeskeun teu nyésa saurang-urang acan. Lantaran geus kabadé, taya bayana musuh bakal méré kasempetan manjangkeun hirup.
Sapanjang nyumput jeroeun parigi, ingetan mah bet cus-cos ka waktu kalarung. Patutuncalan, teu puguh ka mana nyangsangna. Kétah boa-boa batur gé sarua. Batan kana ajal nu nampeu hareupeun, meureun ingetanana mah kulayaban ka mana boa. Ka sarakan baheula, ka imah sintung kalapa, ka jenatna anak pamajikan atawa indung bapa. Atawa bisa jadi keur nyipta-nyipta hiji kalangkang éndah. Atawa keur nyipta-nyipta hiji patempatan. Tapi tangtuna gé lain ririwa bégalan pati di ieu tempat.
Geus rék panceg tujuh taun ieu perang téh. Kula inget kénéh, nalika perang mimiti bitu, kabéh lalaki anu geus cukup umur dikerid ti unggal wewengkon. Tuluy dibahanan bedil, dilatih maéhan lir anjing pamoroan. Hiji-hiji lalaki miang ka front pangperangan. Hiji-hiji béja perlayana ditepikeun ngaliwatan kurir. Babaturan, tatangga, dulur sorangan, nungtutan hiji-hiji miheulaan. Ti unggal imah anu dianjangan kurir, tangtu ti dinya bakal kadéngé goak jeung gaur nu ceurik kélangan. Dina kaayaan anu sakitu riceuw jeung weritna, biheung teuing aya nu milu béla sungkawa.
Lila ti lila teu wudu lembur-lembur tiiseun, kota haronghong, tatanén kabolér, ékonomi bangkar. Tujuh taun ngangkleung. Kaayaan beuki ruksak kacida. Pangungsi, kalaparan, panyakit, pamustunganana mayit balatak di mana-mana. Sedeng nu hirup kénéh dadak sakala jadi barangasan. Perang jeung kalaparan ngajarkeun sangkan silih paténi, silih rewég sungapan dahareun. Enya, sarua waé kawas anjing.
Kula ogé antukna mah sarua kudu kitu, ti saprak katunggara tambah kacida. Hiji mangsa tempat pangungsian diserang. Kula tuluy kabur sakalumpat-lampet, papisah jeung sésa-sésa kulawarga. Teu kungsi panggih deui, duka di marana ayeuna. Boa-boa geus perlaya.
Sabada hirup nunggelis, nu kaalaman ti poé ka poé ukur kaketir. Getih ulawéran sasatna geus jadi tetempoan unggal usik. Kalan-kalan kula gé kudu lumpat sakuat tanaga pikeun nyingkahan pangbinasa. Ti poé ka poé kasieun teu weléh ngaririwaan. Témahna kula remen katarajang murel jeung rieut sirah anu pohara, atawa ngimpi anu sing sarwa matak baluas.
Tapi lila-lila mah panyakit téh leungit sorangan. Kula ogé jadi tuman nyanghareupan kaayaan sapopoé anu saperti kitu. Malah satuluyuna mah kula milu singkil nyorén bedil. Lain rék indit ka pangperangan, tapi lakar keur mertahankeun hirup sorangan. Najan kula budak satepak, ari ku bedil mah nu rék ganggu jadi pada gimir. Anu nyangagang tara asa-asa dicehcer sirahna.
Ti saprak harita, ray poé ray peuting kula bet asa tambah samar ka diri sorangan. Kula geus teu inget deui kumaha resepna baheula di pangulinan, di sakola, atawa nalika ngariung jeung kulawarga. Kula leuwih inget kana AK 47 cecekelan ti batan kana rupa lembur sarakan. Kula leuwih apal kana rupa-rupa kaliber senjata katut kapunjulanana ti batan kana ngaran-ngaran jalma nu kungsi dipikawanoh. Dalah kana poé gé kula mah leuwih loba teu nyahona.
Satuluyna, nasib bet marengkeun kula ditawan ku hiji kompi pasukan. Geus pasrah tadina mah. Ari pék bet dihijikeun jeung mangratus-ratus budak séjénna. Tuluy wéh dilatih kamilitéran, pangpangna taktik gerilya jeung perang kota, bari dijejelan pidato anu eusina metet ku kecap "perjoangan", "révolusionér", "kaadilan", anu lamun dipikiran deui mah mutuh matak teu pikahartieun uteuk. Tapi da geuning maranéhna mah teu hayang nyaho perkara ngarti atawa henteuna. Butuh sotéh kasatiaan meleg-meleg katut jiwa pangorbanan anu tan watesan.
Heuleut sawatara lila, kula resmi jadi perjurit. Kula mingpin hiji brigadeu anu pasukanana barudak rumaja sapantaran. Najan enya barudak rumaja, tapi taya poé nu dilarung iwal ti bari ngokang bedil. Hukum anu nyampak dina sirah ukur aya dua: musuh atawa batur sakubu, dipaéhan atawa maéhan. Bener salah mah tara ieuh dipikiran.
Ti saprak harita ogé kula beuki teu ngajénan kana nyawa manusa. Duka geus sabaraha puluh nyawa anu perlaya dialgojoan ku leungeun kula. Enya, naon anu kudu dihargaan tina nyawa manusa? Teu paéh ayeuna, tangtu isuk pagéto mah bakal. Naha paéh alatan katinggang bom, katémbak, atawa paéh langlayeuseun, taya bédana. Dina kaayaan anu sakieu kacowna, -tanpa hukum, tanpa kakawasaan- saha anu bisa ngajamin umur manusa bisa waluya.
Kitu deui kana nyawa sorangan. Datangna ajal, najan enya teu disampeurkeun, tapi tara ieuh disingkahan. Kula percaya, yén takdir kula aya di sajeroning ieu kakacowan. Kula percaya ka waktu anu bakal mutuskeun. Sarta kula saeutik gé teu ngarasa sieun atawa lebar. Da batan hirup bari manjangkeun sangsara, asa leuwih hadé mondokeun umur sakalian. Ma'na hirup geus lila leungit tina angen-angen, bareng jeung leungitna harepan kana poé isuk anu walagri.
***
Di dieu, di ieu nagara anu keur ngagolak ku angkara, kula darma perjurit nu kudu tumut kana paréntah. Tapi papadaning kitu, kula angger manusa: mahluk anu ditakdirkeun mibanda akal jeung haté.
Palatuk anu ngabitukeun perang tujuh taun kalarung, saenyana geus diipuk jauh saméméhna. Harita, tujuh taun kalarung, saréréa gé apal yén pamaréntahan nu keur nyekel kakawasaan éstuning geus teu bisa dipercaya. Lantaran pamaréntah téh ukur kedok wungkul. Eusina teu leuwih ti gorombolan garong anu teu weléh lapar jeung hanaang. Merdaya hukum, ngagasab duit nagara, nandasa rahayatna. Kitu jeung kitu salila mangtaun-taun.

Satuluyna tingkeletis béja, majar pamor pamaréntah beuki nyirorot. Isuk jaganing géto, tangtu éta wangunan nu ropoh téh bakal rugrug. Ukur kari nganti-nganti dawuh. Talajakna nyangsara rahayat sasatna ngaludang jugangna sorangan.

Tapi boa taya nu nyangka sacongo buuk, yén robahna kaayaan téh bakal sakitu gancang jeung rohakana. Rahayat dadak sakala ngaranjug lir diponcongok maung, barang apal bitu babaruntakan. Pamaréntahan dirurud. Militér teu mangga pulia. Laju poé isukna katut poé-poé satuluyna, kota-kota salin jinis jadi naraka. Kota demi kota kabarérang seuneu babaruntakan. Kota demi kota dihuru uru-ara. Wawangunan lebur diduruk. Sora bedil manting di mana-mana.

Heuleut saminggu ti harita, ibukota ragrag. Wayah beurangna ngaguruh nu pawéy révolusi di ibukota. Wayah peutingna geueuman, sabada lumangsung jam malam di ibukota.

Antukna resmi baé ngadeg pamaréntahan révolusi anu anyar. Pirang-pirang jalma anu kaasup status quo dipérénan. Anték pamaréntah, jalma beunghar, tentara, pajabat, jeung teuing saha deui. Dalah anu teu tuah teu dosa gé ari dianggap ngahalangan kana lajuna révolusi mah milu diganyang. Révolusi salin rupa jadi jagal anu kacida kejemna.

Beuki dieu-beuki dieu, anu dijagal téh geus teu puguh saha-sahana deui. Kaayaan wuwuh pajeujeut teu pikahartieun. Pacogrégan tambah nyeukeutan. Diplomasi jeung babadamian teu weléh ngabuntut bangkong. Malah dina pamustunganana timbul silih jagal di sajeroning révolusina sorangan. Rupa-rupa faksi lahir. Itu ieu pada-pada nyarekel bedil. Itu ieu pada-pada parebut kakawasaan. Ger deui uru-ara. Malah leuwih gedé batan ti heula, lantaran sasatna ngalibetkeun réa pihak.

Ragot tarung, perang laju padungdung. Perang tuluy ngalegaan. Mulan-malén tujuh taun, taya reureuhna, tug ka kiwari.

Sabaraha yuta jalma anu jadi korban, sabaraha ratus atawa réwu ton amunisi anu béak, anggaran, logistik, nasib rahayat, biheung teuing aya nu pirajeunan niténan. Sagala rupa diketrukeun pikeun ngudag hiji-hijina kaunggulan. Tapi naon saenyana harti kaunggulan tina saban-saban pangperangan? Weléh teu kabadé. Kula teu nyaho jeung teu kungsi nyaho, keur saha ieu perang téh saenyana, sarta naon tujuanana. Sakapeung kula sok tumanya, naon hartina unggul di pangperangan lamun dina pamustunganana malah nimbulkeun perang-perang séjénna? Naon hartina kamerdikaan jeung kaunggulan lamun abid anu bébas poé ayeuna bakal jadi tiran anu bengis poé isukna?

Nalika ieu carita kabaca ku anjeun, nalika kula namper dina haté aranjeun, omat kula mah tong disebut pahlawan. Da saenyana manusa mah butuh hirup anu bérés roés, teu butuh pahlawan. Taya nu dipiharep iwal ti kasurtian, yén hiji-hijina anu butuh pahlawan mah ukur perang silih paéhan.

Libur Lebaran di Bandung Bakal Dipadati Kendaraan

Bandung - Libur lebaran 2011 di Kota Bandung diprediksi bakal disesaki kendaraan wisatawan yang menyambangi pusat-pusat keramaian. Hal tersebut disampaikan Kasatlantas Polrestabes Bandung AKBP Sambodo Purnomo saat dihubungi wartawan, Minggu (28/8/2011).

"Volume kendaraan diperkirakaan meningkat saat liburan lebaran nanti. Biasanya kepadatan terjadi di lokasi objek wisata seperti kolam renang Karang Setra, Taman Lalu Lintas, Bonbin, dan Trans Studio," terang Sambodo.

Padatnya kendaraan memang menjadi pemandangan biasa saat libur hari besar. Sejumlah personel, kata Sambodo, bakal dikerahkan di titik-titik keramaian untuk mengantispasi dan mengurai kemacetan.

Selain tempat rekreasi keluarga, kawasan yang bakal berjubel kendaraan biasanya terjadi di pusat perbelanjaan.

"Antara lain kawasan belanja itu di Pasar Baru atau Jalan Otto Iskandardinata, Jalan Dago. Serta lokasai factory outlet di Jalan Martadinata dan Jalan Setiabudhi," singkat Sambodo.

(bbn/ern)


sumber : bandung.detik.com

Tak Jualan, Pedagang Oleh-oleh di Nagreg Rugi Jutaan Rupiah

Bandung - Para pedagang oleh-oleh di sebelah selatan Jalan Raya Nagreg, tepatnya di Kampung Pamucatan Desa Nagreg Kecamatan Nagreg Kabupaten Bandung, merugi sejak jalan itu diberlakukan satu arah. Kerugian akibat tak berjualan ditaksir mencapai ratusan juta sehari.

Menurut Ketua Paguyuban Pedagang Nagreg Pipin Suhendar, dampak rekayasa lalu lintas dirasakan langsung pedagang. Dalam sehari, rata-rata pedagang mendapat omzet hingga Rp 400 ribu per hari.

"Kalau saat arus mudik dan balik, omzet pedagang di sini berlipat. Bisa mencapai Rp 3-4 juta sehari," kata Pipin saat ditemui di lokasi, Sabtu (27/8/2011).

Dijelaskan Pipin, di sebelah selatan Jalan Raya Nagreg ada sekitar 150 pedagang oleh-oleh. Mereka mayoritas berjualan makanan untuk buah tangan seperti ubi cilembu, opak, dan beragam makanan lainnya.

Jika diambil rata-rata pedagang di sebelah selatan beromzet Rp 3 juta, maka dalam sehari kerugian 150 pedagang itu mencapai Rp 450 juta.

"Kami sebagai pedagang merasa tidak diurus pemerintah. Pemerintah hanya urus orang-orang bermobil, orang-orang berduit sehingga jalan ini dibuat satu arah," keluhnya.

Pipin mengatakan, para pedagang mendukung pemerintah yang ingin mengurangi kemacetan di lokasi. Namun, hal itu justru berdampak negatif bagi pedagang.

"Kami dukung program pemerintah, tapi kami yang cari sesuap nasi di sini jangan dibekukan. Bahkan ada beberapa pedagang yang tidak beli beras karena dagangannya tidak laku," tandasnya.

(ors/tya)


sumber : bandung.detik.com

Saturday, August 27, 2011

Sensasi Manis Brownies Cookies Kurma untuk Buka Puasa

Bandung - Kurma memang identik dengan Ramadan, para penggiat kuliner pun ramai-ramai berkreasi membuat makanan yang berbahan dasar kurma. Salah satu yang mencoba inovasi dengan kurma adalah Treehouse Cafe. Treehouse menyuguhkan Brownies Kurma sebagai alternatif takjil di bulan Ramadan.

Brownies Kurma ini semakin lezat rasanya karena di atasnya diberi satu scoope ice cream vanilla, dan dibalur dengan saus hazelnut. Rasanya manis dan segar.

"Kenapa dipilih saus hazelnut, karena tastenya yang paling nyambung sama brownies. Saus ini juga kita buat sendiri," ujar Ari, Marketing Manajer Treehouse Cafe Ciwalk

Selama bulan Ramadan, Treehouse mempunyai paket Ramadan dengan menu pilihan. Nah, brownies ini bisa didapat dengan harga Rp 5 ribu saja jika membeli paket tersebut. Paket makan selama Ramadan ini, sudah plus minum jus strawberry, hot lemon tea, atau ice lemon tea.

Jika sore nanti belum punya tempat untuk berbuka puasa. Bisa datang ke Treehouse Cafe di Cihampelas Walk dan rasakan sensasi manis dingin Brownies Kurma.

(avi/tya)


sumber : bandung.detik.com

Kurang Dari Dua Jam Jalan Raya Nagreg Kembali Padat

Bandung - Kurang dari 2 jam saja jalan Nagreg bisa dilalui dengan lancar, arus lalu lintas di Jalan Raya Nagreg kembali padat. Di lokasi, terlihat kendaraan di jalur Nagreg padat merayap. Pengemudi pun terpaksa mengemudikan kendaraannya dengan kecepatan rendah.

Kepadatan mulai terjadi kembali pukul 13.30 WIB. "Tadi padat sampai pukul 11.45 WIB. Setelah itu lancar, dan ini pukul 13.30 WIB padat lagi," ujar Eric Alam Prabowo, anggota tim analisis dan pengumpulan data Dishub Kabupaten Bandung.

Hal itu dikemukakan Eric di Pos Pengawasan dan Pengendalian (Wasdal) Dishub Kabupaten Bandung, Jalan Raya Nagreg, Sabtu (27/8/2011).

Dijelaskannya, pusat kemacetan berada di kawasan Cikaledong, yakni jalan menuju ke arah Garut. Sebab, lebar jalan jadi menyempit di sekitar kawasan tersebut. Jarak antara Jalan Raya Nagreg hingga Cikaledong sendiri sekitar 7 kilometer.

Menurutnya, arus lalu lintas pada H-3 ini cukup padat. Kepadatan mulai terjadi sejak pukul 02.00-03.30 WIB. "Setelah itu lancar, kemudian pukul 05.00 WIB mulai padat lagi sampai pukul 07.00 WIB," jelasnya.

Dari pukul 07.00-13.00 WIB, arus lalu lintas tetap padat. Namun penumpukkan kendaraan hanya sesekali terjadi di mana pengendara harus melaju dengan kecepatan rendah. Sementara hingga pukul 13.50 WIB, arus lalu lintas masih terlihat padat.


(ors/tya)


sumber : bandung.detik.com

Optimis, Masa Depan Lebih Baik

"YA Maulana, pada situasi sekarang ini, kita seperti dikepung oleh keputusasaan bahwa kehidupan bangsa ini tidak akan berujung baik. Perilaku korupsi yang menyebar seperti kanker, membuat kita kehilangan kepercayaan pada nasib yang lebih baik," saya memulai pembicaraan.

"Islam memerintahkan, Optimislah! Putus asa adalah dosa!" jawab Maulana.

"Bagaimana mungkin kita tidak putus asa pada situasi seperti ini? Bila putus asa adalah dosa, seluruh umat ini berada dalam dosa?"

Maulana kembali menjawab, "Kita adalah manusia biasa. Kesedihan jiwa adalah sesuatu yang alami, namun putus asa yeng merupakan dosa besar adalah frustrasi yang mengarah kepada keengganan beramal dan ketiadaan harapan dalam jiwa. Demikianlah ucapan Imam Al-Qurthuby, Imam Suyuthi, dan Imam Dzahabi."

Ada kisah dalam Alquran yang dapat kita tiru mengenai cara menerima situasi yang terbutuk. Nabi Yakub as diceritakan kehilangan anak terkasihnya Yusuf as. Lalu setelah itu, negerinya mengalami kelaparan yang panjang. Namun ia tidak merasa perlu untuk berputus asa, ia berkata pada anak-akanya, "Wahai anak-anakku, pergilah kalian! Carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah! Sesungguhnya tidaklah berputus asa dari rahmat Allah melainkan kaum kafir!" (QS. Yusuf: 87).

Rasulullah bersabda, "Jika hari kiamat tiba dan di tangan salah seorang dari kalian terdapat tunas pohon kurma, tanamlah!" (HR Ahmad). Lihatlah, betapa optimisnya hadis ini, bahkan ketika pikiran kita menerka besok akan terjadi peristiwa langit terbalah, gunung berhamburan, bumi berguncang, dan laut meledak, kita tetap saja diperintahkan untuk menanam.

Menanam, tentu bukan sekadar menancapkan batang tumbuhan. Menanam adalah juga berharap bahwa ia akan memberikan buah-buahan di masa depan. "Tanamlah!" ujar Nabi, "meskipun engkau tidak akan melihat buahnya."

Puasa tentu mengajarkan akhlak ini. Kita pasti pernah merasa tidak tidak kuat menjalankan puasa karena merasa kelelahan, kita berusaha dan ternyata kita berhasil berpuasa sehari penuh.

Saat ini, kita pasti sedang repot memikirkan uang untuk baju lebaran dan ongkos mudik. Berusahalah dengan rasa optimis, sisanya Allah akan memberi kita jalan keluar.

"Tapi bagaimana berusaha di zaman susah ini?", tanya saya.

Maulana memandangiku agak lama, seperti menelusuri seluruh urat syarafku yang bebal, "Nabi Yakub berkata pada anak-anaknya yang hendak mencari Nabi Yusuf, 'Jangan mencari dari satu pintu saja, carilah dari pintu yang berlainan (QS. Yusuf)'. Berhentilah mengeluh!" (Penulis adalah Dosen UIN SGD Bandung, Mahasiswa Program Doktoral UPI Bandung)**

Oleh: BAMBANG Q. ANEES

Kapasitas Kereta Penuh, Pemudik Diminta Ganti Moda Transportasi

Bandung - Antrean calon penumpang yang ingin mudik dengan kereta api masih saja terjadi padahal pemesanan tiket seharusnya dilakukan pada H-7 sebelum pemberangkatan. Tiket penumpang pun telah habis terjual sesuai kapasitas penumpang maksimal. Calon penumpang yang belum mendapatkan tiket pun diminta untuk mencari moda transportasi lainnya untuk mudik.

Hal itu diungkapkan Kepala Humas PT KA Daop II Bambang S Prayitno dalam pesan singkatnya pada detikbandung, Sabtu (27/8/2011). Ia menuturkan, perjalanan untuk 6 jadwal pemberangkatan kereta hari ini telah terjual habis.

"Untuk 6 pemberangkatan kereta hari ini sudah terjual habis dengan okupansi masing-masing 150 persen sesuai yang direncakan," katanya.

Disebutkan Bambang, yang masih tersisa dan masih berjalan (pembelian tiket-red) hanya untuk H-2, Minggu (28/8/2011). Namun itupun tidak bisa memenuhi banyaknya calon penumpang yang mengantri. Karena itu, Bambang pun menyarankan pada calon penumpang untuk mencari alternatif transportasi untuk mudik.

"Tersisa dan masih berjalan hanya untuk Minggi (28/8/2011). Sementara penumpang masih banyak, menunggu antrian, kami menyarankan untuk menggunakan moda transportasi lain saja," tutur Bambang.

Ia menuturkan, kebijakan untuk memesan dan membeli tiket pada H-7 sebelum pemberangkatan diterapkan adalah demi keamanan dan kenyamanan penumpang dalam perjalanan.

(tya/tya)


sumber : bandung.detik.com

Bonbin Siapkan 45 Hewan Baru

Kebon Binatang Bandung siap menerima lonjakan pengunjung pada musim libur Lebaran 1432 H. Pengunjung diperkirakan mencapai 30-40 ribu orang per hari. Untuk mengantisipasi lonjakan pengunjung, sejumlah fasilitas telah dipersiapkan.

"Bahkan, kami sudah membuat pintu khusus untuk keluar pengunjung yang mengarah langsung ke Jln. Tamansari Bandung," ungkap Ketua Yayasan Margasatwa Tamansari (YMT), Dadang Danumihardja yang ditemui di ruang kerjanya, Jln. Tamansari Bandung, Kamis (25/8).

Dikatakan Dadang, sejumlah fasilitas ini sengaja disiapkan, seperti food courd, toilet, tempat sampah, arena bermain, sarana informasi, dan sebagainya. Menurut Dadang, penyediaan sarana dan fasilitas ini sesuai dengan permintaan dan keluhan masyarakat.

"Masyarakat banyak mengeluhkan kurangnya sarana dan fasilitas bagi pengunjung," tandasnya.

Pintu khusus keluar disediakan agar tidak terjadi crowded antara pengunjung yang masuk dan keluar. Dadang menyatakan, masyarakat sering mengeluhkan lalu lintas pengunjung, karena tidak ada pintu khusus keluar.

Hewan baru

Untuk menarik minat pengunjung, Kebon Binatang Bandung mendapat sekitar 45 hewan baru, barupa harimau sumatra, singa, rusa tutul, rusa bawean, kijang, sejumlah burung, muka-muka, dan hewan lainnya. Kebanyakan hewan baru tersebut merupakan hasil pengembangbiakan atau proses breeding pihak kebun binatang serta sumbangan dari masyarakat.

"Musim kemarau merupakan musim yang baik untuk pengembangbiakan hewan, karena pada musim hujan hewan banyak yang sakit," papar Dadang .

Dadang mengatakan, tiket masuk ke Kebon Binatang Bandung ditetapkan Rp 20 ribu/orang untuk sekali masuk. Menurutnya, harga tiket masuk ini masih terbilang murah. (B.81)** sumber : (GALAMEDIA)

Friday, August 26, 2011

Polisi Kesulitan Ungkap Identitas Pembakar ATM BNI Dipatiukur

Bandung - Polrestabes Bandung hingga kini belum berhasil mengungkap identitas pembakar mesin anjunan tunai mandiri (ATM) BNI di Jalan Dipatiukur. Meski pelaku sempat terekam CCTV, polisi masih kesulitan mengenali identitasnya.

"Dari sejumlah saksi yang diperiksa di anntara lain satpam, keterangannya sangat minim. Kami kesulitan," jelas Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Widodo Eko Prihastopo saat ditemui di Mapolrestabes Bandung, Jumat (26/8/2011).

Widodo menjelaskan pihaknya bakal terus menyelidiki hingga tuntas. Pencarian informasi terus didalami guna mendeteksi siapa pelaku sebenarnya. "Untuk mengetahui siapa pelakunya yang dijadikan tersangka, kami membutuhkan waktu," terang Widodo.

Upaya mengetahui identitas pembakar ATM BNI, Polrestabes Bandung meminta bantuan ke Bareskrim Mabes Polri. "Kami tetap berupaya mengetahui siapa pelakunya. Maka itu, kami pun berdayakan alat-alat teknologi yang dimiliki Bareskrim Mabes Polri," jelasnya.

Menurut dia, saat kejadian aksi sempat terekam CCTV yang berada di ruang ATM. Meski menggunakan helm, wajah pelaku sempat terlihat. Namun secara rinci wajahnya tidak terdeteksi dengan baik karena kualitas gambar yang kurang memadai. Secara resmi pihak Polrestabes Bandung pernah mengatakan kalau pelaku berjenis kelamin perempuan.

Maka itu, sambung Widodo, agar identitas pelaku sebenarnya dalam rekaman CCTV itu bisa terkuak diperlukan perangkat berteknologi canggih.

"Kita butuh penyelidikan dengan cara IT Forensik. Semoga cepat teridentifikasi pelakunya," terang Widodo.

Soal motif pelaku melakukan perusakan, kata Widodo, masih terus didalami anggota Satreskrim Polrestabes Bandung. Namun Widodo menduga kuat ada latar belakang lain yang diusung pelaku saat beraksi vandalisme berupa pembakaran ATM BNI.

"Perbuatan yang dilakukan pelaku itu semacam deklarasi. Lihat saja, dia tak merusak CCTV, seolah dia ingin aksinya diketahui. Selain itu, tidak uang di dalam ATM yang diambil," tutup Widodo.

(bbn/ern)


sumber : bandung.detik.com

Calon Penumpang Kereta Malam Datang ke Stasiun sejak Pagi

Bandung - Puluhan penumpang kereta api yang akan mudik nanti malam, sudah berkumpul di Stasiun Kiaracondong sejak pagi. Mereka pun menunggu waktu pemberangkatan yang masih cukup lama itu dengan duduk lesehan dan tiduran di ruang antrean tiket. Tenda berukuran sedang sengaja disiapkan di halaman stasiiun.

Seperti Heni (32) misalnya, warga Cicadas Bandung itu mengaku sekitar pukul 11.00 WIB dirinya dan anaknya yang berusia 7 tahun datang ke stasiun. Suaminya, Rohmat (39) telah lebih dulu datang karena sebelumnya mengatre tiket. Heni sekelurga rencananya akan mudik ke Yogyakarta dengan menggunakan Kereta Kutojaya pada pukul 22.30 WIB.

"Suami saya antre tiket dari jam 7 pagi. Setelah dapat tiket lalu saya nyusul," kata Heni. Sementara suaminya terlihat lelap tidur di bawah tenda yang kondisinya cukup panas.

Ia mengaku terpaksa menunggu di stasiun karena takut terlambat. "Lagian di rumah juga enggak ngapa-ngapain," katanya.

Pantauan detikbandung, di depan halaman stasiun terdapat tenda yang berukuran sekitar 6 meter x 15 meter. Sebagian area tenda dialasi dengan alas tikar dan terpal sementara lainnya terdapat kursi-kursi tunggu.

Puluhan pemudik terlihat di segala penjuru di ruang antrean tiket. Mereka menunggu jadwal keberangkatan dengan mengobrol, mendengarkan musik, membaca dan tidur. Mereka tak boleh masuk area stasiun hingga dekat waktu pemberangkatan.

Di area stasiun pun hanya terlihat penumpang untuk kereta jarak dekat. Antrean di loket pembelian tiket pun terlihat masih ada. Jumlah antreannya tak panjang hanya sekitar 8 orang.

(tya/ern)


sumber : bandung.detik.com

Mudik Berkah Bernilai Ibadah: Begini Etika Bepergian ala Rasulullah

Mudik Berkah Bernilai Ibadah: Begini Etika Bepergian ala Rasulullah

Oleh Ahmad Nurarifin


Tak terasa lebaran tinggal menghitung hari. Tradisi umat Muslim Indonesia, adalah 'menggenapkan' Ramadhan dengan mudik; kembali ke kampung halaman untuk bersilaturahim dengan keluarga dan handai taulan.

Mudik mempunyai makna sebagai salah satu wujud rasa cinta-kasih pada keluarga di rumah/kampung halaman. Setidaknya setahun sekali, tali silaturahim kembali dijalin. Menjalin silaturahim, adalah anjuran dalam Islam.

Sudah selayaknya bagi pemudik yang notabene adalah pemeluk agama Islam mengambil contoh cara bepergian yang dilakukan sumber panutannya, Rasulullah SAW. Ada beberapa catatanpenting mengenai bagaimana etika/akhlak Rasulullah ketika bepergian.

1. Berangkat pada hari Senin dan Kamis pada waktu Dhuha

Dalam buku Rasulullah, Manusia Tanpa Cela , dijelaskan,  apabila hendak pergi menuju tempat yang jauh, Rasulullah SAW selalu memilih hari Senin atau Kamis, dan lebih dianjurkan pada hari kamis. Hal  ini sesuai hadist beliau, Dari Ka’bbin Malik Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, "Sesungguhnya Rasulullah pergi menuju perang Tabuk pada hari Kamis, dan Beliau menyukai bepergian pada hari Kamis.” (Muttafaqqun ‘alaih)

2. Membaca doa ketika menaiki kendaraan
Dari Ibnu Umar Radhiyallahu ‘anhu, sesungguhnya jika Rasulullah menaiki kendaraan ketika hendak bepergian, Beliau bertakbir sebanyaktiga kali, kemudian berdoa: “Maha Suci Dzat yang telah menundukkan kendaraan ini untuk kami, padahal kami dahulu tidak mampumenguasainya. Dan sesungguhnya kepada Rabb kamilah, kami akan kembali. Ya, Allah! Kami mohon kepada-Mu dalam perjalanan kami ini kebajikan dan takwa, serta amal yang Engkau ridhai.Ya, Allah! Mudahkanlah perjalanan kami ini, serta dekatkanlah jarak perjalanan kami. Ya, Allah! Engkaulah teman dalam perjalanan, dan penjaga keluarga yang kami tinggal.

3.    Disunnahkan tidak sendirian dan memilih ketua rombongan

Dari Amr bin Syu’aib dari ayahnya darikakeknya Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, "Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,”Orang yang bepergian sendirian adalah (bersama) setan. Dan orang yang bepergian berdua adalah (bersama) dua sethan.Sedangkan orang yang berpergian bertiga adalah rombongan musafir (yang tidak dihampiri setan).” (HR Abu Dawud dan Tirmidzi dan Nasa’i, dengan sanad-sanad yang shahih)

4.    Disunnahkan memperbanyak doa, karena pada saat itu doa dikabulkan

Dari Abu HurairahRadhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullahbersabda,”Tiga jenis doa yang dikabulkan dan tidak diragukanlagi, (yaitu) doa orang yang dizhalimi, doa orang yang bepergiandan orang tua (ayah) yang mendoakan (kejelekan) atas anaknya.” (HR Abu DawuddanTirmidzi, Hasan)

5.    Disunnahkan shalat dua rakaat di masjid terdekat sebelum mendatangi rumah

Dari Ka’ab bin Malik Radhiyallahu ‘anhu, bahwasannya jika Rasulullah datang dari perjalanan, Beliau mendatangi masjid dan shalat dua rakaat. (Muttafaqqun ‘alaih)

6.    Wanita diharamkan bepergian tanpa disertai mahramnya

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah bersabda,”Tidak halal bagi seorang wanita yang beriman kepada Allah dan hari akhir bepergian dalam jarak sehari semalam, kecuali disertai mahramnya.” (Muttafaqqun ‘alaih).

Penulis adalah sahabat Republika Online yang tengah bekerja di Arab Saudi

 


sumber : www.republika.co.id

Sejak H-5, Dua Kereta Ekonomi Tambahan Sudah Beroperasi

Bandung - Kereta Ekonomi Pasundan Lebaran dan Kereta Kutojaya Selatan yang merupakan kereta tambahan mulai dioperasikan oleh PT KA Daop II, sejak H-5. Kedua kereta tambahan tersebut akan dioperasikan hingga H-7 mendatang.

Jadwal keberangkatan Kereta Pasundan Lebaran yaitu pukul 08.25 WIB dan Kereta Kutojaya Selatan berangkat pukul 23.00 WIB. Kedua kereta tambahan tersebut berangkat dari Stasiun Kiara Condong Bandung.

"Pengoperasian kereta tambahan ini untuk mengankut penumpang yang tidak bisa terangkut oleh kereta reguler. Apalagi kaasitas kereta pada lebaran kali ini kan dibatasi hanya 150 persen," ujar Kepala Humas PT KA Daop II Bambang S Prayitno saat dihubungi detikbandung via telepon selulernya, Jumat (26/8/2011).

Kapasitas kereta tambahan ini masing-masing sekitar 900 penumpang. Kereta ekonomi reguler jarak jauh yaitu Kereta Pasundan, Kereta Kutojaya, dan Kereta Kahuripan. Bambang pun menjelaskan kemungkinan besar penumpang dari stasiun yang dilewatin kereta Serayu dari Jakarta tidak akan bisa menaiki kereka jurusan Kroya.

"Kewenangan dari stasiun Jakarta untuk memenuhi kuota 150 persen penumpang. Jadi penumpang dari stasiun-staiun yang dilewati kemungkinan besar tidak bisa lagi menumpang di kereta itu," katanya.

Lebih lanjut Bambang menjelaskan, baik di Stasiun Kiaracondong maupun di Stasiun Bandung telah terjadi lonajakan penumpang sejak, Kamis (25/8/2011).

(tya/ern)


sumber : bandung.detik.com

Polisi Tetapkan 4 Tersangka Kerusuhan SMAK Dago

Bandung - Polrestabes Bandung akhirnya memperlihatkan keseriusan dalam menangani kasus kerusuhan SMAK Dago. Perkembangan terkini, empat orang sudah ditetapkan menjadi tersangka.
"Baru ada empat tersangka. Masing-masing, dua dari pihak Jakarta dan dua dari Bandung," ujar Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Widodo Eko Prihastopo saat ditemui di Mapolrestabes Bandung, Kamis (25/8/2011).
Keempat orang yang berasal dari dua kelompok massa yang bentrok saat itu tidak dibeberkan identitas ataupun inisialnya. Widodo hanya menyebut tersangka yang dimaksud yakni diduga dua orang dari kubu pendukung Yayasan SMAK Dago serta dua orang pendukung Perkumpulan Lyceum Kristen (PLK).
Saat kerusuhan berlangsung saat itu, Yayasan SMAK Dago diduga mengerahkan kelompok massa asal Bandung. Sementara PLK disinyalir membawa kelompok massa yang diketahui dari Jakarta.
"Tapi belum tentu juga pihak Yayasan dan PLK mengetahui mereka (massa) itu siapa," terang Widodo.
"Dua dari Jakarta itu belum ditangkap, tapi statusnya DPO. Kami sudah ketahui alamat dan fotonya. Tapi waktu anggota mendatangi ke Jakarta, ternyat tersangka tidak ada di rumah Dan menurut tetangganya, tersangka sudah tidak tinggal di tempat," tambahnya.
Sedangkan dua tersangka dari Bandung, polisi belum melakukan penahanan. Saat disinggung alasannya kenapa, Widodo menjawab singkat.
"Karena kita masih butuh keterangan dari saksi korban," katanya. Meski demikian, Widodo berjanji bakal mengusut tuntas kasus yang sempat menghebohkan Kota Bandung ini.
Ia menyatakan, penanganan perkara ini terus dilakukan secara periodik. "Dipastikan jumlah tersangka akan bertambah. Pada saatnya nanti, kasus ini pasti tuntas," ucap Widodo optimistis.
Ia menambahkan, penanganan perkara SMAK Dago mendapat perhatian dari Mabes Polri. Bahkan, sambung Widodo, pihak Mabes Polri mengawasi langsung perkembangan kasus kerusuhan tersebut.
(bbn/ern)


sumber : bandung.detik.com

Mudik Berkah Bernilai Ibadah: Begini Etika Bepergian ala Rasulullah

Mudik Berkah Bernilai Ibadah: Begini Etika Bepergian ala Rasulullah

Oleh Ahmad Nurarifin


Tak terasa lebaran tinggal menghitung hari. Tradisi umat Muslim Indonesia, adalah 'menggenapkan' Ramadhan dengan mudik; kembali ke kampung halaman untuk bersilaturahim dengan keluarga dan handai taulan.

Mudik mempunyai makna sebagai salah satu wujud rasa cinta-kasih pada keluarga di rumah/kampung halaman. Setidaknya setahun sekali, tali silaturahim kembali dijalin.

Sudah selayaknya bagi pemudik yang notabene adalah pemeluk agama Islam mengambil contoh cara bepergian yang dilakukan sumber panutannya, Rasulullah SAW. Ada beberapa catatanpenting mengenai bagaimana etika/akhlak Rasulullah ketika bepergian.

1. Berangkat pada hari Senin dan Kamis pada waktu Dhuha

Dalam buku Rasulullah, Manusia Tanpa Cela , dijelaskan,  apabila hendak pergi menuju tempat yang jauh, Rasulullah SAW selalu memilih hari Senin atau Kamis, dan lebih dianjurkan pada hari kamis. Hal  ini sesuai hadist beliau, Dari Ka’bbin Malik Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, "Sesungguhnya Rasulullah pergi menuju perang Tabuk pada hari Kamis, dan Beliau menyukai bepergian pada hari Kamis.” (Muttafaqqun ‘alaih)

2. Membaca doa ketika menaiki kendaraan
Dari Ibnu Umar Radhiyallahu ‘anhu, sesungguhnya jika Rasulullah menaiki kendaraan ketika hendak bepergian, Beliau bertakbir sebanyaktiga kali, kemudian berdoa: “Maha Suci Dzat yang telah menundukkan kendaraan ini untuk kami, padahal kami dahulu tidak mampumenguasainya. Dan sesungguhnya kepada Rabb kamilah, kami akan kembali. Ya, Allah! Kami mohon kepada-Mu dalam perjalanan kami ini kebajikan dan takwa, serta amal yang Engkau ridhai.Ya, Allah! Mudahkanlah perjalanan kami ini, serta dekatkanlah jarak perjalanan kami. Ya, Allah! Engkaulah teman dalam perjalanan, dan penjaga keluarga yang kami tinggal.

3.    Disunnahkan tidak sendirian dan memilih ketua rombongan

Dari Amr bin Syu’aib dari ayahnya darikakeknya Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, "Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,”Orang yang bepergian sendirian adalah (bersama) setan. Dan orang yang bepergian berdua adalah (bersama) dua sethan.Sedangkan orang yang berpergian bertiga adalah rombongan musafir (yang tidak dihampiri setan).” (HR Abu Dawud dan Tirmidzi dan Nasa’i, dengan sanad-sanad yang shahih)

4.    Disunnahkan memperbanyak doa, karena pada saat itu doa dikabulkan

Dari Abu HurairahRadhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullahbersabda,”Tiga jenis doa yang dikabulkan dan tidak diragukanlagi, (yaitu) doa orang yang dizhalimi, doa orang yang bepergiandan orang tua (ayah) yang mendoakan (kejelekan) atas anaknya.” (HR Abu DawuddanTirmidzi, Hasan)

5.    Disunnahkan shalat dua rakaat di masjid terdekat sebelum mendatangi rumah

Dari Ka’ab bin Malik Radhiyallahu ‘anhu, bahwasannya jika Rasulullah datang dari perjalanan, Beliau mendatangi masjid dan shalat dua rakaat. (Muttafaqqun ‘alaih)

6.    Wanita diharamkan bepergian tanpa disertai mahramnya

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah bersabda,”Tidak halal bagi seorang wanita yang beriman kepada Allah dan hari akhir bepergian dalam jarak sehari semalam, kecuali disertai mahramnya.” (Muttafaqqun ‘alaih).

Penulis adalah sahabat Republika Online yang tengah bekerja di Arab Saudi

 


sumber : www.republika.co.id

Kapolda Jabar Tidak Kasih Ampun Buat Anak Buah Melanggar Hukum

Bandung - Kapolda Jabar Irjen Pol Putut Eko Bayuseno secara tegas menyatakan tidak bakal pandang bulu atau memberi ampun terhadap anak buahnya yang tersandung kasus pidana atau melanggar hukum. Ancaman pencopotan jabatan hingga pemecatan siap-siap saja diberikan kepada oknum polisi 'nakal'.

Demikian dikatakan Putut yang disampaikan melalui Kabidhumas Polda Jabar Kombes Pol Agus Rianto saat ditemui wartawan di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Kamis (25/8/2011).

Menurut Agus, Kapolda Jabar sangat prihatin menanggapi kasus dugaan suap yang melibatkan Kapolsek Cicendo Kompol Brusel Duta Samodra dan Kanitreskrim Polsek Cicendo AKP Suherman.

"Kapolda tidak mentolelir bila ada anggota di jajaran Polda Jabar yang terbukti melanggar hukum. Tidak melihat pangkat atau jabatan apapun, kalau bersalah akan harus ditindak tegas," ucap Agus.

Menurut Agus, Kapolda Jabar mengimbau anak buahnya jangan bertindak menyimpang yang keluar dari aturan hukum yang berlaku. Ia pun menegaskan ungkapan Kapolda Jabar itu bukan sekadar gertak sambal.

"Kapolda juga memerintahkan agar kasus dugaan suap tersebut segera dituntaskan," tutup Agus.

(bbn/ern)


sumber : bandung.detik.com

PERSIB Masuk Calon Liga Profesional Level I

PERSIB Masuk Calon Liga Profesional Level I

PERSIB masuk sebagai calon peserta Kompetisi Liga profesional Level I. Berdasarkan hasil pengumuman PSSI, Kamis (25/8), jumlah klub yang lolos verifkasi ada 32 dan Liga Level I akan dibagi dalam dua wilayah dan masing-masing akan diikuti 16 klub. Sementara, Kompetisi Liga Profesional Level II diikuti 48 klub, dan akan dibagi dalam empat wilayah (grup). "Sebanyak 32 klub calon peserta Liga Profesional ini terdiri dari 18 klub asal Liga Super Indonesia, dan 14 klub telah berbentuk badan hukum dari Divisi Utama dan satu," ujar Ketua Komite Kompetisi PSSI, Sihar Sitorus di Jakarta, Kamis (25/8).

Sihar mengatakan, pihaknya akan mencalonkan 34 klub profesional kepada Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) untuk diverifikasi, sehingga dengan begitu AFC akan meranking klub yang siap main di Level I. Dua klub ranking terbawah, pindah ke Level II sehingga di Level I tetap 32 klub. PSSI juga mengubah nilai deposit atau bank garansi Level I dari semula Rp 5 miliar menjadi Rp 3 miliar, sedangkan Level II dari semula Rp 2 miliar dihapus.

Berikut 34 klub calon peserta Liga profesional level I: Persipura, Arema, Persija, Semen Padang, Sriwijaya FC, Persisam, PERSIB, Persiwa, Persela, Persiba Balikpapan, PSPS, Pelita Jaya, Deltras, Persijap, Bontang FC, Persema Malang, Persibo Bojonegoro, PSM, Mitra Kukar, Persiraja, PSMS, Pro Duta FC, Persik, PSIS Semarang, PSCS Cilacap, Persikota Tangerang, Persis Solo, Persiba Bantul, Persebaya Surabaya, Barito Putra, PSS Sleman, PSIR Rembang, PS Bengkulu, Persipasi. ***




sumber : persib.co.id

19 Mahasiswa Palsukan Data Beasiswa Bidik Misi

Ketahuan memanipulasi data menjadi mahasiswa miskin, pemberian beasiswa Bidik Misi bagi 19 mahasiswa baru (maba) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dibatalkan. Sementara UPI sendiri mengajukan tambahan kuota beasiswa karena sekitar 150 mabanya berasal dari ekonomi lemah.

"Terkait manipulasi data, saat tim UPI melakukan kroscek dan visitasi langsung ke rumah calon penerima beasiswa Bidik Misi. Meski berbohong dan memanipulasi data, tidak kita batalkan kemahasiswaannya. Hanya dibatalkan haknya untuk menerima Bidik Misi dan mereka harus membayar kuliah seperti umumnya," ungkap Rektor UPI, Prof. Sunaryo Kartadinata kepada wartawan di kampus UPI, Jln. Setiabudhi, Selasa (23/8).

Menurutnya, untuk tahun akademik 2011/2012 UPI menerima kuota beasiswa Bidik Misi dari Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) untuk 500 maba. Bidik Misi merupakan beasiswa penuh yang akan membiayai mahasiswa selama kuliah dari semester pertama hingga semester delapan. Mereka juga akan mendapat uang kuliah setiap bulan.

Untuk tahun akademik ini, UPI menerima 6.465 maba program S1. Dari jumlah tersebut, 450 di antaranya mendapatkan program Bidik Misi setelah lolos saringan dari 7.254 pendaftar.

Di sisi lain, ratusan maba lainnya mengajukan pembebasan hingga penangguhan pembayaran uang kuliah. Dikatakan Rektor, setelah diwawancara terdapat 150 maba berprestasi yang berasal dari golongan ekonomi lemah.

"Kita sudah ajukan ke Kemendiknas dan diharapkan akan segera disetujui tambahan kuota untuk Bidik Misi tersebut. Apalagi perkuliahan akan dimulai pada 5 September mendatang," tuturnya.

Meski belum ada kepastian dari Kemendiknas, Sunaryo memastikan para maba ini tidak kehilangan haknya sebagai mahasiswa. Mereka juga sudah melakukan registrasi data.

"Jika belum ada kabar dari Kemendiknas, UPI akan berupaya menggunakan dana talangan terlebih dulu untuk membantu para mahasiswa ini," tambahnya.

Secara keseluruhan, tahun ini mahasiswa UPI yang menerima beasiswa mencapai 4.274 orang untuk 25 jenis beasiswa (termasuk 450 penerima Bidik Misi), 75 orang memperoleh bantuan modal dari Program Wirausaha Mahasiswa, dan 20 lainnya berhak atas Program Wirausaha Bank Mandiri.

Sebelumnya puluhan mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Republik Mahasiswa (Rema) UPI berunjuk rasa. Mereka mempertanyakan 400 maba yang terancam tidak lulus karena tidak dapat membayar biaya registrasi. Menurut Presiden BEM REMA UPI, Ali Mahfud,

BEM menyambut gembira kebijakan yang dikeluarkan rektorat yang akhirnya berpihak pada mahasiswa.

"Masalah 400 maba itu sudah terselesaikan. Sebanyak 150 maba akan diajukan untuk mendapat Bidik Misi susulan. Sementara sisanya, kasusnya beda-beda. (B.107)** sumber : (GALAMEDIA)

Thursday, August 25, 2011

Mochtar: Enggak Lucu Kalau Saya Dipenjara Karena Ini

Bandung - Walikota Bekasi Nonaktif meluapkan perasaannya dalam sidang di Pengadilan Tipikor Bandung, Kamis (25/8/2011). Dia menyatakan jika ia dihukum penjara akibat perkara dugaan kasus korupsi, itu merupakan hal yang lucu dan menggelikan.

Karena menurutnya, justru selama ini ia semangat menanamkan nilai-nilai kejujuran pada generasi muda. Bahkan Kota Bekasi mendapatkan rekor MURI atas dibuatnya 617 kantin kejujuran yang ia akui dipelopori oleh dirinya.

"Negara ini enggak lucu. Bilang sama pimpinan KPK, ini enggak lucu kalau walikota dipenjara karena ini. Yang korupsi dong yang ditangani. Masa ini walikota masuk penjara karena prestasi," kata Mochtar dengan nada agak meninggi saat sidang di ruang utama.

Ia pun menerangkan sejumlah hal yang menunjukkan bahwa selama ini dirinya menjadi orang yang peduli dengan nilai-nilai kejujuran. Termasuk dengan mendirikan 617 kantin di sekolah-sekolah di bekasi.

"Jadi kantin di kantin itu beli, bayar dan tulis sendiri, supaya mengajarkan kejujuran sejak dini. Kalau sekarang saya kena karena ini kan nggak lucu," katanya.

Ia pun mengatakan keinginannya untuk bisa bebas dari perkara ini. Namun ia menyatakan ikhlas jika dinilai bersalah tapi tak bisa menjamin dengan rakyatnya yang akan protes.

"Kalau saya sih mungkin ikhlas, tapi kalau rakyat yang ngamuk saya enggak tanggungjawab," katanya.

(tya/ern)


sumber : bandung.detik.com

Kebakaran di Jalan Sederhana dan Jalan Boscha

Bandung - Dua kebakaran terjadi di dua titik berbeda di Kota Bandung hampir bersamaan, Kamis (25/8/2011). Kebakaran pertama terjadi di Jalan Sederhana dan lainnya terjadi di Jalan Boscha. Kebakaran di kedua tempat itu terjadi pukul 15.00 WIB.

Enam unit mobil pemadam kebakaran, masing-masing 3 unit ke dua lokasi tersebut diturunkan.

"Tim kita sedang dibagi dua karena ada dua kebakaran di dua lokasi. Yang di Jalan Sederhana rumah yang kebakaran, di Jalan Boscha asrama sekolah perawat," ujar Kepala Dinas Pemadam Kebakaran John Siregar saat dihubungi detikbandung via telepon selulernya.

Ia menuturkan, di masing-masing lokasi telah diturunkan 3 unit mobil pemadam kebakaran. "Nanti melihat kondisi di lapangan untuk penambahan bantuan," kata John.

Hingga saat ini belum diketahui penyebab kebakaran di dua titik tersebut.

(tya/ern)


sumber : bandung.detik.com

Matematisasi Pahala Ramadhan

Matematisasi Pahala Ramadhan

Oleh: Ustadz Raswan MPd

Setiap manusia, tatkala beribadah dan beramal tentu tidak pernah luput dari tujuan ingin mendapat pahala. Seberapa besar pahala itu, bergantung pada bagaimana ibadah dan amal itu dilakukan. Bagaimana kulaitas amal serta ibadah dan berapa kuantitas ibadah dan amal yang kita kerjakan. Bahkan juga tergantung pada tinggi rendahnya kepayahan (masyaqah) dalam melaksanakannya.

Bagi umat Nabi Muhammad, Saw ada satu anugerah yang sangat besar –dan tidak diberikan kepada umat sebelumnya- yaitu berupa anugerag satu bulan (Ramadhan) yang di dalamnya banyak keistimewaan dibandingkan dengan bulan lainnya. Bahkan Rasulullah Saw. Menyampaikan bahwa “Jika umatku tahu nilai yang ada dalam bulan Ramadhan, maka pasti mereka berharap seluruh bulan menjadi bulan Ramadhan”.

Betapa kayanya Allah dan betapa murahnya Allah SWTt. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, “Dalam bulan biasa, pahala setiap kebajikan dilipatgandakan 10 kali lipat, namun dalam bulan Ramadhan pahala amalan wajib dilipatgandakan 70 kali lipat dan amalan yang sunah disamakan dengan pahala amalan wajib di luar Ramadhan." (HR Muslim)

Kalau dilihat dari logika matematika, kita akan dapat menghitung berapa jumlah pahala, jika kita beramal. Di bulan biasa beramal Rp 1.000  Allah ganti dengan Rp  10.000, maka pada bulan Ramadhan  Allah akan mengganti dengan Rp 70.000. Artinya jika di surga Allah kita berharap mendapat rumah mewah seharga Rp 1 milyar maka kita cukup beramal Rp 100 juta di luar bulan Ramadhan atau cukup hanya beramal Rp 14,3 juta rupiah di bulan Ramadhan.

Bayangkan jika umat tahu - dalam arti yakin dengan seyakin-yakinnya akan janji Allah ini - maka tidak akan ada satupun dari mereka yang rela melewatkan satu detik dan menitpun bulan Ramadhan kecuali untuk dijadikan ibadah dan amal.

Perumapaannya, jika dalam satu mal dan swalayan ada diskon 50 persen dengan kualitas barang sama dengan barang yang tidak didiskon dan bukan barang cuci gudang, maka pasti banyak yang datang mengunjungi mal tersebut. Lalu bagaimana dengan diskon sampai 98,5 persen lebih, umpamanya kita mau beli motor seharga 15 juta, kita cukup menyediakan uang Rp 15juta:70 maka uang yang harus ada Rp  214.286 saja.

Dan, diskon Allah ini berlaku sepanjang  Bulan Ramadhan.

Maka wahai manusia yang beriman, marilah kita isi bulan Ramadhan ini dengan ibadah dan amal yang terbaik. Agar kita bisa memanfaatkan diskon Allah yang terbesar sepanjang tahun ini. Wallahu a’lam.


Penulis adalah sahabat Republika Online dan dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis juga seorang dai pada LPPD al-Khoeru


sumber : www.republika.co.id

Wali Kota Bekasi Nonaktif Berikan Keterangan Dalam Sidang Tipikor

Bandung - Wali Kota Bekasi Nonaktif Mochtar Mochamad menjalani sidang dengan agenda pemeriksaan terdakwa dalam perkara dugaan korupsi di ruang sidang utama Pengadilan Tipikor Bandung, Jalan LRE Martadinata, Kamis (25/8/2011). Dalam sidang-sidang sebelumnya majelis hakim telah menghadirkan sejumlah saksi, termasuk saksi ahli.

Pada sidang Kamis (11/8/2011), mantan Mensesneg Yusril Ihza Mahendra hadir untuk memberikan keterangan dalam kapasitasnya sebagai guru besar tatanegara.

Sidang yang dipimpin oleh Ketua Majelis Azharyadi Priakusumah ini dimulai pukul 10.50 WIB. Mochtar yang mengenakan setelan safari cokelat dan peci hitam ini hadir didampingi oleh enam penasehat hukumnya. Membuka pemeriksaan, Azharyadi menanyakan asal usul jabatan Mochtar Mochamad.

"Sebelum jadi walikota periode 2008-2013, saya jadi wakil walikota tahun 2003-2008," jelas Mochtar.

Majelis hakim pun meneruskan menanyai Mochtar seputar kegiatan Dialog Audiensi Tokoh Masyarakat. Hakim mempertanyakan bagaimana anggaran bisa turun sementara APBD tahun 2009 baru disahkan pada bulan Maret.

"Saya menalangi dulu untuk kegiatan itu, karena dialog itu agenda rutin sejak 2008. Waktu bagian umum yang bilang, kalau mau ditalangin dulu," katanya.

Pemeriksaan ini terkait dengan salah satu dakwaan yang dituduhkan pada Mochtar, yaitu penyelewengan dana anggaran kegiatan Dialog Audiensi Tokoh Masyarakat dengan melakukan mark up dan surat pertanggungjawaban fiktif.

Sidang ini juga diikuti oleh puluhan massa pendukung Mochtar. Hingga saat ini sidang masih berlangsung.

(tya/ern)


sumber : bandung.detik.com

Anwar Sanusi Dapat Hadiah Domba

Anwar Sanusi Dapat Hadiah Domba

Melalui pertandingan final yang cukup sengit, kesebelasan Dispenda Kota Bandung akhirnya tampil sebagai juara Liga Ngabuburit usai mengalahkan Mantan PERSIB 2-1 (1-1) di Lapangan Sepak Bola Lodaya, Jln. K.H. Ahmad Dahlan, Rabu (24/8). Dua gol kemenangan Dispenda Kota Bandung dicetak Kekey Zakaria pada menit 16 dan Dudi Subandi menit ke-40. Sementara gol balasan Mantan PERSIB diciptakan Martin pada menit 24.

Sebagai juara, Dispenda Kota Bandung mendapatkan hadiah seekor domba dari panitia pelaksana. Sementara Mantan PERSIB sebagai "runner-up" kebagian seekor ayam jago. "Terima kasih atas hadiah dombanya. Selanjutnya, hadiah domba ini akan langsung kita sumbangkan ke Panti Asuhan Tambatan Hati untuk berlebaran anak-anak yang ada di panti asuhan itu," kata kapten tim Dispenda Kota Bandung, Roy Darwis.

Starter yang diturunkan Dispenda Kota Bandung adalah Anwar Sanusi (kiper), Nandang Kurnaedi, Yadi Mulyadi, Edi Sutarsa, Herrie Setiawan, Mulyana, Roy Darwis, Dudi Subandi, Asep Poni, Kekey Zakaria, dan Sutiono Lamso. Sementara starter mantan PERSIB adalah Sobur (kiper), Fiator Ambarita, Agus Candra, Budi, Bambang Sukowiyono, Khair Rifo, Mustika Hadi, Budiman, Dadang Rusmana, Adjat Sudradjat dan Martin.***




sumber : persib.co.id

SIM Keliling Mangkal di Gerai Esia Dago

Bandung - Mobil pelayanan SIM Keliling Polrestabes Bandung hadir di Gerai Esia Dago (25/8/2011).Bagi Anda yang ber-KTP Bandung bisa memperpanjang masa berlaku SIM A dan SIM C. Untuk mempercepat proses, siapkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) asli dan fotocopy. Selain itu, tunjukkan masa berlaku SIM yang sudah habis masa berlakunya. Layanan SIM keliling ini hanya akan melayani warga ber-KTP Bandung dan yang SIM-nya dikeluarkan Polrestabes Bandung. SIM keliling akan mulai beroperasi mulai pukul 10.00 WIB hingga selesai.(ern/ern)


sumber : bandung.detik.com

12 BUMN di Jabar Sebar 50 Ribu Paket Sembako Murah

Bandung - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) membagikan 50 ribu paket sembako kepada masyarakat kurang mampu di Jabar. Untuk Pasar Murah BUMN Peduli 2011 ini, 12 BUMN yang berada di Jabar gelontorkan dana Rp 15 miliar. Ke-12 BUMN yang menjadi penyelenggara pasar murah di Jabar adalah Perum Peruri, PT Bio Farma, PT Jasa Tirta II, PT Askes (Persero), PT INTI, PT Pindad, Telkom, PT Dirgantara Indonesia, PT Indah Karya, PT Pupuk Kujang, PT Pos, dan PT Perkebunan Nusantara VIII. ''Program dari Kementrian BUMN. Untuk wilayah Jabar, koordinatornya adalah PT Perkebunan Nusantara VIII, ujar Manager CDC PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (Telkom) Area III Jabar, Rusdi Pranadjaja Idrus, dalam siaran pers yang diterima detikbandung, Rabu (24/8/2011). Paket sembako murah itu terdiri dari 6 kilogram beras, 2 kilogram gula pasir, dan 2 kilogram minyak goreng.Paket bahan pokok tersebut dijual dengan harga Rp 64.000. Padahal harga normalnya mencapai Rp 91.800 per paket. ''Telkom mendapat alokasi untuk mendistribusikan 3.000 paket. Kami memilih dua lokasi, yaitu Desa Sukamenak Kecamatan Margahayu dan Desa Sangkanhurip Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung,'' katanya. Kedua daerah tersebut, menurut dia, dipilih karena memiliki jumlah masyarakat tidak mampu yang terbilang banyak, mencapai 6.000 orang. Selain itu, waktu yang dinilai mepet, dikatakan Ruli, membuat Telkom mengurungkan niat untuk menggelar pasar murah di Kabupaten Garut.(ern/ern)


sumber : bandung.detik.com

Stok Darah A dan AB Kosong

"Sejak dua minggu lalu, darah merah untuk golongan A dan AB kosong. Begitu pun trombositnya, AB juga kosong. Untuk trombosit golongan darah A tadi pagi masih ada 10 labu, tapi siangnya sudah habis," ungkap Humas PMI Kota Bandung, Kristin, saat dihubungi, Selasa (23/8).

Tak hanya dua golongan darah tersebut, kata Kristin, golongan darah B pun sudah menipis. Kini tinggal 157 labu golongan darah B dan golongan darah O yang masih cukup banyak sekitar 800 labu. "Untuk trombositnya pun golongan darah B dan O masih lumayan banyak," tandasnya.

Melihat persediaan darah yang kosong, kata Kristin, PMI terus mengingatkan para pendonor. "Kita jalankan SMS. Kalau sudah ada pendonor rutin yang sudah waktunya mendonorkan darah, kita ingatkan lewat SMS," terangnya.

Tak hanya itu, PMI pun mengharapkan agar keluarga pasien yang meminta darah ke PMI untuk membawa donor pengganti. "Setiap keluarga pasien, kami harapkan bawa donor pengganti. Golongan apa pun, walau tak sama dengan pasiennya tetap kita terima. Kalau bisa tidak hanya satu, lebih dari satu orang itu lebih baik," tandasnya.

PMI pun mengetuk kepedulian warga Kota Bandung lainnya untuk mendonorkan darah. "kami tak memaksa orang untuk mendonorkan darahnya. Namun dengan mendonorkan darah, secara tidak langsung kesehatan pendonor bisa terperiksa dan juga membantu sesama," tandasnya.

Kepedulian warga ini sangat dibutuhkan, terlebih lagi menghadapi Lebaran. Karena sebagian pendonor ada yang mengadakan ritual mudik. "Saat hari raya memang kami sedikit khawatir, tapi kami harap warga mau datang ke PMI untuk mendonorkan darah mereka," ujarnya. (B.95)** sumber : (GALAMEDIA)

Wednesday, August 24, 2011

Diduga Terima Suap Rp 1 M, Kapolsek Cicendo Dibui

Bandung - Kabar tidak sedap berembus di lingkungan jajaran Polrestabes Bandung. Salah seorang pejabatnya yakni Kapolsek Cicendo Kompol Brusel Duta Samodra dibui di Mapolda Jabar karena diduga tersandung kasus suap.

Belum ada pernyataan resmi dari pejabat terkait mengenai jenis kasus yang melilit Brusel. Namun tersiar informasi di lingkungan Polda Jabar, Brusel ditangkap karena diduga melepaskan seorang tersangka kasus narkotik yang merupakan warga negara Malaysia berinisial A. Diduga kapolsek menerima suap dari A sebesar Rp 1 miliar.

Informasi yang dihimpun wartawan, sebelum puasa lalu, tersangka berinisial A itu ditangkap petugas Bandara Husein Satranegara. Tersangka diduga tergabung dalam jaringan internasional peredaran narkotik di Indonesia.

"Tersangka membawa narkotik jenis sabu seberat  4 gram," ujar salah seorang sumber kepolisian di lingkungan Polrestabes Bandung yang enggan disebut namanya, Rabu (24/8/2011).

Waktu itu, petugas bandara menyerahkan tersangka berikut barang bukti ke Polsek Cicendo. Singkat cerita, pihak Polsek Cicendo diam-diam melepaskan tersangka dan penanganan kasusnya dibiarkan mengambang alias tidak jelas.

Dugaan melepaskan tersangka dan menerima suap, rupanya terendus. Brusel diamankan dan kini meringkuk di ruang tahanan Mapolda Jabar.

"Penangkapan Kapolsek Cicendo dilakukan Ditkrimum Polda Jabar pada Sabtu 20 Agustus lalu," ucap sumber itu.

Sebelum dilimpahkan ke Polda Jabar, penanganan kasus Kompol Brusel itu sempat ditangani Polrestabes Bandung. Bahkan pihak Polrestabes Bandung dikabarkan sudah melakukan sidang kode etik dan profesi terhadap Brusel.

Motif  apa yang melatarbelakangi Kompol Brusel bertindak seperti itu? Kepastiannya belum jelas. Hingga kini belum ada tanggapan resmi dari pimpinan Polda Jabar maupun Polrestabes Bandung.


(bbn/ern)


sumber : bandung.detik.com

Sudahkah Anda Makan Sayuran ?

SUDAH tidak diragukan lagi, sayuran mengandung banyak vitamin dan mineral, sehingga, jika dikonsumsi, maka tubuh kita terjaga dari serangan penyakit dan terpelihara kesehatannya. Serat yang terdapat dalam sayuran mampu mengikat kolesterol jahat dalam saluran pencernaan sehingga kolesterol tersebut tidak dapat diserap kembali ke dalam tubuh. Nenek moyang telah mengajarkan kepada kita bagaimana cara memanfaatkan sayuran ini menjadi sebuah masakan yang lezat sekaligus memberi kesehatan tubuh. Problem utama para ibu rumah tangga adalah memilih sayuran yang bermanfaat, meramunya menjadi sebuah masakan yang lezat sekaligus sesuai dengan isi kantong.

Ada empat jenis sayuran yang dapat dijadikan pilihan sebagai menu di bulan Ramadan kali ini.


Brokoli, rasanya enak bila dimakan mentah baik dalam bentuk salad maupun lalap. Berdasarkan penelitian dari Royal Pharmaceutical Sosiety, brokoli dapat mengatasi masalah gangguan alzhaimer dan meningkatkan daya kerja otak. Merupakan pembersih tubuh yang baik dan dapat menurunkan berat tubuh. Kaya akan potasium, fosfor, dan belerang. Kandungannya 90% terdiri atas air berkadar karbohidrat dan lemak rendah. Brokoli kaya serat yang dapat mencegah kanker saluran pencernaan, sembelit dan kanker kandung kemih. Konsumsi brokoli sebesar mangkuk setiap minggu akan menekan risiko kanker hingga 44%. Manfaat lain, menurunkan resiko gangguan jantung dan stroke. Penderita diabetes mellitus juga bagus mengkonsumsi sayuran ini karena kandungan kromiumnya bagus untuk membantu kerja insulin.

Kacang kedelai, sangat dikenal di Indonesia. Harganya murah, bisa diperoleh di mana-mana. Merupakan bahan baku tahu, tempe, dan kecap yang menjadi makanan favorit bangsa kita. Proteinnya mencapai 34%, karbohidrat 33,5 %, lemak 17,7% , air 10% dan ampas 4,7%. Jangan salah, kadar protein kedelai hampir 2 kali kadar protein hewani. Kedelai juga mengandung vitaman A, B1 dan F.

Kedelai dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah, mencegah penyakit jantung dan tekanan darah tinggi. Vitamin F-nya dapat membantu lubrikasi semua sel, menolong proses pembekuan darah dan membuat kulit selalu tampak bercahaya alias kinclong. Dapat dibuat susu kedelai yang ternyata khasiatnya 4 kali lebih besar dari tahu dan 2 kali lebih besar dari tempe. Hebat, 'kan?

Pare, rasanya pahit sehingga sebahagian orang kurang suka. Istilah Sundanya paria. Sering dipakai sebagai bahan campuran makan popular di tatar Priangan, bakso tahu. Hasil penelitian di Jepang, Jerman, dan Inggris menunjukkan bahwa pare mengandung saponin, antioksidan, glikosida, cucurbitacin, flavonoid, charantin, dan momordicin yang bermanfaat untuk mengobati diabetes mellitus. Manfaat lain adalah sebagai obat cacing, obat batuk, sariawan, obat luka, anti malaria, dan penambah nafsu makan.

Wortel, mengandung banyak vitamin A selain vitamin B,C,D,E,G, dan K. Juga mengandung belerang, klor, dan fosfor. Sari wortel berisi hampir semua mineral dan vitamin yang diperlukan oleh tubuh. Merupakan salah satu sumber kalsium terbaik sehingga jika diminum seliter sehari lebih besar nilainya dalam membangun tubuh daripada meminum 10 kilogram tablet kalsium. Wow, keren!

Jangan ragu makan sayuran demi kebutuhan tubuh Anda. Bagi yang tidak suka sayuran, belajarlah mencintainya demi tabungan kesehatan Anda di kemudian hari. Untuk hidangan makanannya jangan ragu menyediakan tahu, tempe, dan susu kedelai karena khasiatnya sungguh luar biasa. Selamat menikmati sayuran!**

Toto Suhendro
Pendiri Istana Tanaman Obat TOGAPURI di Cilembu, terapis holistic berbasis herba, petani tanaman obat, mantan Ketua ASPETRI Jawa Barat. **

100 Sopir Bus Cicaheum Negatif Gunakan Psikotropika

Bandung - Sebanyak 100 sopir bus yang mangkal di Terminal Cicaheum tidak terbukti menggunakan psikotropika atau zat terlarang lainnya saat dites urine untuk keselamatan mudik lebaran 2011.

"Setelah tadi diperiksa, hasilnya semua negatif. Tidak ada sopir yang terindikasi memakai zat terlarang yang membahayakan dirinya sendiri," kata Kasubaghumas Polrestabes Bandung Kompol Endang Sri Wahyu Utami.

Endang menyampaikan hal tersebut saat ditemui wartawan di Mapolrestabes Bandung, Rabu (24/8/2011).

"Setelah di Cicaheum. Besok petugas gabungan melakukan kegiatan serupa di Terminal Leuwipanjang," singkat Endang.

(bbn/ern)


sumber : bandung.detik.com

Sopir Bus di Terminal Cicaheum Dibagi Vitamin Gratis

Bandung - Sopir bus angkutan mudik lebaran 2011 yang berada di Terminal Cicaheum dibagi vitamin penambah stamina saat berlangsungnya Operasi Ketupat Lodaya. Vitamin berupa tablet itu diberikan secara gratis.

"Vitamin ini agar menjaga sopir tetap prima selama perjalanan. Ada seratusan vitamin yang kami berikan," ujar Kasatlantas Polrestabes Bandung AKBP Sambodo Purnomo.

Sambodo mengatakan hal tersebut saat ditemui disela kegiatam pemeriksaan kesehatan dan tes urine khusus sopir angkutan umum di Terminal Cicaheum, Jalan AH Nasution, Kota Bandung, Rabu (24/8/2011).

Tim dokter dari Seksi Kedokteran dan Kesehatan Polrestabes Bandung memeriksa satu persatu para sopir yang ingin mengetahui kondisi kesehatannya. Empat dokter diperbantukan untuk memeriksa tensi darah para sopir.

Setelah menjalani pemeriksaan kesehatan, dokter memberikan vitamin secara gratis. "Vitamin itu seperti suplemen," kata Sambodo.

Ia menambahkan, bila diketahui adanya sopir yang tidak sehat serta terdeteksi mengonsumsi zat terlarang mengandung psikotropika dan narkotik, maka sopir dilarang membawa kendaraan. Selanjutnya, sambung Sambodo, pengusaha bus bakal dipanggil untuk mengganti sopir.

"Kegiatan ini dilakukan untuk meminimalisir angka kecelakaan yang melibatkan kendaraan angkutan umum saat arus mudik lebaran tahun ini," terang Sambodo.

Asep Permana (36), sopir bus 'Sahabat' jurusan Bandung-Cirebon, menanggapi positif kegiatan ini.

"Kegiatan ini bagus. Selagi musim mudik ini, saya enggak mau ngambil risiko. Ya, harus sehat saat mengemudikan sambil membawa penumpang yang mau mudik," papar Asep.

(bbn/ern)


sumber : bandung.detik.com

Hariono Terbang ke Timur Tengah

Hariono Terbang ke Timur Tengah

Meski pelipisnya sempat robek akibat hantaman pemain Palestina sesaat sebelum mencetak gol internasional pertamanya di Stadion Manahan Solo, Senin (22/8) malam, Hariono tetap diboyong pelatih Wim Rijsbergen ke Timur Tengah untuk melakoni pertandingan pemanasan melawan Yordania, 27 Agustus 2011 dan laga pembuka babak kualifikasi Piala Dunia 2014 melawan Iran, 2 September 2011.

Selain Hariono, tiga pemain PERSIB lainnya, Markus Haris Maulana, Eka Ramdani, dan Cristian Gonzalez juga termasuk dalam daftar 23 pemain yang diboyong ke Timur Tengah. Dengan demikian, keempat pemain PERSIB tersebut akan menghabiskan bulan Ramadan dan berlebaran jauh dari keluarganya.***


sumber : persib.co.id

Membalas Keburukan dengan Kebaikan

Membalas Keburukan dengan Kebaikan

Oleh Salahuddin El Ayyubi MA
 
Suatu ketika pelayan Imam Hasan Al-Bashri menyampaikan bahwa seseorang telah menjelek-jelekkan namanya. Mendengar hal tersebut, sang Imam kemudian memanggil pelayan dan memintanya untuk memberikan kurma pada orang tersebut. Pelayan berkata, “wahai imam, bukankah dia telah menjelekkanmu di hadapan orang banyak. Tapi kenapa engkau malah memberinya kurma?” Sang imam pun menjawab, “Bukankah sudah sepantasnya aku memberikan hadiah bagi orang yang telah membuat diriku di sisi Allah SWT”.

“Apa maksud semua ini wahai Jibril?” Tanya Rasul SAW pun ketika turun ayat: “Jadilah engkau pema'af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh” (Al-A’raf: 199).  Jibril pun menjawab, “Wahai Rasul Allah, sesungguhnya Allah SWT memerintahkanmu untuk memaafkan orang yang menzalimimu, memberi kepada orang yang pelit kepadamu, dan menyambung silaturahim kepada orang yang memutuskannya denganmu”.

Jadilah pribadi yang tenang dan menenangkan. Bukan pribadi yang gelisah dan penuh amarah. Tenang bukan berarti tidak mampu, tenang bukan berarti kalah, tenang bukan berarti lambat. Tenang adalah seni menyampaikan kritikan dengan bahasa yang lembut, tenang adalah penyampaian fakta keras dengan cara yang lembut, tenang adalah penolakan berat dengan cara yang ringan. Itulah yang ditunjukkan oleh Rasul SAW ketika penduduk Thaif melempari beliau dengan batu. Beliau malah berdoa, “Allahummahdii qawmii fainnahum laa ya’lamuun” (Ya Allah berilah hidayah kepada kaumku ini, karena sesungguhnya mereka tidak tahu apa-apa).

Memang bukan perkara yang mudah untuk menahan marah atau emosi. Apalagi kemudian membalasnya dengan hal yang sebaliknya. Tidak semua orang mampu melakukannya. Sehingga ketika Abdullah bin Amr menanyakan hal apakah yang bisa menjauhkannya dari murka Allah? Rasulullah menjawab: “Laa taghdhab (Janganlah kau marah)” (HR Imam Ahmad)

Dalam satu hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah tentang keutamaan puasa, Rasulullah SAW bersabda: “…Jika ada seseorang yang mencaci dan mengajak berkelahi maka katakanlah, “Saya sedang berpuasa. Demi Zat yang jiwaku berada di genggaman Nya, sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi….”.  (HR Bukhari).
Mulut yang senantiasa mengucapkan kata-kata indah bukan kata-kata kotor, kata-kata yang menyejukkan bukan yang menyakiti, kata-kata yang menenangkan bukan yang menggelisahkan, kata-kata yang memaafkan bukan yang mendendam, kata-kata yang memuliakan bukan yang menghinakan.

“Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia. Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan yang besar” (Surah Fussilat: 34-35).

 

Penulis adalah cendekiawan Muslim


sumber : www.republika.co.id