-

Tuesday, May 31, 2011

Pemagaran Baksil Tunggu Koordinasi Pemkot dan PT EGI

Bandung - Rencana pemagaran kawasan Babakan Siliwangi (Baksil) belum terlaksana. Dinas Pertamanan dan Pemakaman (Distamkam) Kota Bandung beralasan masih menunggu koordinasi dengan pihak penyewa lahan Baksil yakni PT Esa Gemilang Indah (EGI).

Sebelumnya Wali Kota Bandung Dada Rosada memerintahkan agar kawasan Baksil dipasang pagar pascapenebangan pohon di lokasi tersebut. Dada geram terhadap orang yang seenaknya membabat pohon, bahkan orang nomor satu di Bandung ini menyebut pelakunya tidak waras.

"Pemagaran sesuai perintah Wali Kota itu masih dalam proses dan koordinasikan dengan SKPD serta aparat kewilayahan. Kami pun berkoordinasi dengan PT EGI," ujar Sekretaris Distamkam Arief Prasetya saat dihubungi detikbandung via ponsel, Selasa (31/5/2011).

Arief menyatakan, tidak semudah itu pihaknya memasang pagar di kawasan Baksil. Mesti ada aturan-aturan yang ditaati, sebab Baksil yang merupakan tanah pemerintah itu disewa PT EGI. Lahan seluas 3,8 hektare itu disewa PT EGI selama 20 tahun sejak 2007 lalu.

"Kami tak bisa mendahului (pasang pagar), karena lahan itu digunakan pihak lain. Maka itu perlu koordinasi antara Pemkot dengan PT EGI. Apakah nanti pemagaran dilakukan Pemkot atau PT EGI," ujarnya sembari menambahkan koordinasi itu bakal secepatnya dilaksanakan.

Pihak Distamkam, kata Arief, prinsipnya siap seandainya tanggung jawab pemagaran dilakukan Pemkot Bandung. Namun, sambung dia, langkah tersebut baru bisa terwujud pada 2012 nanti.

"Kalaupun harus dilaksanakan Distamkan, tak bisa tahun sekarang. Pemagaran akan bisa dilaksanakan pada 2012, karena dananya menggunakan APBD tahun depan. Untuk tahun ini dananya tidak masuk dalam APBD," terang Arief.

(bbn/ern)


sumber : bandung.detik.com

21 Orang Terkena Diare

shutterstock ilustrasi SUKOHARJO, KOMPAS.Com - Sebanyak 21 warga Desa Jangglengan, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, terserang diare. Sebagian mengalami diare parah disertai muntah-muntah, dan hingga Selasa (31/5/2011), harus dirawat inap di puskesmas.Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo, Agus Prihatmoko, Selasa, di menyebutkan, dari 21 warga yang sakit, sebanyak enam di antaranya dirawat di Puskemas Nguter dan Puskesmas Celep sejak Senin (30/5/2011).Awalnya, warga menduga sakit yang dideritanya berasal dari makanan salah satu tetangga yang menggelar acara syukuran kelahiran, hari Minggu (29/5/2011).Dalam acara itu, tamu yang hadir disuguhi soto ayam. Setiap rumah di dusun itu dikirimi makanan berupa gudangan (sayur-sayuran rebus yang diberi sambal parutan kelapa), tempe, telur, dan sayur kentang santan. Beberapa warga mengaku sakit setelah mengonsumsi makanan tersebut.Katiyem (55), misalnya, Selasa, masih tergolek di Puskesmas Nguter didampingi suaminya, Taman (61). Katiyem mulai dirawat di puskesmas sejak Senin malam setelah pagi harinya melahap telur hantaran tetangganya."Kami diantar makanan Minggu siang. Lalu, Senin pagi, istri saya makan telurnya saja. Sorenya mulai diare, dan sekitar jam 18.30 saya bawa ke puskesmas, soalnya sampai lemas," tutur Taman.Selain Katiyem, ada pula Broto (65), Sutami (65), Andri (17), Wagimin (55), serta Kartoyo (70) yang dirawat di Puskesmas Celep, Nguter. Ayah Andri, Warno (45), mengatakan, anaknya sakit setelah makan gudangan yang diberi tetangganya.Namun, Warno yang juga mengaku makan makanan yang sama, tidak terkena sakit. Demikian juga Turinah (40) yang juga tidak mengalami gangguan kesehatan setelah menyantap penanganan tersebut.Jaenah (50), warga yang mengadakan syukuran dan membagi makanan kepada tetangga, mengaku tidak tahu mengapa banyak orang yang sakit setelah acara syukuran. " Saya sekeluarga juga makan makanan yang sama, yang masak juga sama, tetapi kami tidak ada yang sakit," katanya.Dokter yang bertugas di Puskesmas Nguter, Nugroho IS, menjelaskan, warga yang diare belum dapat dipastikan apakah penyebabnya adalah keracunan makanan. Walaupun, ciri- ciri yang diderita warga, berupa muntah-muntah dan diare, bisa menjadi tanda-tanda keracunan.Agus mengatakan, pihaknya masih meneliti penyebab wabah tersebut. Kemungkinan besar makanan yang dikonsumsi warga terkontaminasi bakteri, sehingga menyebabkan warga terserang diare. 
sumber : www.kompas.com

Menteri Kebudayaan Saudi: Perempuan Arab Saudi Boleh Mengemudi

Menteri Kebudayaan Saudi: Perempuan Arab Saudi Boleh Mengemudi

REPUBLIKA,ARAB SAUDI--Menteri Kebudayaan Arab Saudi, Pangeran Abdul Aziz Khoja, tampaknya ingin melawan undang-undang yang berlaku di negaranya, dengan menyatakan bahwa perempuan Saudi dapat mengemudi.

Sebagaimana dilaporkan koran al-Watan terbitan Saudi, pernyataan itu dilontarkan Khoja pada halaman pribadinya di Twitter. Ditambahkannya bahwa, selama perempuan Saudi masih menjaga kesantunan publik, ketertiban, dan etika Islami, maka mereka dapat mengemudi.

Ketika ditanya oleh koran al-Watan via telepon, Khoja mengatakan, "Saya hanya mengungkapkan pendapat pribadi saya dan yang pasti ini bukan pendapat pemerintah atau pendapat saya sebagai menteri.

Beberapa waktu lalu seorang perempuan Saudi ditahan dengan tuduhan telah mengemudi. Berita itu menjadi berita kontoversial dan bahkan memicu banyak aksi serupa oleh para perempuan di Saudi. 

 


sumber : www.republika.co.id

Menteri Urusan Islam Malaysia: Bir Non Alkohol Haram!

Menteri Urusan Islam Malaysia: Bir Non Alkohol Haram!

REPUBLIKA,MALAYSIA--Menteri urusan Islam Malaysia, Jamil Khir Baharom, memperingatkan kaum Muslim untuk tidak meminum bir non alkohol karena ternyata mengandung 0,5 persen alkohol.

Menurut peraturan syariah, apapun yang mengandung lebih dari 0,01 persen alkohol dianggap haram.

Pejabat kementerian mengatakan konsumen Muslim dianjurkan memeriksa apakah produk mendapat cap halal resmi dari pemerintah Malaysia. 

Harussani Zakaria, kepala ulama negara bagian Perak menambahkan, bir pada dasarnya adalah alkohol dan tidak ada keraguan tentang itu.

Di negara yang 60 persen-nya penganut Muslim tersebut sering ada perdebatan soal moral. Kaum Muslim di Malaysia termasuk dalam subyek hukum syariah.


sumber : www.republika.co.id

Guru Honorer Belum Digaji, Dewan Akan Panggil Kadisdik

Bandung - DPRD Kota Bandung siap memanggil Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Oji Mahroji dalam waktu dekat. Hal itu untuk mengklarifikasi aduan Forum Aksi Guru Indonesia (FAGI) dan Forum Komunikasi Guru Honorer (FKGH) yang beraudiensi dengan Komisi A DPRD Bandung, Selasa (31/5/2011).

Dalam audiensi, Komisi A mendapat aduan adanya 10 guru honorer yang tidak digaji selama lima bulan sejak Januari. Selain itu, dalam audiensi diungkap bahwa seleksi kepala sekolah di Kota Bandung melanggar beberapa aturan karena 40 persen peserta tidak bersertifikasi.

"Kita akan panggil Kadisdik untuk mempertanyakan persoalan yang diungkapkan tadi oleh teman-teman dari FAGI dan FKGH," ujar Sekretaris Komisi A Untung Mulyanto kepada wartawan.

Untung mengaku memberi apresiasi khusus kepada mereka yang telah memberi informasi bahwa ada guru honorer yang tidak digaji cukup lama.

"Kita apresiasi mereka. Disdik harus lebih cermat dalam memberikan tunjangan gaji bagi guru bantu atau honorer ini," ungkapnya.

Sementara disinggung kinerja Disdik, Untung enggan mengomentari lebih jauh. "Nanti kita klarifikasi dulu, kan mau kita panggil. Disdik sendiri kan banyak persoalan, bukan hanya masalah ini," pungkas Untung.

(ors/ern)


sumber : bandung.detik.com

Rencana Muslim Mengkonversi Ranch Kuda Jadi Masjid Dijegal Pengadilan Perth

Rencana Muslim Mengkonversi Ranch Kuda Jadi Masjid Dijegal Pengadilan Perth

REPUBLIKA, PERTH - Pengadilan Administratif Australia menolak banding untuk rencana pengoperasian sebuah masjid di kota Perth. Alasannya, banyak ditemukan efek merugikan dari kebisingan di pinggiran selatan kota Perth.

Mengesampingkan usulan untuk pengoperasian sebuah masjid, pengadilan menyarankan agar dinding batas yang  mengelilingi masjid perlu ditinggikan dan dibuat solid untuk mengurangi dampak kebisingan. Namun,  dinding semacam ini tidak sesuai aturan di daerah ini.

Pengadilan mengatakan kegiatan masjid akan menjadi "tidak biasa", yang mengakibatkan "dampak yang tidak diinginkan ... tidak sesuai dengan  karakter lokal dan kemudahan kawasan," West Australian  News melaporkan.

Sebelumnya, masyarakat Islam Perth ingin menjalankan masjid di sebuah properti yang sebelumnya digunakan untuk melatih kuda di Valcan Road, Orange Grove, di Perth. Properti, terletak di daerah pedesaan, dikelilingi oleh padang penggembalaan dan padang rumput.

Dewan Kota Gosnells sebelumnya juga menolak aplikasi itu. Mereka mengatakan masjid itu tidak sesuai untuk daerah tersebut dan bahwa lalu lintas dan kebisingan yang dihasilkan "akan memiliki potensi untuk berdampak buruk bagi pedesaan."


sumber : www.republika.co.id

Sejak Januari Gaji Tak Dibayar, Guru Honorer Ngadu ke Dewan

Bandung - Sekitar 20 orang yang tergabung dalam Forum Aksi Guru Indonesia (FAGI) dan Forum Komunikasi Guru Honorer (FKGH) beraudiensi dengan Komisi A DPRD Kota Bandung dan diterima Sekretaris Komisi A Untung Mulyanto, Selasa (31/5/2011). Mereka mengadukan nasib 10 guru honorer di Kota Bandung yang tidak digaji selama lima bulan.

"Kami sangat menyesalkan ini. Mereka bekerja lima bulan, tapi mereka tidak mendapat gaji," ujar perwakilan guru, Iwan Hermawan.

Dijelaskan Iwan, hingga kini di Kota Bandung tinggal menyisakan 10 guru honorer. Harusnya, 10 guru itu masing-masing digaji Rp 1 juta per bulan per orang. Namun sejak awal tahun hingga hari ini, mereka tidak kunjung digaji.

Sebelum ngadu ke dewan, sambung Iwan, pihaknya sempat mempertanyakan hal itu ke Disdik Kota Bandung.

"Tapi Sekretaris Disdik (Dadang Iradi - red) justru balik nanya, apakah masih ada guru bantu di Kota Bandung. Ini sangat kita sesalkan," ungkap Iwan.

Menurutnya, sejak tahun 2003 hingga hari ini, sekitar 1.700 guru honorer sudah diangkat menjadi PNS. Sementara yang 10 orang terganjal usia sehingga tidak bisa mengikuti seleksi CPNS.

"Makanya kami menyampaikan hal ini ke Komisi A. Selain itu kami juga meminta Komisi A mengklarifikasi hal ini ke Disdik," tuturnya.

Selain itu, mereka juga meminta Disdik segera menyiapkan anggaran bagi guru honorer di tahun 2012. Sebab pada 2012, Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jabar tidak mengalokasikan anggaran untuk gaji guru honorer.

"Kita mohon Disdik menganggarkan itu. Untuk 10 guru honorer ini yang dibutuhkan hanya Rp 120 juta per bulan," tandas Iwan.


(ors/ern)


sumber : bandung.detik.com

Israel Habiskan Miliaran Dolar AS untuk 'Yahudi'-kan Jerusalem

Israel Habiskan Miliaran Dolar AS untuk 'Yahudi'-kan Jerusalem

REPUBLIKA, JERUSALEM - Komisi Islam-Kristen untuk mendukung Yerusalem dan Tempat-tempat Suci (ICC) mengatakan bahwa masjid Benteng Daud bukan yang pertama kali  diubah menjadi sebuah situs Yahudi.

Israel menghabiskan lebih dari satu miliar dolar per tahun untuk meyahudikan kota suci, kata mereka.

Pernyataan itu datang setelah Israel merayakan pembukaan sebuah museum yang dibangun di atas reruntuhan masjid. "Israel telah mengambil alih masjid dan mengkonversi penggunaannya agar sesuai dengan tujuan Israel dan rencana untuk meyahudikan Yerusalem dan menghapus identitas dan simbol-simbol agama," kata Sekretaris Jenderal ICC, Hassan Khater.

Terletak di gerbang Al-Khalil, museum berfungsi sebagai pusat  yahudisasi Yerusalem, Khater lain.

Selama upacara pembukaan, para pejabat Israel mengalokasikan  100 juta dolar AS untuk mendukung proyek-proyek  yang terkait dengan budaya dan sejarah demi kepentingan mereka.

Menurut Khater, jumlah tersebut tidak mewakili apa yang sebenarnya dihabiskan di kota dengan dana pembangunan Israel dan kota Yerusalem serta dana keagamaan dari swasta. Ia memperkirakan bahwa jumlah total dari apa yang dihabiskan untuk kepentingan itu di atas satu miliar dolar per tahun.

Pembukaan museum dilakukan  setelah Perdana Menteri Israel  selama pidato Kongres AS menyatakan bahwa Israel tidak akan berkompromi mengenai Jerusalem dalam negosiasi dengan Palestina.


sumber : www.republika.co.id

Dikecam, Orangutan untuk Sirkus

k2-11 Sejumlah aktivis Centre for Orangutan Protection (COP) melakukan aksi di perempatan kantor pos besar Yogyakarrta menentang penggunaan Orangutan dan satwa lainnya untuk sirkus. YOGYAKARTA, - Sejumlah aktivis dari Centre for Orangutan Protection (COP), Selasa (31/05/2011) siang, melakukan aksi di sepanjang trotoar kawasan perempatan Kantor Pos Besar Yogyakarta. "Kami menentang penggunaan satwa liar untuk sirkus mapun foto-foto bersama. Sebab kegiatan tersebut jelas bentuk kekejaman manusia terhadap satwa liar," ungkap Daniek Hendarto, aktivis COP di sela - sela aksi. Daniek lalu mengatakan, pihaknya mengimbau warga untuk tidak menyaksikan sirkus yang menggunakan satwa liar untuk foto-foto bersama seperti yang terjadi di sejumlah kebun binatang di Tanah Air. "COP telah melakukan riset mengenai kondisi Orangutan di kebun-kebun binatang. Secara umum kondisinya tidak baik. Orangutan terlihat menderita," ujarnya. Para pengunjung, katanya, hanya menghabiskan waktu di depan kandang Orangutan rata-rata maksimum 90 detik. Ini adalah bukti,  kondisinya tidak menarik untuk rekreasi. Aksi para aktivis COP sempat menarik perhatian warga masyarakat yang melintas di kawasan tempat berlangsungnya demo. Salag satunya, kareana ada seorang aktivis yang mengenakan pakaian seperti Orangutan. Sementara, aktivis lainnya memakai seragam sekolah sambil membawa poster. "Seragam sekolah ini kami gunakan sebagai bentuk imbauan kami terhadap para guru dan siswa untuk tidak berlibur dengan menyaksikan sirkus di kebun-kebun binatang. Sebab pertunjukkan sirkus dengan menggunakan satwa liar tidak mendidik," kata Daniek.
sumber : www.kompas.com

Massa Viking Kampus Bandung Raya Segel Kantor PSSI Jabar

Bandung - Kecewa karena tidak ada pengurus PSSI Jabar yang menemui massa, 20 orang dari Viking Kampus se-Bandung Raya menyegel Kantor PSSI Jabar. Empat pintu Kantor PSSI Jabar disegel menggunakan kertas ukuran A4 berisi tulisan kecaman terhadap PSSI.

"Kita segel kantor ini karena PSSI ternyata sudah tidak kompeten. Ini sudah jam 10.00 WIB lebih tidak ada pengurus yang datang ngantor," ujar Ketua Viking Kampus Bayu Rahadian di sela aksi, Selasa (31/5/2011).

Pantauan detikbandung, kertas-kertas itu di antaranya bertuliskan 'PSSI Suci Tanpa Politisasi', 'Save Our National Football', dan 'Please Selamatkan Sepakbola Indonesia'. Tidak hanya ditempel di pintu, kertas-kertas itu juga ditempel di tembok dan pilar gedung.

Mewakili massa, Bayu mengaku kecewa karena tidak ada pengurus PSSI yang menemui mereka. "Kita sangat kecewa pengurus PSSI. Hingga jam 10.00 WIB belum datang, ini menunjukkan pengurus PSSI benar-benar tidak becus bekerja," jelasnya.

Bayu mengatakan, meski kecewa, massa memilih membubarkan diri sekitar pukul 10.15 WIB.

"Setidaknya saat ini kita menunjukkan sikap. Kita ingin PSSI dihilangkan dari kepentingan politik agar sepakbola nasional maju," tandas Bayu.


(ors/ern)


sumber : bandung.detik.com

Warga Serbu Pesta Gratis di Surabaya

K15-11 Ribuan warga Surabaya menyerbu pesta rakyat, makan dan minum gratis di lapangan Balai Kota Surabaya, Selasa (30/5/2011) memperingati HUT Kota Surabaya ke-718 SURABAYA, — Ribuan warga Kota Surabaya, Selasa (31/5/2011), memenuhi lapangan Balaikota Surabaya. Mereka menghadiri pesta rakyat yang menyediakan makan dan minum gratis dalam rangka merayakan Hari Jadi Ke-718 Kota Surabaya.Dalam pesta rakyat itu, Pemkot Surabaya menyediakan 150 rombong makanan dan minuman yang didatangkan oleh 31 kecamatan yang ada di Surabaya. "Karena hari ini adalah ulang tahun Kota Surabaya, jadi kami memberikan kebahagiaan bagi warga kota yang ikut membangun kota ini," kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Surabaya Wiwik Widajati.Ragam makanan yang disajikan tanpa kupon itu adalah menu khas Surabaya, seperti semanggi suroboyo, tahu campur, lontong balap, rawon, dan rujak cingur.Menurut Wiwik, pesta rakyat ini sebenarnya bukan kali pertama dilakukan, setiap Surabaya menerima penghargaan seperti halnya Adipura Kencana, rombong-rombong makanan selalu disajikan bagi warga kota.Akibat banyaknya warga yang menghadiri pesta tersebut, belum sampai satu jam sebagian makanan yang disediakan ludes.Salah seorang pengunjung asal Kelurahan Rungkut, Rudianto, mengaku senang dengan pesta rakyat itu karena dia jadi tahu ragam menu masakan khas lokal Surabaya. "Kalau bisa, pemkot sering-sering bikin pesta seperti ini," kata pria yang mengaku sudah menghabiskan tiga porsi menu makanan ini.
sumber : www.kompas.com

SIM Keliling Mangkal di Pasmod Batununggal

Bandung - Mobil pelayanan SIM Keliling Polrestabes Bandung akan berada di Pasar Modern Batununggal, (31/5/2011). Bagi Anda yang ber-KTP Bandung bisa memperpanjang masa berlaku SIM A dan SIM C.

Untuk mempercepat proses, siapkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) asli dan fotocopy. Selain itu, tunjukkan masa berlaku SIM yang sudah habis masa berlakunya.

Layanan SIM keliling ini hanya akan melayani warga ber-KTP Bandung dan yang SIM-nya dikeluarkan Polrestabes Bandung. SIM keliling akan mulai beroperasi mulai pukul 09.00 WIB hingga selesai.

(ern/ern)


sumber : bandung.detik.com

Jika Mampu Mengapa Harus Minta

Jika Mampu Mengapa Harus Minta

Oleh Prof Dr Yunahar Ilyas


Masjid di kampung kami sudah tua, entah kapan mulai dibangun, yang jelas sedari kecil aku sudah shalat di masjid itu. Bangunan semipermanen, di depannya ada sebuah kolam ikan. Di pinggir kolam ikan ada sebuah bangunan kecil tempat beduk digantungkan. Kami menamainya Rumah Tabuah. Di sampingnya, ada warung berlantai dua, tempat khatib tinggal dan berjualan. Beliaulah yang secara rutin mengurus masjid setiap hari.

Jamaah masjid mengusulkan agar masjid itu diperbarui menjadi lebih indah dan modern. Tetapi, usulan itu tidak kunjung diterima karena masih ada yang berpendapat masjid wakaf tak boleh dirobohkan, sebelum ada yang baru agar pahalanya tetap mengalir kepada waqif.

Pengurus masjid yang dipimpin khatib menemui Buya Datuak Palimo Kayo, ulama yang sangat berpengaruh di Sumatra Barat. Beliau orang sumando kampung kami. Buya Datuak menyetujui rencana pembangunan masjid baru. "Sekalipun masjid lama dirobohkan, lalu dibangun masjid baru yang lebih bagus, insya Allah pahalanya tetap mengalir untuk waqif masjid lama. Allah tidak akan menyia-nyiakan amalan hambanya," kata Buya Datuak meyakinkan. Persoalan wakaf sudah dianggap selesai, tinggal masalah dana.
 
Dalam rapat pertama Panitia Pembangunan Masjid, muncul usul cemerlang dari anggota panitia. "Buya Datuak kan sahabat dekat Pak Natsir. Sementara Bapak Natsir sangat dihormati dan dipercaya oleh beberapa negara Arab, terutama negara-negara Teluk yang kaya raya, seperti Saudi, Kuwait, dan Uni Emirat Arab. Sudah banyak bantuan pembangunan masjid yang disalurkan negara-negara kaya tersebut melalui Pak Natsir. Jadi, kita tinggal minta Buya Datuak menghubungi Pak Natsir."

Usulan panjang lebar dari anggota panitia tadi segera disahuti dengan koor setuju oleh seluruh panitia. Memang benar, sebagai sesama tokoh Masyumi, Buya Datuak-lengkapnya Haji Mansur Daud Datuak Palimo Kayo-bersahabat karib dengan Dr M Natsir, tokoh Masyumi, mantan perdana menteri NKRI. Buya Datuak pernah menjadi duta besar RI untuk Irak. Setelah Masyumi bubar, dua tokoh ini sama-sama aktif di Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia. Pak Natsir jadi ketua umum DDII di pusat, sementara Buya Datuak jadi ketua DDII Sumatra Barat dan sekaligus ketua MUI Sumbar.

Dengan harapan yang besar, panitia menemui Buya Datuak menyampaikan maksudnya. Di luar dugaan, Buya Datuak marah besar. "Angku-angku semua punya rumah bagus, punya toko, sawah, dan kebun, bukan orang miskin. Kenapa untuk membangun semua rumah Allah harus meminta-minta sampai ke Arab? Apa angku-angku tidak malu dengan Allah? Atau, angku-angku memang ingin dimiskinkan oleh Allah?"

Besoknya Buya Datuak meminta diadakan tabligh akbar. Dari atas mimbar, beliau menyampaikan berbagai pesan. "Ibuk-ibuk yang memakai perhiasan emas harap dilepaskan untuk pembangunan masjid. Bapak-bapak yang bawa dompet, harap mengeluarkan semua uang untuk pembangunan masjid." Jamaah pun mematuhi permintaan Buya Datuak. Dan, terkumpullah dana awal untuk pembangunan masjid.

Beberapa tahun kemudian, masjid baru yang megah dan indah berdiri, tanpa harus meminta satu riyal pun dari negara Arab. Itulah pelajaran dari Buya Datuak. Jika kita mampu, mengapa harus meminta?


sumber : www.republika.co.id

Korban Bius di KA, Tewas di Bawah Pohon

Shutterstock ilustrasi MALANG, - Seorang pasien Rumah Sakit Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, bernama Mukari (55), warga Karangan RT 03 RW 07, Kabupaten Tulungagung, ditemukan tewas di bawah pohon, tepatnya di samping Instalansi Pembuangan Limbah (IPAL) Rumah Sakit milik pemerintah Kabupaten Malang.Menurut keterangan Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Kepanjen Iptu Imron, korban adalah pasien RS Kanjuruhan, yang masuk sejak Sabtu (28/5/2011) lalu.Peristiwa tewasnya pasien Rumah Sakit Kanjuruhan itu, bermula saat salah satu keluarga pasien sedang menengok, di rumah sakit setempat."Saat salah satu dari keluarga pasien mau keluar dari ruang Instalansi Pembuangan Limbah (IPAL), melihat tubuh korban tergeletak di atas rumput, dibawah pohon kecil. Itu sekitar pukul 01.45 WIB," ceita Imron, Senin (30/5/2011) kepada wartawan.Karena melihat tubuh korban tak juga bergerak, sejumlah keluarga pasien saat itu, yang sedang menjenguk keluarganya pun curiga. Setelah memberitahu petugas medis dan Satpam rumah sakit, jasad korban lalu didekati. Ternyata, korban sudah dalam kondisi tak bernyawa lagi.Pihak rumah sakit segera melaporkan ke Polsek setempat. Dari hasil evakuasi, diketahui tidak ada indikasi kekerasan. Dari keterangan pihak rumah sakit setempat, korban sempat dirawat di UGD Rumah Sakit Kanjuruhan."Korban masuk rumah sakit, akibat dugaan pembiusan saat berada di dalam Kereta Api jurusan Surabaya-Blitar. Korban dibawah kerumah sakit, karena tidak sadarkan diri saat ada dalam kereta," katanya."Yang jelas, dugaan sementara dan dari keterangan pihak medis, korban memang menjadi korban pembiusan sejak dari Sidoarjo menuju Malang," kata Imron.Hingga kini, jasad korban masih di simpan di Kamar Jenasah Rumah Sakit Kanjuruhan. Belum ada keluarga korban yang bisa dihubungi. "Kemungkinan pasien keluar dari ruang rawatnya. Nah, apa penyebabnya, masih kami selidik lebih lanjut. Namun, yang jelas, tak ada tanda-tanda kekerasan fisik," katanya.
sumber : www.kompas.com

50 Ribu Pasang Sarung Tangan Akan Disebar ke Pedagang di Bandung

Bandung - Bandung kini dikenal sebagai kota tujuan wisata kuliner. Ada banyak pedagang makanan yang dapat dengan mudah ditemui di segala penjuru. Namun, kesadaran akan kebersihan pedagang makanan di Bandung dinilai masih rendah.

Sebanyak 50 ribu pasang sarung tangan akan dibagikan gratis pada para pedagang yang berjualan di lingkungan Kantin SMAN 2 Bandung, Gelap Nyawang ITB, pedagang di Talaga Bodas dan Burangrang.

"Tujuan program ini adalah untuk penyuluhan sanitasi dan kebersihan pada pedagang makanan. Karena kan Bandung ini kota kuliner, makanya kita berikan sarung tangan pada pedagang makanan," ujar Presiden Rotary Club Bandung, Hilwan Saleh saat ditemui di SMAN 2 Bandung Jalan Cihampelas saat membagikan sarung tangan di Kantin SMAN 2 Bandung Jalan Cihampelas, Senin (30/5/2011).

Hilwan mengatakan, selama ini kesadaran akan kebersihan makanan, baik pedagang atau pembeli masih sama-sama kurang. "Pembeli yang penting enak. Pedagang yang penting laku," katanya.

Program yang dinamakan Gerakan Sepuluh Jari ini tak hanya membagikan sarung tangan, namun juga memberikan penyuluhan tentang pentingnya menjaga kebersihan makanan, misalnya dengan mencuci tangan sebelum mengolah makanan.

Di tempat yang sama, Project Director Gerakan Sepuluh Jari Slamet Prabowo mengatakan, gerakan ini diharapkan dapat merubah kultur di masyarakat. "Diharapkan, nanti masyarakat lebih bijak memilih pedagang yang memakai sarung tangan dibandingkan yang tidak. Nantinya semua akan peduli dengan kebersihan makanan," katanya.

Rencananya, pembagian pada pedagang di Gelap Nyawang dan kawasan Burangrang akan dilakukan dalam waktu dekat. "Kami memberi penyuluhan dan sarung tangan gratis ini pada pedagang yang tidak melangar perda K3," katanya.

Dalam acara pembagian sarung tangan gratis tersebut, diperagakan cara mencuci tangan yang benar dan menggunakan sarung tangan. Pedagang di kantin pun terlihat antusias dengan program ini.

(tya/ern)


sumber : bandung.detik.com

Monday, May 30, 2011

Muslim Malaysia Tentang Bir Halal

Muslim Malaysia Tentang Bir Halal

REPUBLIKA, Muslim di Malaysia menentang bir halal yang dilakukan oleh salah satu distributor. Karena kadar alkohol dalam bir yang diporduksi salah satu distributor tersebut lebih tinggi dari yang disyaratkan dalam hukum Islam.

Jamil Khir Baharom, menteri di Departemen Perdana Menteri, mengatakan, perusahaan yang mengklaim bahwa kadar alkohol dalam bir sebesar 0.1 persen adalah tidak benar. Karena berdasarkan hasil laboratorium menunjukkan bahwa kadar alkohol bir tersebut mencapai 0,5 persen.

Ia mengatakan Departemen Pembangunan Islam Malaysia dan Dewan Negara Urusan Islam akan melarang penjualan minuman beralkohol seperti bir di kalangan Muslim. "Kami akan berkonsultasi dengan Bea dan Cukai untuk mencari informasi lebih jauh terkait masalah ini," ujar Jamil seperti dituliskan Bernama, Senin (30/5).

Dari populasi penduduk Malaysia yang berjumlah 27 juta jiwa, sekitar 60 persennya adalah Muslim. Sementara sekitar 25 persen dari etnis Cina, yang kebanyakan beragama Buddha atau Kristen dan delapan persen etnis India, yang beragama Hindu.

Sebuah surat kabar baru-baru ini melaporkan bahwa bir halal begitu sangat populer di kalangan umat Muslim. Hal Itu mengutip Mufti Negara Johor Mohd Tahrir Samsuddin yang mengatakan bahwa Dewan Fatwa Nasional telah memutuskan bahwa kandungan alkohol dalam makanan dan minuman harus berdasarkan hukum Islam, yakni berada di bawah 0,01 persen.


sumber : www.republika.co.id

Hayang Untung Ngadon Buntung

Nyai : Ema² Nyai dibere Duit tah Ku Aki Juha 10.000 ker meuli calana
Ema : naha dibere duit emang ker naon tadi?
Nyai : Tadi naek tangkal jambu Aki Juha tapi nyai teu make calana trus di tah balik bari nyarios kieu:yeuh tah duit 10.000 belikeun calana nyak!
Trus Ema indit rek nurutan si nyai bari teu make calana jero
trus pas  naek tangkal jambu kanyahoan ku aki juha bari ngagorowok eta si eneng turun buru Bari ngasongkeun duit 500 yeuh belikeun silet KURUD nyak, ceuk aki juha!
Ema:??***%%###@@

555 Polisi Amankan SMPTN 2011 di Bandung

Bandung - Sebanyak 555 personel dari jajaran Polrestabes Bandung disiapkan untuk mengamankan pelaksanaan SNMPTN 2011 Panlok Bandung. Mereka menyebar dan ditempatkan di lokasi-lokasi ujian yang sudah ditentukan panitia lokal (Panlok) SNMPTN.

"Nantinya pengamanan dilakukan secara tertutup dan terbuka," ujar Kasubaghumas Polrestabes Bandung Kompol Endang Sri Wahyu Utami saat ditemui wartawan di Mapolrestabes Bandung, Senin (30/5/2011).

Endang mengatakan, jumlah personel itu berasal dari setiap polsek-polsek yang berada di lokasi pelaksanaan ujian SNMPTN. Teknis pengamanan berkoordinasi dengan pihak panitia SNMPTN.

"Di setiap tempat ujian itu bakal ada anggota yang siap melakukan pengamanan," ujar Endang.

Ia menuturkan, pelaksanaan SNMPTN 2011 Panlok Bandung berlangsung 31 Mei hingga 4 Juni. Ujian terbagi dua yakni ujian tertulis pada 31 Mei hingga 1 Juni, serta ujian keterampilan 3-4 Juni yang digelar di kampus UPI dan ITB. Ujian tersebut diikuti 35.248 peserta.

(bbn/ern)


sumber : bandung.detik.com

Suami-Istri Pengidap HIV/AIDS Meninggal

Charity Night Peduli AIDS MADIUN, — Pasangan suami-istri pengidap penyakit HIV/AIDS di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, meninggal dunia baru-baru ini.Sang istri meninggal dunia hari Minggu (29/5/2011), atau sebulan setelah kematian suaminya. Mereka meninggalkan seorang anak yang berumur kurang dari dua tahun. Belum dipastikan apakah anaknya juga terinveksi virus mematikan itu.Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit dan Upaya Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun Soelistyono Widyantono, Senin (30/5/2011), mengatakan, kedua pengidap sempat menjalani perawatan di RSUD dr Soedono, Kota Madiun. Namun, karena kondisi kesehatan mereka sudah buruk, nyawanya tidak tertolong.  Soelistyono mengatakan, saat ini total terdapat 21 pengidap HIV/AIDS di Kabupaten Madiun yang ditemukan selama 2011.  Jika dibandingkan dengan tahun lalu, jumlah pengidap diperkirakan meningkat.Sebagai gambaran, pada tahun 2010, total pengidap yang ditemukan sebanyak 30 orang. Pada tahun ini, yang baru lima bulan sudah 21 pengidap yang ditemukan.Total penderita sejak 2002 hingga 2011 ini tercatat 110 kasus HIV/AIDS dan sebanyak 37 pengidap di antaranya meninggal dunia. Sedihnya di Madiun, dari 110 kasus, sebanyak 55 persen menimpa ibu rumah tangga yang tertular dari suami. Rata- rata penderita berusia produktif 20-40 tahun.
sumber : www.kompas.com

Komplotan Anel Cs Libatkan Mantan Anggota Marinir

Bandung - Komplotan Anel cs malang melakukan pencurian mobil spesialis Avanza. Mantan anggota Marinir TNI AL di Cilandak berpangkat Pratu turut terlibat dalam komplotan tersebut.

Kiprah para pencuri spesialis mobil Avanza ini sudah dimulai sejak 2008 lalu. Mereka mengincar mobil yang terparkir di halaman rumah. Wilayah operasi pelaku di Jabar dan Jakarta.

Oknum Marinir itu ialah Agung (25). Ia gabung di wadah komplotan Anel cs sejak 2010 lalu. "Ya, saya mantan anggota Marinir Cilandak. Baru dua minggu lalu dipecat dari kesatuan," ujar Agung di Mapolsek Lengkong, Senin (30/5/2011).

Agung dipecat karena terlibat kasus serupa. Pria ini mengaku berperan sebagai penadah mobil curian. Mobil beragam merek itu dijual kepada pembeli seharga Rp 18 juta. Ia memperoleh untung Rp 2 juta.

"Sudah empat kali saya menjadi penadah. Saya melakukan ini karena terdesak kebutuhan ekonomi," ujar bapak satu anak ini yang diringkus di wilayah Cilandak.

Selain Agung, Unit Reserse Kriminal Polsek Lengkong menangkap tiga pelaku lainnya. Yakni pimpinan komplotan, Anel (35), dan dua penadah lainnya Ucok (40) dan Baihakki (45)

Kapolsek Lengkong Kompol Philemon Ginting didampingi Perwira Unit Reskrim Iptu Asep Wahidin mengatakan para tersangka dibekuk di lokasi berbeda, belum lama ini.

"Selama 2008 hingga 2011 ini, komplotan ini sudah mencuri mobil sebanyak 44 kali. Wilayah operasinya antara lain Kota Bandung, Cianjur, Sukabumi dan Jakarta," ujar Philemon.

Philemon menambahkan, pihaknya saat ini memburu dua terangka lainnya We dan De yang statusnya daftar pencarian orang (DPO). Keduanya berperan sebagai pemetik mobil curian.

Anel dijerat Pasal 363 KUH Pidana tentang Pencurian dengan ancaman 7 tahun pencara. Sementara Agung, Ucok dan Baihakki diganjar Pasal 480 KUH Pidana tentang Pertolongan Jahat (penadah) yang hukumannya empat tahun kurungan.

(bbn/ern)


sumber : bandung.detik.com

Telkomsel Jabar Catat Rekor Upgrade OS Smartphone Terlama

Bandung - Telkomsel Jabar akhirnya mencatatkan rekor untuk kategori "Upgrade OS Smartphone Terlama". Pemecahan rekor MURI ini merupakan salah satu dari rangkaian perayaan ulang tahun Telkomsel yang ke-16.

Dalam penyerahan piagam penghargaan dari MURI yang diwakili oleh Deputy Manager Museum Rekor Indonesia (MURI), Damian Awanrahardjo mengatakan bahwa untuk Telkomsel merupakan operator telekomunikasi yang paling sering mencatatkan rekor.

"Telkomsel menjadi pemegang rekor MURI yang paling sering untuk operator telekomunikasi. Kategori Upgrade OS Smartphone Terlama ini merupakan rekor yang belum pernah ada," katanya saat berbincang dengan detikINET usai menyerahkan sertifikat rekor MURI di Dago Plaza, Minggu malam (29/5/2011).

Lebih lanjut Damian mengatakan bahwa rekor yang berhasil dicatat malam ini menambah daftar catatan rekor Telkomsel. Dalam catatan MURI, Telkomsel sebelumnya pernah mencatat beberapa rekor antara lain operator yang pertama mengadakan program SMS infak, operator layanan roaming di Saudi Arabia, pelepasan balon dengan jumlah terbanyak, posko layanan telkomunikasi kepada pelanggan mudik terlama.

"Rekor malam ini semakin melengkapi rekor yang dicatat oleh Telkomsel," katanya.

VP Telkomsel Area Jabodetabek-Jabar, Venusiana Papasi mengatakan bahwa prestasi Telkomsel dalam meraih rekor tersebut merupakan salah satu bentuk komitmen pihaknya dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan lebih baik lagi.

"Kita tetap akan meningkatkan kualitas kita. Kita berikan yang terbaik untuk masyarakat Indonesia," katanya.

Dukungan Komunitas

Pencapaian ini tentunya menjadi kado terindah bagi Telkomsel di ulang tahunnya yang jatuh pada 26 Mei lalu. Namun Telkomsel merasa bahwa prestasi ini tidak akan diraih jika tidak adanya dukungan dari pelanggan. Khususnya pelanggan yang tergabung dalam tsel-bb, komunitas pengguna layanan Blackberry Telkomsel.

"Kita tidak mungkin bisa mencapai rekor ini jika tidak adanya dukungan dari pelanggan dan komunitas pelanggan kita. Mereka bahkan dengan sukarela membantu kami untuk memecahkan rekor ini," ungkap Manager Service Management Telkomsel Jabar, Sri Bimo Ariyanto di tempat yang sama.

Dalam rangka mencatat rekor ini, Telkomsel menggandeng komunitas tselbb. Setiap harinya, member dari komunitas ini bergantian mendampingi dan membantu petugas Telkomsel saat melayani konsultasi atau upgrade OS Blackberry.

"Selama 100 jam, kita mengupgrade ratusan Blackberry. Tidak ada kendala yang berarti selama proses tersebut," tukasnya.

(afz/ern)


sumber : bandung.detik.com

Bahaya! Jalan Rusak di Pantura Subang

KOMPAS/MUKHAMAD KURNIAWAN Kerusakan jalan di daerah Sukasari, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Lubang, retakan, dan gelombang jalan di beberapa titik bisa membahayakan pengendara. SUBANG, — Bagi Anda pengendara sepeda motor pengguna jalur pantura, waspadai kerusakan jalan di daerah Sukasari, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Lubang, retakan, dan gelombang jalan di beberapa titik bisa membahayakan keselamatan Anda.Kerusakan parah terjadi di ruas sepanjang sekitar 13 kilometer antara Kecamatan Sukasari dan Kecamatan Ciasem. Ada sedikitnya tiga titik di jalur menuju Jakarta yang memiliki lubang, retakan, dan gelombang membahayakan, antara lain, dua titik di Desa Mandalawangi, Kecamatan Sukasari.Hingga Senin (30/5/2011), sebagian lubang dan retakan telah ditambal sulam. Menurut Karman (58), warga Desa Mandalawangi, Kecamatan Sukasari, hampir setiap hari ada pengendara sepeda motor yang terjatuh di beberapa lokasi itu. "Para korban biasanya belum tahu ada lubang dan retakan besar di sini dan kendaraannya melaju dalam kecepatan tinggi," ujarnya.Da'un (55), petani penggarap sawah di tepi jalur pantura Desa Mandalawangi, Kecamatan Sukasari, mengaku sering mendapati pengendara sepeda motor oleng dan terjatuh setelah terantuk lubang dan retakan jalan. "Sering sekali menolong orang karena terjatuh di depan mata saya saat sedang kerja di sawah," kata Da'un.Kendaraan umumnya melaju dengan kecepatan lebih dari 50 kilometer per jam di jalan nasional tersebut. Sebagian pengendara menghindari lubang dengan meliak-liuk, tetapi tak sedikit yang mengurangi kecepatan secara tiba-tiba hingga mengagetkan pengendara di belakangnya.Menurut Da'un dan Karman, melaju dengan sepeda motor pada malam hari lebih berbahaya daripada siang. Sebab, selain harus beradu dengan truk dan bus besar, kerusakan jalan tak terlihat jelas akibat kurangnya penerangan. Sebagian lampu bertenaga surya yang terpasang di median jalan redup atau bahkan mati."Ada tambal sulam yang dikerjakan sepekan terakhir sehingga lubang dan retakan sudah berkurang dibandingkan sebelumnya. Tetapi, di beberapa lokasi tetap rawan kecelakaan," kata Da'un.
sumber : www.kompas.com

Umar dengan Umur

Umar dengan Umur

Oleh: Moeflich Hasbullah

Umar bin Khattab (581-644) adalah khalifah yang telah membentangkan pengaruh Islam di sejumlah wilayah yang berada di luar Arab Saudi. Di masanya, Mesopotamia, sebagian Persia, Mesir, Palestina, Syria, Afrika Utara, dan Armenia, jatuh ke dalam kekuasaan Islam.

Kekuatan sebagai pemimpin sangat luar biasa, hadir berkat tempaan sang pemimpin agung, Muhammad Rasulullah SAW. Namun, dibalik kesuksesannnya sebagai pemimpin negara, Umar tetaplah seorang pribadi yang sangat sederhana.

Suatu hari, anak laki-laki Umar bin Khattab pulang sambil menangis. Sebabnya, anak sang khalifah itu selalu diejek teman-temannya karena bajunya jelek dan robek. Umar lalu menghiburnya. Berganti hari, ejekan teman-temannya itu terjadi lagi, dan sang anak pun pulang dengan menangis.

Setelah terjadi beberapa kali, rasa ibanya sebagai ayah mulai tumbuh. Tak cukup nasihat, anak itu meminta dibelikan baju baru. Tapi, dari mana uangnya? Umar bingung, gajinya sebagai khalifah tidak cukup untuk membeli baju baru. Setelah berpikir, ia pun punya ide. Umar menyurati baitul mal (bendahara negara).

Isi surat itu, (kira-kira bunyinya begini): "Kepada Kepala Baitul Mal, dari Khalifah Umar. Aku bermaksud meminjam uang untuk membeli baju buat anakku yang sudah robek. Untuk pembayarannya, potong saja gajiku sebagai khalifah setiap bulan. Semoga Allah merahmati kita semua."

Mendapati surat dari sang Khalifah Umar, kepala baitul mal pun memberikan surat balasan. Bunyinya, kurang lebih begini: "Wahai Amirul Mukminin, surat Anda sudah kami terima, dan kami maklum dengan isinya. Engkau mengajukan pinjaman, dan pembayarannya agar dipotong dari gaji engkau sebagai khalifah setiap bulan. Tetapi, sebelum pengajuan itu kami penuhi, tolong jawab dulu pertanyaan ini, dari mana engkau yakin bahwa besok engkau masih hidup?"

Membaca balasan surat itu, bergetarlah hati Umar. Tubuhnya seakan lemas tak bertulang. Umar tidak bisa membuktikan bahwa esok hari ia masih hidup. Ia sadar telah berbuat salah. Ia bersujud sambil beristigfar memohon ampun kepada Allah.

Setelah memohon ampun, ia pun memanggil anaknya. "Wahai anakku, maafkan ayahmu. Aku tak sanggup membelikan baju baru untukmu. Ketahuilah, kemuliaan seseorang bukan diukur dari bajunya, melainkan dari kemuliaan akhlaknya. Sekarang, pergilah engkau ke sekolah, dan katakan saja kepada teman-temanmu bahwa ayahmu tak punya uang untuk membeli baju baru."

Alangkah luar biasanya perhatian dan kewaspadaan seorang pemimpin dan bawahan. Mereka saling memberikan nasihat dan peringatan. Kisah ini menohok kesadaran kita tentang perilaku para pemimpin sekarang di negeri ini.

Alih-alih mengutamakan kesederhanaan dan kemuliaan akhlak, mereka malah saling berebut kekuasaan dan memperkaya diri dengan perilaku korup. Semua itu dilakukan tanpa rasa bersalah. Bahkan, antara atasan dan bawahan saling menutupi kesalahan satu sama lain. Tak heran bila Allah menimpakan azab demi azab (bencana) untuk menyadarkan kita agar senantiasa takut kepada-Nya. Wallahu a'lam.


sumber : www.republika.co.id

Gubernur Bibit Minta Warga Dieng Pulang

RANI Dieng SEMARANG,  - Gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo, meminta warga Simbar, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara yang sebelumnya mengungsi karena meningkatnya aktivitas Kawah Timbang di Dataran Tinggi Dieng, kembali ke rumah karena jarak permukiman dengan kawah cukup jauh.Imbauan Gubernur Jawa Tengah itu disampaikan oleh Kepala Biro Humas Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Agus Utomo, Minggu (29/5/2011) malam, melalui siaran pers menyusul gempa tektonik dan vulkanik berkekuatan rendah di Kawah Timbang pada Sabtu dan Minggu (28-29 Mei)."Masyarakar Dieng jangan panik dan meninggalkan rumah. Masyarakat agar memperhatikan petunjuk aparat, jangan ikuti petunjuk dari pihak yang tidak bertanggung jawab," kata Gubernur Jateng.Kawasan permukiman yang ditinggalkan warga dengan lokasi gempa berjarak sekitar satu kilometer dari Kawah Timbang sehingga dinilai masih aman untuk ditempati.Kendati demikian, menurut Gubernur Jateng, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dan demi menjaga keselamatan, masyarakat untuk sementara waktu agar tak melakukana aktivitas di ladang, yang rata-rata lokasinya berjarak 500 meter dari Kawah Timbang.Hal tersebut untuk menghindari risiko apabila terjadi embusan karbondioksida (CO2) yang mengandung racun dari kawah tersebut.Sementara itu, Kepala Dinas Energi Sumberdaya Mineral Jateng, Teguh Paryono, menjelaskan, gempa yang terjadi di kawasan Dieng merupakan hal biasa sehingga masyarakat tak perlu panik."Yang penting warga mengikuti informasi dan petunjuk dari aparat pemkab atau petugas dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi setempat," katanya.Gempa yang terjadi Sabtu (28/5/2011) mulai pukul 00.00 WIB hingga 06.00 WIB itu sebanyak 14 kali berupa gempa tektonik dangkal lokal. Getaran gempa dirasakan masyarakat Batur dengan kekuatan 2,1-3,4 Skala Richter.Pada saat gempa, puncak Kawah Timbang terjadi konsentrasi CO2 sebanyak 26 persen, jauh di atas ambang batas maksimal 0,5 persen sehingga berbahaya bagi masyarakat karena beracun.Gempa yang terjadi Minggu sudah menurun, yakni enam kali gempa vulkanik dan empat kali tektonik dengan kekuatan rata-rata 2 Skala Richter.Demikian pula kadar CO2 juga menurun, yakni di puncak Kawah Timbang tinggal 1,2 persen, sedangkan di sekitar puncak kawah sudah di bawah ambang batas 0,5 persen atau riilnya sekitar 0,11 persen sampai 0,13 persen sehingga tidak berbahaya.Meski demikian, Gubernur Jateng tetap minta masyarakat setempat untuk sementara tidak melakukan aktivitas di ladang yang berjarak hanya 500 meter dari puncak Kawah Timbang karena CO2 yang keluar dari puncak kawah masih fluktuatif.Pemkab Banjarnegara sudah memasang alat pemantau kadar CO2 dan dalam radius 500 meter sudah dipasang pita peringatan agar warga tidak melakukan aktivitas di dalam area tersebut.
sumber : www.kompas.com

Latihan Diliburkan Sepekan

Latihan Diliburkan Sepekan

Tim PERSIB libur latihan selama seminggu. Usai menjalani laga tandang di Balikpapan, para pemain diberikan kesempatan beristirahat oleh pelatih Daniel Roekito hingga tanggal 5 Juni. Hal tersebut di kemukakan oleh sekretaris tim, Yudiana setibanya tim di Mes PERSIB Minggu (29/5). Daniel sendiri tidak ikut dalam rombongan tim yang menggunakan bus menuju Bandung dari Tangerang. Pelatih asal Rembang tersebut langsung menuju Semarang dengan pesawat dari Bandara Soekarno-Hatta. "Pak Daniel serta beberapa pemain yang berasal dari luar Bandung, langsung memisahkan diri dari rombongan untuk langsung pulang ke kediamannya masing-masing," ujar Yudiana.***




sumber : persib.co.id

Sunday, May 29, 2011

Jumlah Personel Satpol PP Bandung Tak Ideal

Bandung - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bandung saat ini dalam kundisi kekurangan personel. Sementara tugas Satpol PP untuk menegakkan aturan dalam perda begitu banyak. Akibatnya peran Satpol PP pun jadi tak maksimal.

Hal itu diungkapkan Wakil Wali Kota Bandung Ayi Vivananda saat ditemui wartawan di acara uji coba perdana Car Free Day (CFD) Buahbatu, Minggu (29/5/2011).

Menurutnya peran Satpol PP dalam penegakan peraturan daerah (perda) amat penting. Apalagi saat ini bermunculan berbagai perda baru. Maka itu, greget Satpol PP untuk melakukan penegakan perda sangat dibutuhkan.

"Kita ini kekurangan personel Satpol PP. Di Kota Bandung jumlah saat ini 100 personel. Itu tidak ideal," ujar Ayi

Menurut Ayi, keadaan jumlah personel tersebut tidak sebanding dengan penegakan perda yang harus mereka jalani. Berapa jumlah idealnya?

"Idealnya sekitar seribu personel. Sebab setumpuk masalah yang harus mereka hadapi untuk itu memerlukan banyak personel," papar Ayi.

Ia menambakan, penambahan personel Satpol PP itu harus segera terwujud. Pemkot Bandung, samnbung Ayi, bakal mengajukan kepada pemerintah pusat melalui Badan Kepegawaian Daerah (BKD) guna merealisasikan hal tersebut.

"Mekanismenya masih dipikirkan dan dikaji. Apakah nanti rekruitmen khusus atau tarik personel dari SKPD lain, kita perlu konsultasikan," terang Ayi.

(bbn/tya)


sumber : bandung.detik.com

25 Bangkai Kapal Ganggu Pelayaran di Surabaya

K15-11 Sekitar 25 Bangkai kapal masih berserakan di dasar kolam dan alur pelayaran Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. SURABAYA, — Sekitar 25 bangkai kapal diperkirakan masih berada di dasar pantai Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, dan di sekitar alur pelayaran barat Surabaya. Jika tidak segera dipindahkan, bangkai kapal itu ditakutkan akan mengganggu aktivitas pelayaran.Kepala Syahbandar Pelabuhan Tanjung Perak Erwin Rosmali, Minggu (29/5/2011), memperkirakan bangkai kapal-kapal itu sudah bergeser dari posisi semula karena derasnya gelombang saat cuaca buruk beberapa waktu lalu.Sebenarnya, berdasarkan survei terakhir, masih ada 27 bangkai kapal yang berserakan. Namun, saat ini dua kerangka kapal dalam proses pengangkatan ke dasar perairan, yakni kerangka KM Kawitan dan KM Numangguri."Kami berharap PT Pelindo sebagai operator segera bertindak untuk memindahkan bangkai kapal itu," ujar Erwin.Sebenarnya, menurut dia, bukan hanya bangkai kapal yang berpotensi mengganggu alur pelayaran. Masalah pipa Kodeco yang memotong dua titik alur dan kabel PLN juga masih menjadi kendala utama pihaknya dalam menjamin keamanan dan keselamatan alur pelayaran di Pelabuhan Tanjung Perak."Untuk satu titik pipa gas Kodeco sudah selesai dipendam awal Mei lalu. Pemendaman di satu titik lainnya akan dikerjakan dalam jangka satu setengah bulan setelahnya," kata Erwin.Sementara untuk kabel PLN, hingga kini masih dalam tahap pembahasan teknis pemendaman. Perlu diketahui, pada 2005 kabel PLN ini pernah bersinggungan dengan jangkar salah satu kapal milik PT Dharma Lautan Utama saat lego jangkar di kolam Pelabuhan Tanjung Perak. Kejadian itu berakibat padamnya listrik di Pulau Madura selama lima jam.
sumber : www.kompas.com

Anggota Ormas Ikut Jaga Keamanan di CFD Buahbatu

Bandung - Pemkot Bandung menilai kehadiran ormas Buah Batu Corps (BBC) yang menyukseskan pelaksanaan Car Free Day (CFD) di Jalan Buahbatu merupakan ciri khas dibandingkan kegiatan CFD sebelumnya. Sejumlah pria dari BBC ini secara sukarela bertugas membantu aparat Dishub Bandung dan Polrestabes Bandung.

"Inilah unggulnya CFD Buahbatu. Adanya ormas BBC itu mengurangi beban berat kerja petugas dari Dishub dan kepolisian," ujar Wakil Wali Kota Bandung Ayi Vivananda di lokasi CFD Buahbatu, Minggu (29/5/2011).

Menurut Ayi, keterlibatan masyarakat setempat ini adalah wujud dukungan terhadap program pemerintah. CFD hadir guna menambah ruang publik serta mengurangi polusi emisi gas buang dari kendaraan.

"Kehadiran BBC ini juga untuk menjaga kemanan lokasi sekitar," papar Ayi.

Pantaun detikbandung, puluhan pria berseragam hitam-hitam dari BBC terlihat bersilweran di area CFD Buahbatu. Mereka memandu warga yang datang serta menjaga agar jalan menuju area tersebut tidak dilalui kendaraan serta pedagang kaki lima (PKL).

Usai acara CFD, anggota BBC pun terlihat membersihkan sampah-sampah yang berada di tempat tersebut. CFD Buahbatu dilaksanakan pukul 06.00 WIB dan berakhir pada pukul 08.30 WIB. Selama penutupan jalan, tidak menimbulkan kemacetan di sejumlah kawasan yang berdekatan dengan Jalan Buahbatu.

(bbn/tya)


sumber : bandung.detik.com

Gubernur Jabar: Dalang Harus 'Nge-pop'

KOMPAS/ DIDIT PUTRA ERLANGGA RAHARDJO Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan, Minggu (29/5/2011) menerima 18 orang perwakilan dari Pepadi, paguyuban dalang dari Jawa Barat di Gedung Pakuan, Bandung. BANDUNG, - Gubernur Jawa Barat mengajak para dalang untuk memperbaiki pertunjukan mereka agar lebih menarik agar bisa memikat penonton yang menjadi konsumen budaya pop. Bila hanya menjual "masa lalu" dikhawatirkan para dalang juga akan berakhir menjadi masa lalu.Hal itu dikemukakan Heryawan sewaktu menerima kunjungan 18 orang perwakilan Pepadi, paguyuban dalang, tingkat Jabar di Gedung Pakuan, Minggu (29/5/2011). Dia mencontohkan konser musik pop di Lapangan Tegalega bisa dipadati penonton yang rela membayar tiket."Bandingkan dengan penampilan seni, dibuat gratis pun sulit mendapatkan penonton. Padahal, substansinya jauh lebih bermakna," kata Heryawan.Dia menuturkan, unsur "menarik" adalah komponen utama yang harus diutamakan para dalang agar memikat penonton. Jangan hanya bercerita tentang Mahabharata karena generasi sekarang sudah mulai melupakan cerita itu, lebih baik mulai berimprovisasi dengan pesan saat ini.Salah satu dalang bernama Apep Hudaya menuturkan bahwa wayang di Jawa Barat berbeda dengan wayang di Jawa Tengah atau Jawa Timur yang dimulai dari kalangan berpunya. Wayang di Jabar memiliki basis pendukung di wilayah pedesaan.Dia juga menyatakan bahwa wayang tidak semudah itu untuk mengubah konten pertunjukan karena ada tuntunan atau kerap disebut pakem.Di akhir acara tersebut, Pepadi menuturkan bahwa sebaiknya ada dana abadi yang bisa dimanfaatkan para dalang bisa tampil dan sejahtera. Dengan usul itu, Heryawan mengatakan masih akan pikir-pikir dan berunding dengan ketua umum Pepadi Jabar.
sumber : www.kompas.com

Berburu Bakso Nikmat di Bandung Yuk!

Bandung - Pasti banyak yang jadi penggemar bakso. Di Bandung, tempat menjual bakso pun dapat dengan mudah ditemui, mulai dari kelas gang, sampai kelas rumah makan. Di siang terik seperti ini pasti asik menyantap bakso yang dibumbui sesuai selera. Berikut kami berikan beberapa rekomendasi untuk menyantap bakso.

Bakso Linggar Jati

Mie Bakso Linggar Jati di Jalan Balong Gede. Rumah makan ini sekitar 60 tahun yang lalu. Dulunya, tidak hanya berjualan mie, tapi ada juga makanan berat lainnya seperti nasi dan lauk pauknya. Karena tempat ini sering dikunjungi orang selepas nonton bioskop di kawasan alun-alun, akhirnya menu mie yang praktis jadi pilihan hingga kini. Tempat ini terkenal dengan mie babatnya dan alpukat tumbuk.

Babatnya terbuat dari babat jari. Mie dan baksonya buatan sendiri. Ciri khasnya, mie babat dinikmati dengan sambal tauco. Sedangkan untuk alpukat tumbuk memang tidak ada yang seperti ini di Bandung. Alpukatnya tidak diblender dan cukup ditumbuk sampai halus lalu disajikan dengan susu kental manis, sirup mocca dan es. Harga untuk satu porsi mie babat Rp 21 ribu dan untuk jus alpukat Rp 16 ribu.


Cuanki Dara Kembar

Lokasinya ada di Jalan Gajah No 41 Bandung, cuanki Dara Kembar ini disajikan di atas hot plate berbentuk ketel kecil yang terbuat dari tanah liat. Meski dikemas modern, namun ciri khas cuanki asli tidak hilang. Ikannya pun dibuat dari ikan tenggiri asli dengan ditambah bumbu rahasia Dara Kembar.

Uniknya, di cuanki Dara Kembar Anda bisa menikmati sajian cuanki dengan bacang. Tinggal minta disediakan bacang hangat kepada pelayan Dara Kembar. Namun bagi yang tidak suka bacang, jangan khawatir menyantap cuankinya saja pun sudah lezat. Harga satuan cuanki Rp 1500, sementara bacang dihargai Rp 3000.

Bakso Kaget

Baso dengan berbagai varian isi bukan lagi jadi sajian yang aneh. Tapi mungkin akan menjadi unik kalau konsumen sama sekali tidak tahu apa isi basonya. Apalagi kalau ternyata isinya adalah cabe rawit pedas berwarna kemerahan yang membuat mulut terasa meledak.

Sensasi seperti itulah yang akan Anda rasakan di Bakso Kaget Jalan Bungur (depan Hotel Karang Setra). Ada sekitar 9 varian isi antara lain baso granat berisi cabe rawit, baso udang, baso isi jagung, baso telur, baso isi jamur, baso cincang pedas juga baso keju. Setiap jenis baso dibuat ikonnya gambarnya sendiri.

Selain unik karena isinya tidak bisa ditebak, kuah Bakso Granat dibuat berbeda. Tak kurang dari 15 rempah dicampurkan sehingga beraroma kuat dan rasanya tidak terasa anyir.

Bakso Cutbray

Bertempat di tengah deretan FO di Dago menjadi keuntungan tersendiri bagi Bakso Cutbray. Tak heran yang datang ke kedai di Jalan Ir Juanda Dago nomor 94 ini kebanyakan pelancong dari luar kota. Secara rasa, Bakso Cutbray ini memang enak, meski tak terlalu istimewa. Kuahnya gurih, baksonya juga enak.

Harga Bakso Cutbray ini terbilang terjangkau. Ada bakso Solo, ada juga bakso Malang. Bisa beli persatuan bakso dan mie atau yang sudah sepaket. Tersedia dari bakso halus, bakso urat super, bakso isi keju dan bakso isi telor. Harga 1 bakso mulai dari Rp 1.500 hingga Rp 3.000. Untuk paket bakso mulai dari Rp 8.800 hingga Rp 19.500.

Kedai yang baru dibuka bulan Oktober lalu ini memiliki tempat yang bersih dan nyaman. Pembeli pun dapat melihat sendiri bagaimana bakso disiapkan pelayan dengan konsep open kitchen. Jadi, setelah berbelanja di FO, saatnya jajan bakso di Bakso Cutbray...

(tya/tya)


sumber : bandung.detik.com

Anggota Parlemen AS Sebarkan Sikap Bermusuhan dengan Islam

Anggota Parlemen AS Sebarkan Sikap Bermusuhan dengan Islam

REPUBLIKA, Beberapa anggota parlemen Amerika Serikat mengakui adanya peningkatan gelombang baru Islamphobia dan diskriminasi mazhab di negara itu. Mereka juga mengkritik kebijakan bermusuhan Gedung Putih terhadap umat Islam.

Sebagaimana dilaporkan IRNA, Ahad (29/5), Hansen Clarke dari Negara Bagian Michigan dan Andre Carson dari Indiana, keduanya dari Partai Demokrat di Dewan Parwakilan Rakyat AS, tampil sebagai penggagas program melawan gelombang baru Islamphobia dan tengah melobi anggota parlemen yang lain.

John Conyers, wakil Demokrat dari Negara Bagian Michigan dalam sebuah suratnya meminta para anggota parlemen untuk mendukung sebuah prakarsa, yang menuntut pemerintah untuk mengambil langkah-langkah yang tepat guna melawan gelombang baru Islamphobia. Conyers mengatakan, para pejabat pemerintah harus segera menangani masalah tersebut.

Surat itu menyebutkan, dalam satu dekade lalu, komunitas Muslim AS menjadi kelompok yang dicurigai, karena kebijakan bermusuhan pemerintah dan diskriminasi warga terhadap mereka tampak jelas.

Gelombang Islamphobia di AS meningkat drastis pasca peristiwa 11 September. Pembakaran al-Quran, pelecehan, dan serangan terhadap masjid dan pusat Islam telah sering terjadi.


sumber : www.republika.co.id

Basa, Kasenian, jeung Kahirupan Sunda

KU ayana kamekaran téknologi internét nu ngarambah nepi ka tepis wiring, tétéla mawa pangaruh nu kalintang hadé kana kahirupan basa Sunda. Sanajan téknologi datangna ti deungeun, tapi lain hartina mareuman basa Sunda. Perkara ieu bisa diimeutan dina sawatara jejaring sosial, saperti facebook. Réa diantarana anu tara asa-asa deui ngawangkong téh ku basa Sunda tur bisa kabaca ku balaréa. Malah aya rasa kareueus kana basa Sunda, mangsa bisa ngawangkong ngagunakeun basa indung. Lebah dieu, bisa dicindekeun yén naon rupa anu jolna ti deungeun téh henteu salawasna goréng, malah nu hadé ogé kacida réana. Kilang kitu, kalintang gumantung kana kumaha carana urang ngamangpaatkeunana pikeun kahadéan.

Poé basa indung anu dipiéling saban 21 Fébuari tangtu bakal leuwih haneuteun ku ayana natrat yén basa indung téh hirup kénéh, dina harti masih diparaké ku masarakat dina wangkongan sapopoé. Lain baé basa Sunda, da kaasup basa indung sélér séjénna ogé jadi leuwih hirup ku ayana kamekaran téknologi. Lebah dieu seukeutna sawangan UNESCO téh, anu antukna netepkeun 21 Fébuari minangka Poé Basa Indung Internasional.

Héabna sumanget pikeun ngamumulé basa Sunda ogé bisa karasa ti kalangan rumaja. Contona, dina Féstival Drama Basa Sunda (FDBS) Pelajar anu diayakeun ku Téater Sunda Kiwari, pesertana bisa ngajaul ngaleuwihan targét panitia. Sabada pendaptaran FDBS Pelajar ditutup, kacatet 49 grup téater rumaja nu miluan dina éta féstival. Lain baé patandang ti Jawa Barat, da aya ogé peserta anu jolna ti Banten. Basa Sunda henteu bisa dipisahkeun ku wilayah administratip. Komo deui Banten mah kapan sidik Sunda pisan.

Sajabana ti FDBS Pelajar anu digelar ti tanggal 7 nepi ka 27 Fébuari, di Gedong Kasenian Rumentangsiang ogé maneuh dipidangkeun rupaning kasenian Sunda, kayaning tari tradisonal, sandiwara Sunda, longsér, jeung sajabana. Beuki pikabungaheun basa nengetan personilna leuwih réa didominasi ku kaum rumaja. Sandiwara Sunda mimiti neut-neutan deui, dipidangkeun sacara maneuh di Rumentangsiang. Grup Sri Murni jeung Ringkang Gumiwang kaasup dua grup sandiwara nu mindeng ngagelarkeun pintonan di Rumentangsiang.

Ku leuwih hirupna basa Sunda, boh di dunya maya atawa dina kahirupan sapopoé, dipiharep mawa pangaruh hadé pikeun masarakat. Budaya Sunda tetep bisa kajaga pikeun ngawangun kahirupan nu silih asah, silih asih, tur silih asuh. Réréongan dina kahadéan, wanoh jeung baraya katut tatangga, muga leuwih natrat deui. Urang Sunda bisa ngigelan kamekaran jaman, bari henteu kudu ngaleungitkeun idéntitasna salaku urang Sunda. Pon kitu deui, taya salahna mikaresep kasenian deungeun kalayan henteu kudu mopohokeun kasenian banda urang.

Dina mangsa globalisasi kiwari, taya deui pilihan iwal ti kudu wani aub tarung dina persaingan. Urang Sunda kudu siap tandang makalangan sangkan henteu jadi galandangan di lembur sorangan. Pangpangna mah nurutkeun data statistik, di lembur sorangan ogé tétéla urang Sunda méh kaléléd ku para pendatang. Widang ékonomi, pulitik, katut kasenian, ulah nepi ka kajadian jati kasilih ku junti. Urang Sunda kudu bisa hirup kalayan walagri di lemah cai Sunda. Ironis kabina-bina mangsa nyaksian urang Sunda nu teu kabagéan pacabakan tur teu mampuh mibanda pangiuhan. Di sisi séjén, réa nu hirupna medah-meduh, malah ngarasa bingung kudu kumaha méakeun raja kaya.

Dina kaayaan sarupa kitu, naha kamana atuh palsapah “silih asih” téh jeung sasama téh? Naha urang bet téga ngantepkeun baraya nu katalangsara di sarakan sorangan? Ku kituna, lain baé ngamumulé basana jeung kasenianna, tapi nu leuwih utama mah miara ajén inajén jeung saripati kalinuhungan budayana pikeun dipraktékeun dina kahirupan sapopoé. Lamun “silih asah, silih asih, jeung silih asuh” geus bisa diterapkeun dina kahirupan sapopoé, tangtu beuki éndah Sunda téh. Éndah alamna, éndah kahirupanana. Hirup basana, hirup kasenianna, tur hirup budayana. Apan harti “Sunda” téh éndah. Rék ditarjamahkeun kana basa naon ogé, “Sunda” mah salawasna éndah tur reumbeuy kahadéan

Catetan DHIPA GALUH PURBA
http ://galuh-purba.com/basa-kasenian-jeung-kahirupan-sunda/

Masa Kecil Zaman Gorombolan

Bersembunyi dalam Bewak

Rakyat di perdesaan Jawa Barat pernah mengalami masa kelam. Penuh tumpahan darah dan air mata. Masa kekacauan bersenjata, yang menimbulkan korban harta dan jiwa. Antara th.1949-1962 muncul gerakan D/TII yang mengusung cita-cita pembentukan Negara Islam Indonesia, dengan menggunakan kekerasan, berhadapan dengan TNI dan rakyat yang mencintai NKRI. H.Usep Romli HM, wartawan senior, juga sastrawan Sunda peraih dua kali penghargaan Rancage (2010 dan 2011), menuliskan pengalaman masa kecil hidup di tengah-tengah konflik tersebut. Ia yang sejak kanak-kanak hingga usia tua sekarang,tetap tinggal di pedesaan Kec.Cibiuk, Kab.Garut, menurunkan tiga serial tulisan mengenai suka-duka zaman gorombolan itu.

Ribut-ribut soal Negara Islam Indonesia (NII), pikiran melayang ke masa kanak-kanak th.1960-an. Ketika di Jawa Barat berkecamuk gangguan keamanan, akibat ulah Sekarmaji Marijan Kartosuwiryo, memproklamasikan Negara Islam Indonesia di Gn. Sawal, Kab. Ciamis, 7 Agustus 1949. NII disebut Darul Islam (Negara Islam). Sedangkan Republik Indonesia dituduh Darul Harbi. Negara musuh, karena menggunakan dasar negara bukan Islam. Karena itu, wajib diperangi, dimusnahkan. Jika ingin selamat, penduduk RI harus pindah ke DI, yang juga disebut Darussalam (Negara Keselamatan).

Untuk melaksanakan cita-citanya, DI membentuk pasukan Tentara Islam Indonesia (TII). Terjadilah bentrok selama 13 tahun terus-menerus, antara TNI dibantu rakyat, dengan TII yang sering menyerang ke kampung dan desa. Membakar rumah, membunuh penduduk sipil, dan merampas harta benda, untuk di bawa ke markas-markas mereka di hutan dan gunung.

Salah satu daerah terparah oleh serangan DI/TII adalah desa Cibugel, Kec. Darmaraja. Kab. Sumedang tahun 1959. Lebih dari seratus penduduk setempat terbunuh secara kejam.

Sejak gorombolan (sebuatan untuk pasukan DI/TII), meranjah pekampungan dan pedesaan Tatar Sunda, timbul bermacam rumor sarkastis, yang menggambarkan kepedihan penduduk, derita hidup di bawah ancaman peluru. Yang berperang adalah TNI melawan DI/TII, tapi yang menjadi korban, pasti rakyat kecil. Ibarat gajah bertarung dengan gajah,pelanduk mati di tengah-tengah. Yang berseteru karena perbedaan ideologi negara, adalah Bung Karno (Ir.Soekarno, presiden RI), melawan Mas Karto (SM Kartosuwiryo, Imam/Panglima Tertinggi DI/TII), tapi yang sengsara luar biasa adalah Mang Karna dan Kang Karta, orang pedesaan lugu sederhana yang tak tahu apa-apa.

Juga muncul istilah kongres. Singkatan dari ka hareup nyokong, ka tukang beres. Artinya, kepada tentara (RI) membantu, kepada gorombolan pun, membantu pula. Jika tidak begitu, tewaslah sudah. Jika menampakkan wajah merengut ketika ada TNI patroli, pasti dituding sebagai antek DI. Jika kikir tak memenuhi permintaan DI, berupa faíi (iuran wajib), pasti akan dianggap pro-TNI. Maka terpaksalah pasang dua wajah. Siang membantu TNI, malam mendukung DI.

Jika malam hari ada gorombolan menyerang, rakyat harus siap-siap menghindar. Tinggalkan rumah. Bawa barang seperlunya, seperti pakaian. Masuk ke dalam bewak. Yaitu lubang cukup besar, sedalam kl.1,5 meteran, letaknya tersembunyi, agar jauh dari rumah. Di satu kampung, biasanya ada 4 atau 5 bewak. Begitu terdengar bunyi tembakan pertama, langsung orang-orang kampung berhamburan masuk bewak terdekat.

Di situ terbilang aman, daripada sembunyi di rumah.Siapa tahu rumah dibakar. Atau ada peluru nyasar menembus dinding yang rata-rata terbuat dari anyaman bambu alias bilik.

Tidak terpikir kemungkinan ada gorombolan menyeranga bewak. Sebab belum pernah ada kejadia semacam itu. Mungkin gorombolan terlalu sibuk bertempur dengan tentara.Atau sibuk mengumpulkan "ghonimah, hasil rampasan dari penduduk. Sehingga tak terpikir di benak mereka untuk menyerang bewak.

Justru pernah terjadi, orang meninggal di dalam bewak bukan karena terkena peluru gorombolan. Melainkan dipatuk ular belang. Persi bagian pahanya. Mengerang kesakitan beberapa jam, tanpa ada yang mamp menolong. Bagaimana dapat menolong? Di luar sana baku tembak sedang berkecamuk. Apalagi tak seorang pun tahu ada yang dipatuk ular. Maklum gelap gulita dan semua orang mencoba ngadedempes. Tak ada yang berani bicara sepatah katapun selain bunyi bibir membaca doía dan wirid agar selamat mendapat perlindungan Allah SWT. Pagi-pagi baru ketahuan, korban meninggal. Ular belang yang mematuknya masih menempel di paha korban.

Ada pula kejadian menggelikan sekaligus meyebalkan. Semua orang berloncatan ke dalam bewak karena tiba-tiba ada serangan mendadak. Beberapa jenak kemudian, di tengah bau kepulan mesiu dan benda hangus terbakar dari rumah-rumah yang mulai menyala-nyala, tercium bau kotoran manusia. Menyengat karena sumbernya dekat. Semua sibuk, bertanya-tanya dengan bisik-bisik. naheun kitu. Lain hitut nu ukur sahiek. Da ieu mah kebel jeung beda.

Akhirnya ada yang mengaku.Seorang lelaki separuh baya. Ia tadi sedang jongkok di pacilingan (WC sederhana di atas kolam), ketika tembakan pertama berbunyi. Tanpa ingat apa-apa, ia langsung berdiri. Lari ke bewak. Dan menyebar sesuatu yang tidak mengenakkan penciuman semua orang. Apalagi di tempat sempit dan sesak begitu.

Apa boleh buat. Semua terpaksa bertahan semalaman di tengah ancaman ketakutan dan siksaan sampingan lainnya yang kadang tak lazim. Derita itu baru berakhir, setelah gorombolan bertekuk-lutut menghadapi gerakan Pager Bitis, sebuah kerjasama yang indah dan harmonis antara rakyat dengan Divisi Siliwangi dalam memulihkan keamanan di Jawa Barat. Apalag setelah SM Kartosuwiryo tertangkap hidup-hidup di Gn.Rakutak, Majalaya, oleh pasukan Batalyon 328/Kujang 2 Siliwangi, pimpinan Letda Suhanda. Rakyat kembali merasa aman dan nyaman, menikmati malam-malam di rumah, tanpa harus smbunyi dalam bewak dengan risiko dipatuk ular atau mengisap bau sengak orang tak cebok
Sumber www.klik-galamedia.com//indexrubrik.php?idkolom=kisah

Terjemahan Ngaran-ngaran Jalan Di Kota Bandung


bade berbagi (halaahhh....) ieu tehh contekan mamang bisis papanggih jeung turis asing anu datang ka Bandung...
dangdanan sapopoe alaias pesyen setail mamang nyunda pisannn...tapi bahasa inggris mamang mah kudu leuwih jago ti si tukul arawana lele dumbo wekekekekekekek
mamang oge ieu di ajar ka ibu guru bahasa enggliss nu geulis ibu eceu neneng "santi soekarno putri" ( maksadna si ibu tehh putri sanes putra)

Jl. Merdeka = Free Street
Jl. Purnawarman = Warman is Dead Street
Jl. Cibarengkok = Water Zigzag Street
Jl. Kliningan = The Ringing Bell Street
Jl. Margahayu = Come on Family Street
Jl. Padalarang = Everything is Forbbiden Street
Jl. Sukabumi = Like Earth Street
Jl. Cirebon = Shrimp Water Street
Jl. Gumuruh = Rumble Street
Jl. Cianjur = Water Advice Street
Jl. Cimahi = Enough Water Street
Jl. Lembang = Glue Brother Street
Jl. Dipati Ukur = Measurement Marshall Street
Jl. Baranang siang = Swimming at Noon Street
Jl. Cisitu Baru = New Water There Street.
Jl. Tubagus Dalam = Inner Beauty Street
Jl. Ciumbeuleuit = Kiss the Eel Street
Jl. Sangkuriang = Happy Bayonet Street
Jl. Cimandiri = Independent Water Street
Jl. Cihampelas = Sand Blasting Water Street
Jl. Buah Batu = Fruit Stone Street
Jl. Leuwi Panjang = Long Lake Street
Jl. Cisarua = Same Water StreetJl. Cibeureum = Red Water Street


oleh Bodor Bandung

Peserta Ujian Jangan Lupakan Kartu Tanda Bukti Pendaftaran

Bandung - Syarat penting yang wajib dibawa oleh peserta Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2011 saat ujian adalah kartu Tanda Bukti Pendaftaran. Persyaratan tersebut diperlukan pada saat verifikasi oleh Pengawas Ujian pada saat ujian tulis berlangsung.

"Kami ingatkan kartu tersebut jangan sampai hilang. Kartu Tanda Bukti Pendaftaran SNMPTN 2011 merupakan salah satu persyaratan yang wajib dibawa peserta ketika pelaksanaan Ujian Tulis/Keterampilan berlangsung," ujar Humas Panitia Lokasl (Panlok) Bandung Weny Widyowati dalam rilis yang diterima detikbandung, Minggu (29/5/2011).

Tidak ada ketentuan jenis dan ukuran kertas yang digunakan untuk mencetak kartu Tanda Bukti Pendaftaran. Yang penting dalam kartu tersebut terdapat foto dan tulisan yang terlihat dengan jelas. Pada kartu tersebut tercantum nomor peserta, nama peserta, kelompok ujian, tahun ijazah, alamat peserta, nomor identitas, pasfoto peserta, jadwal pelaksanaan ujian, perlengkapan yang harus dibawa pada saat ujian tulis, alamat peserta pada saat mengikuti ujian (berikut nomor telepon, ditulis tangan), pilihan program studi, lokasi ujian, dan kalimat pernyataan dilengkapi tanda tangan.

Perlengkapan yang harus dibawa pada saat ujian selain kartu Tanda Bukti Pendaftaran, yaitu fotokopi ijazah yang telah dilegalisasi bagi lulusan UN tahun 2009 dan 2010, atau Surat Tanda Lulus asli bagi lulusan UN tahun 2011, pensil 2B secukupnya, karet penghapus, dan peraut pensil.

Pada saat pelaksanaan ujian, peserta SNMPTN Ujian Tertulis peserta pun diharapkan memperhatikan pakaian yang dikenakan. Peserta diharapkan memakai pakaian berkerah (kemeja atau minimal polo shirt), celana panjang atau rok panjang, dan sepatu tertutup. Jika ada yang ingin mengenakan seragam SMA/SMK/MAK diperbolehkan.

Bagi peserta SNMPTN Ujian Keterampilan, kenakan pakaian dan siapkan peralatan yang sesuai dengan jenis ujian keterampilan yang diikuti.

(tya/tya)


sumber : bandung.detik.com

Nonton Parade Musik, Malah Kena Tembak

Ilustrasi PURWOREJO, - Warga RT 02/RW 01 Desa Kaliwatu Bumi, Kecamatan Butuh, Tusiman (17), menderita luka tembak di bagian paha sebelah kiri saat menonton parade musik di Alun-Alun Kutoarjo, Purworejo, Jawa Tengah, Sabtu (28/5/2011) malam.Kapolres Purworejo AKBP Priyo Waseso ketika dihubungi di Purworejo, Minggu (29/52011) mengatakan, saat berlangsung pertunjukan musik sekitar pukul 21.30 WIB terjadi perkelahian antarpemuda.Ia mengatakan, dalam perkelahian tersebut ada seorang korban yang dikeroyok oleh sejumlah pemuda.Mengetahui kejadian tersebut, katanya, anggota pengamanan dari Polres Purworejo berusaha mendekat untuk melerai perkelahian itu. Namun upaya tersebut tidak diindahkan mereka dan petugas mengeluarkan tembakan peringatan.Menurut dia, dampak dari kejadian tersebut seorang korban menderita luka tembak yang diduga terkena pantulan dari proyektil."Tindakan tersebut dilakukan dalam rangka melindungi jiwa korban dan dilakukan sebagai upaya melerai namun tidak diindahkan," katanya.Priyo mengatakan, korban yang dalam kondisi sadar tersebut kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Palang Biru Purworejo dan telah dilakukan tindakan medis."Setelah mendapat penanganan medis, oleh pihak rumah sakit korban diperbolehkan pulang, namun karena ada kekhawatiran dari pihak keluarga kemudian korban dibawa ke PKU," katanya.Ia mengatakan, untuk menindaklanjuti kasus tersebut, anggota keamanan tersebut menjalani pemeriksaan dan senjatanya ditahan.
sumber : www.kompas.com

Siapa Lebih Penting? Siapa Lebih Dibutuhkan?


Saya pernah mendengar sebuah cerita :

Alkisah diadakan suatu rapat internal anggota tubuh. Agendanya satu : memutuskan siapa yang paling penting dan dibutuhkan oleh manusia.

Majulah kepala, “Saya paling dibutuhkan dan penting! Kalian tahu, ada otak, mata, hidung, mulut, telinga yang saya bawa. Itu semua organ dan indra paling penting manusia.”

“Tidak, saya paling penting!” kata paru-paru. “Tanpa nafas, manusia akan mati.”

Tangan pun mengacung, “ tanpa tangan manusia tak dapat bekerja”

“tunggu, bagaimana bisa melangkah, tanpa saya, manusia takkan dapat berjalan” kaki menyahut.

Dengan masih terengah-engah karena terus berdetak, jantung pun menambahkan : “bagaimana darah bisa teralirkan kalau tidak ada saya?”

...

Begitulah, semua anggota tubuh merasa penting dan dibutuhkan. Hingga akhirnya penentuan tetaplah penentuan. Diputuskanlah (maaf) anus lah yang paling terpinggirkan. Dianggap paling tidak penting. Paling tidak dibutuhkan. Tanpanya, manusia dianggap baik-baik saja.

...

Begitulah rapat berlalu, setelah diputuskan sang saluran pembuangan memutuskan berhenti bekerja. Dia mengganggap, dia ada atau tak ada, tampak atau tak tampak, tak akan berpengaruh besar bagi manusia.

Hari pertama, manusia baik-baik saja. Semua puas. “benar saja kau tak ada pun, manusia baik-baik saja”

Hari kedua,  ketiga, keempat, manusia mulai gelisah. Semua hasil metabolisme tubuh tersimpan di saluran pencernaan, karena anus berhenti bekerja.

Hari kelima, hingga seminggu, akhirnya manusia pun merintih kesakitan. Pencernaan terlalu berat menampung begitu banyak kotoran. Bahkan kotoran tubuh telah meracuni seluruh tubuh sang manusia. Karena tidak dapat dikeluarkan. Pembuangan ada, namun ia tak berpartisipasi, tak tampak. Baginya, saya ada ataupun tak ada, sama saja. Saya tidak dibutuhkan, tidak penting. Bagian lain tubuh lah yang lebih dibutuhkan. Lebih penting. Lebih berperan.

...

Hingga akhirnya, rapat internal anggota tubuh digelar kembali. Agendanya? Teman-teman pasti sudah tahu. Diputuskanlah, bahwa semua bagian tubuh adalah penting. Semuanya harus berperan aktif. Semuanya adalah sebuah sistem koordinasi. Suatu kesatuan yang utuh. Jika ada satu bagian saja yang berhenti bekerja, akan mengubah sistem koordinasi yang ada.

***

Begitulah dalam sebuah organisasi. Semua struktur itu penting. Bahkan pada level terendah sekalipun. Dalam sebuah organisasi, setiap orang adalah asset berharga. Memahami posisi dan tanggungjawab kita dalam organisasi adalah hal yang wajib dijaga.

Jika semua orang ingin menjadi ketua, hancurlah organisasi. Seluruh struktur dibutuhkan dan penting, dalam porsinya masing-masing. Jadi, apa tugas dan tanggungjawab teman-teman dalam organisasi?

Selamat, karena artinya teman-teman sangat bernilai dan berharga ^^
tetap semangat n keep kompak :D

Gempa 5,3 SR Mengguncang Cilacap

JAKARTA, - Gempa berkekuatan 5,3 skala Richter (SR) mengguncang wilayah Cilacap, Jawa Tengah pada Minggu sekitar pukul 03.28 WIB. Gempa yang tidak berpotensi tsunami itu juga berada pada 121 kilometer barat daya Cilacap-Jateng, 161 kilometer barat daya Purwokerto-Jateng, 161 kilometer tenggara Ciamis-Jabar, 164 kilometer tenggara Tasikmalaya-Jabar dan 350 kilometer tenggara Jakarta. Sebelumnya, gempa berkekuatan 6 SR mengguncang wilayah Melonguena, Sulawesi Utara pada Minggu sekitar pukul 03.17 WIB, dengan kedalaman 43 kilometer. Di hari yang sama, gempa bumi berkekuatan 6,3 skala Richter mengguncang wilayah Lampung dan sekitarnya pada Minggu sekitar pukul 00.07 WIB. Pusat gempa berada pada koordinat 6,01 Lintang Selatan (LS) dan103,24 Bujur Timur (BT) dengan kedalam sekitar 10 kilometer. Gempa yang tidak berpotensi tsunami itu juga berada pada 119 kilometer sebelah barat daya Krui-Lampung, 136 kilometer barat daya Bintuhan-Bengkulu, 141 kilometer barat daya Liwa-Lampung, dan 339 kilometer barat laut Jakarta sehingga, dalam waktu sehari terjadi tiga kali gempa yang mengguncang tiga wilayah yang berbeda.
sumber : www.kompas.com

Khairul Amri Bawa Persiba Unggul Sementara atas Persib

Bandung - Striker Persiba Balikpapan Khairul Amri mencetak gol ke gawang Persib di menit 34 yang dikawal Markus Horison. Gol stiker asal Singapura itu membawa Persiba unggul 1-0 atas 'Maung Bandung dalam laga yang digelar di Stadion Persiba, Sabtu (28/5/2011) malam.

Proses terjadinya gol tercipta setelah Amri lolos dari jebakan offside para pemain belakang Persib. Melihat Amri yang bebas, Markus keluar dari sarangnya dan mencoba menghalangi pergerakan Amri.

Sayang Amri mengecoh Markus. Sementara tiga pemain belakang yang berada di dekat gawang, tak mampu menghalangi sepakan terukur Amri.

Pasca gol, para pemain Persib langsung menghampiri hakim garis dan melakukan protes. Hal itu karena para pemain Persib menganggap Amri sudah dalam posisi offside. Namun wasit yakin pada keputusannya dan mengesahkan gol kedepalan Amri di LSI tersebut.

Duel kedua tim pun langsung dilanjutkan. Sementara menyikapi gol Amri, pelatih Persib Daniel Roekito langsung melakukan pergantian pemain. Gilang Angga yang turun di menit pertama, digantikan Siswanto di menit 42.

Kedua tim pun makin bernafsu membombardir pertahanan masing-masing lawan. Hal itu seperti yang terjadi sejak babak pertama.

(ors/ern)


sumber : bandung.detik.com

Saturday, May 28, 2011

Seminggu Jelang Long Weekend, Hotel di Bandung Fully Booked

Bandung - Kurang dari seminggu jelang long weekend pekan depan, sejumlah hotel di Bandung sudah fully booked. Para wisatawan kebanyakan memesan kamar sejak dua pekan lalu.

"Untuk long weekend kamar kita sudah full. Tapi khusus untuk tanggal 2 Juni, memang masih ada beberapa room yang belum dipesan," kata Sales and Marketing Amaris Hotel, Rascheline Cahyanida, kepada detikbandung di Amaris Hotel, Jalan Cimanuk, Sabtu (28/5/2011).

Dijelaskan Rascheline, di hotel itu terdapat 60 kamar. Saat akhir pekan, kamar di sana hampir selalu penuh.

"Bedanya, kalau long weekend biasanya yang pesan kamar lebih dari dua minggu sebelumnya. Tapi kalau weekend biasa, tamu biasanya pesan seminggu sebelumnya atau beberapa hari sebelum mereka menginap," jelas Rascheline.

Hal sama juga terjadi di Amaroossa Hotel yang ada di Jalan Aceh. Saat ini, sekitar 70 persen kamar sudah dipesan calon wisatawan yang akan menghabiskan long weekend di Bandung.

"Sekarang sudah di atas 70 persen, diperkirakan pada waktunya nanti akan penuh. Karena biasanya kalau weekend memang kamar di sini selalu penuh, di atas 90 persen, apalagi long weekend," ujar PR Manager Amaroossa Hotel, Rosdiana Sary.

Rosdiana menambahkan, total ada 90 room yang dimiliki Amaroossa Hotel. Sementara tamu yang datang kebanyakan berasal dari Jakarta, ditambah dari daerah lain.

(ors/ern)


sumber : bandung.detik.com

Warga 45 RT Gagal Bertemu Gubernur Jatim

SURABAYA, - Warga perwakilan 45 RT di Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, batal bertemu dengan Gubernur Soekarwo. Pertemuan ditunda hingga Senin (30/5/2011).Jasimin dari Aliansi Warga 45 RT menuturkan, sesuai perjanjian, Gubernur seharusnya menemui warga pada Sabtu (28/5/2011) pagi. "Tadi mendadak kami diberi tahu kalau pertemuannya batal, dan ditunda menjadi Senin pukul 07.00," ungkap Jasimin.Pertemuan dengan Gubernur Jatim itu diagendakan Kamis lalu, saat ribuan warga dari 45 RT berunjuk rasa dengan menutup ruas Jalan Raya Porong. Warga mendesak agar Gubernur memasukkan wilayah 45 RT tersebut ke dalam peta area terdampak lumpur Lapindo.Dengan dimasukkan dalam peta, warga akan bisa mendapatkan ganti rugi untuk tanah dan bangunan rumah mereka yang saat ini kondisinya sudah tidak layak huni.Ketika itu, warga akhirnya membuka blokade jalan setelah Gubernur berjanji untuk menemui mereka pada Sabtu.
sumber : www.kompas.com

Kejahatan Jalanan Merajalela? Masjid Philadelphia Punya Solusi: Selenggarakan Kursus Tinju Gratis

Kejahatan Jalanan Merajalela? Masjid Philadelphia Punya Solusi: Selenggarakan Kursus Tinju Gratis

REPUBLIKA, PHILADELPHIA - Mendengarkan laporan FBI, Anda akan tahu bahwa kejahatan kekerasan turun di hampir seluruh negeri tahun lalu. Namun dengarkan orang-orang di beberapa bagian Philadelphia dan Anda akan tahu bahwa wilayah ini bukan bagian dari tren itu. Angkanya justru terus mendaki.

Kekerasan di jalanan umum dijumpai. "Di sini itu tidak setiap bagian aman untuk berjalan," kata seorang remaja. "Seseorang bisa datang pada Anda dan mulai menembak  Anda tanpa alasan."

Itulah sebabnya Imam Suetwidien Muhammad membuat terobosan: menawarkan kursus bela diri gratis. Ia merekrut beberapa orang untuk mengajar, di halaman masjid.

"Ketika saya datang di lingkungan ini," katanya duduk di bawah sinar matahari pagi di tangga sebuah bekas gudang pipa yang kini disulap menjadi masjid. "Rata-rata pembunuhan terjadi enam bulan sekali. Banyak kekerasan kami temukan di jalanan. Kami bersumpah untuk membawa perubahan."

Jadi ia mulai melakukan kursus gratis di Masjid Muhammad Philadelphia, sebuah masjid di gudang kumuh tua. Seiring waktu, jumlah jamaah juga kian bertambah. Kini, mereka memiliki 500 jamaah aktif.

Mereka juga bahu-membahu memperbaiki kondisi masjid. Bahkan secara berkelakar, jamaah berkata tempat itu terus-menerus berbau cat segar, karena imam selalu sibuk memperbaiki atau meningkatkan sesuatu.

Aneka kursus bela diri diajarkan. Di atas ruang ibadah, sebuah gym tinju disediakan. Kaum muda di wilayah itu, Muslim atau bukan, datang setiap hari untuk berlatih.

Soal sasana itu, masih menuai pro-kontra, bahkan dari jamaah sendiri. "Muslim tidak seharusnya terlibat dalam tinju," kata Muhammad. "Yang lain berkata, Anda tidak seharusnya memukul seseorang di wajah."

Dia menyatakan, sasana itu pernah didatangi salah satu Muslim yang juga petinju paling terkenal di dunia: Muhammad Ali. "Saya tidak melihat seperti itu (kekerasan), dan aku tahu kekerasan yang sebenarnya ada pada senjata yang kini bebas dijualbelikan."

Di sasana itu, anak-anak muda lintasagama di Philadelphia tidak hanya belajar tentang tinju. Imam Muhammad berbicara tanpa henti tentang disiplin, saling menghormati, pendidikan dan komitmen; dan mendidik anak muda agar kelak menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab.

"Kami tidak punya banyak waktu untuk mencetak sampah," katanya. "Ketika Anda datang ke tempat latihan ini, di sinilah dimulai hal-hal yang serius. Komitmen mereka untuk menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab, semua dimulai di sini."

Seorang anak muda mengaku manfaat mengikuti aneka kursus di sasana. Tanpa berlatih di sini, katanya,
"Saya mungkin kehilangan tiga kali dan mungkin dirampok lima kali," katanya dengan senyum lebar.

Philadelphia sendiri memiliki warisan sejarah tinju sejak tahun 1800-an.  Juara seperti Sonny Liston dan Joe Frazier, berasal dari kota ini. Tapi klub tinju ini umumnya tertutup dan berbiaya mahal.


sumber : www.republika.co.id

Lewat Puisi, Tina Ajak Penderita Thalassaemia Tetap Semangat

Bandung - Tina Delia Fauziah (14), penderita thalassaemia asal Kabupaten Garut, tampil membacakan puisi berjudul 'Harapanku' di hadapan ribuan orang dalam peringatan Hari Thalassaemia se-Dunia di area parkir barat Gedung Sate, Sabtu (28/5/2011).

Lewat puisi, Tina mengaku ingin mengajak semua penderita thalassaemia tetap semangat menjalani hidup. Sebab, hingga kini obat untuk menyembuhkan thalassaemia belum ditemukan.

"Intinya, lewat puisi tadi saya ingin menyampaikan agar para penderita thalassaemia jangan menyerah, harus terus berjuang dan terus semangat," kata Tina kepada detikbandung.

Tina sendiri tampil di atas panggung membacakan puisi diiringi petikan gitar dan biola. Ia terlihat penuh harap dan semangat saat membaca puisi.

Penampilannya terlihat sederhana dengan memakai baju motif batik warna hijau, kerudung, serta celana jeans warna putih.

Disinggung soal puisi, Tina mengaku merupakan hobinya sejak masuk SMP. Saat ini, ia duduk di kelas II SMP PPI 104 Al-Itihad yang berlokasi di Rancapandan, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut.

"Saya seneng nulis puisi. Saya pengen suatu saat bisa bikin buku sendiri," harap anak pasangan Leli Trisnaeli dan Deden Lesmana itu.

Puisi 'Harapanku' yang dibacakan Tina, dibuat sendiri sekitar seminggu lalu dalam waktu kurang dari satu hari. "Seneng bisa kasih semangat buat penderita thalassaemia lain," ungkap Tina.

Berikut ini puisi karya Tina berjudul 'Harapanku':

Tuhan
Kau bagian dari hidupku
Karena-Mu
Jarum demi jarum ditusukkan di badanku
Obat demi obat ku minum tuk kesembuhanku
Dan setetes darah, yang aku butuhkan tuk kelangsungan hidupku

Aku ikhlas, aku hanya berserah pada-Mu
Karena mungkin inilah cara menebus surga-Mu
Aku berlindung pada-Mu dari putus asa
Tapi ku berharap pada-Mu

Ya Allah..

Aku ingin sembuh
Aku ingin mengejar cita-citaku
Aku ingin membahagiakan orangtuaku
Yang selama ini sabar merawatku

Sahabat penderitaan
Karena hidup begitu singkat
Teruslah berjuang
Teruslah semangat
Karena ku yakin
Allah mencintai kita dengan cara seperti ini


(ors/ern)


sumber : bandung.detik.com