-

Saturday, April 30, 2011

Wanita Itu Terseret Arus hingga 100 M

k20-11 Warga sempat kesulitan saat mengevakuasi pelaku upaya bunuh diri dari bibir Sungai Ngampel, Kediri ke atas tanggul sungai, Sabtu (30/4/2011). KEDIRI, KOMPAS — Seorang wanita tidak dikenal mencoba bunuh diri dengan terjun ke Sungai Ngampel, Jalan Gatot Subroto, Kota Kediri, Jawa Timur, Sabtu (30/4/2011) sekitar pukul 15.00 WIB. Beruntung, nyawanya masih dapat diselamatkan oleh warga sekitar.Wanita nekat itu ciri-cirinya usia sekitar 35 tahun, tinggi sekitar 155 sentimeter, tubuh kurus, kulit kuning langsat. Saat kejadian dia mengenakan pakaian terusan warna cokelat terang motif bunga.Wanita itu melompat dari jembatan yang menghubungkan Kota Kediri-Nganjuk setinggi 10 meter dari permukaan air. Pelaku langsung terbawa arus sungai dan terseret hingga 100 meter dari tempat dia melompat.Warga yang mengetahui aksi nekat tersebut sempat kesulitan menolong karena sungai yang membujur dari barat ke timur itu mempunyai kedalaman antara dua meter dan dua setengah meter. Warga baru berhasil menolong setelah pelaku tersangkut bebatuan besar di tengah sungai yang berhulu di Gunung Wilis dan berhilir di Sungai Brantas itu.Warga kemudian mengangkatnya ke bibir sungai sambil menunggu petugas kepolisian. Setelah polisi datang, dengan dibantu warga kemudian melakukan evakuasi. Karena tingginya bibir sungai dengan tanggul sungai, proses evakuasi yang dilakukan secara manual sedikit kesulitan.Pelaku yang masih sadar namun dalam kondisi lemah tersebut kemudian segera dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Gambiran, Jalan Wahid Hasyim, Kota Kediri, guna dilakukan pemeriksaan medis."Kepala bagian belakang dan mulutnya terluka. Dia terus merintih kesakitan," ujar Riyadi (50), seorang saksi mata, ketika dimintai konfirmasi di lokasi kejadian.Masrukin (40), seorang saksi mata yang lain, menuturkan, sebelum kejadian, pelaku datang sendirian dari arah utara dengan berjalan kaki. Saat berjalan itu, pelaku terus menundukkan kepala."Pas lewat jembatan itu dia langsung melompat," ujar Masrukin.Pria yang tinggal tepat di samping utara jembatan tersebut menambahkan, wanita tersebut bukanlah warga Ngampel. Dirinya mengaku baru melihatnya kali ini. "Tidak pernah lihat orang ini," ujar pria yang membuka usaha bengkel jok kendaraan ini.Pihak rumah sakit belum memberikan keterangan terkait kondisi kesehatan pelaku. "Nanti saja, ya, kami masih lakukan pemeriksaan," ujar Bety, dokter jaga Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Gambiran.Kepala Subbagian Humas Polres Kediri Kota, Ajun Komisaris Surono, mengatakan, pihaknya belum mendapatkan keterangan terkait identitas pelaku. Pihaknya hingga kini masih terus melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi yang mengetahui kejadian tersebut."Masih dilakukan penyelidikan oleh petugas, belum diketahui identitas maupun motifnya," ujar Ajun Komisaris Surono.

Malam Mingguan Sambil Ngemil Pancake Yuk!

Bandung - Akhir pekan ini rasanya tidak rugi untuk meluangkan waktu untuk bersantai atau sekadar ngemil bersama teman di cafe atau resto. Ingin mencoba cemilan di restoran cepat saji? wingz O Wingz menyediakan aneka menu ringan atau dessert untuk anda.

Salah satu camilan andalan Wingz O Wingz adalah pancake. Dalam satu hari saja, sekitar 40 porsi pancake bisa terjual di sini.

Pancakenya disajikan dengan 5 pilihan ice cream, di antaranya yakni Banana, Oreo, dan pancake yang cukup best seller yaitu Raisin.

"Raisin adalah pancake yang disajikan dengan saus blueberry ditambah dengan topping kismis. Banyak yang suka ini," ujar Owner Wingz O Wingz, Ferry Yogasona Gunawan kepada detikbandung.

Pancake  di Wingz O Wingz ini mempunyai tekstur yang berpori. Sehingga saat disantap tidak akan begitu kenyang seperti menyantap roti atau kue.

"Sausnya juga kita bikin sendiri, karena kalau impor itu kan susah sampai nemu yang pas. Jadi kita modif sendiri," terang Ferry.

Selain pancake, camilan yang bisa dipilih yakni beef burger cheese burger, garlic bread, onion ring, dan lainnya.

Beberapa minuman seperti softdrink atau olahan kopi juga bisa dipesan sebagai teman ngemil anda. Minggu depan akan ada juice bar juga untuk menambah menu minuman.

Di tempat ini anda juga tetap bisa menjelajah dunia maya dengan fasilitas free wi-finya.

Tempatnya cukup nyaman, meski tidak begitu luas. Interiornya didominasi oleh warna merah dan kuning. "Saya pernah baca di majalah, kalau warna merah itu membangkitkan selera makan juga," ungkap Ferry.

Wingz O Wingz juga mengusung konsep open kitchen. Di bagian tengah ruangan, ada mini bar yang bisa langsung melihat ke dapur.

Sore atau malam ini coba saja mampir ke Jalan Naripan No 42. Tempat ini buka mulai pukul 10.OO WIB hingga pukul 23.00 WIB.


(avi/avi)


sumber : bandung.detik.com

Longsor di Garut, Satu Tewas

KOMPAS/ RATIH P SUDARSONO Ilustrasi GARUT, KOMPAS - Longsor di Kampung Cigaluwing RT 04/RW 11 Kelurahan Margawati, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut menewaskan seorang warga, Sabtu (30/4/2011), pukul 11.30. Selama bulan April 2011, kejadian longsor di Kabupaten Garut menyebabkan enam orang meninggal dunia.Korban meninggal dunia adalah Kokom Komariah (28), warga Cipeteuy RT 05 RW 05, Kelurahan Margawati, Kecamatan Garut Kota. "Saat kejadian, Kokom tengah mencari rumput untuk hewan peliharaannya," kata Kepala Bagian Sekretariat Daerah Kabupaten Garut, Dikdik Hendrajaya di Garut.Dikdik mengatakan kejadian longsor ini disebabkan ambrolnya tebing tanah di Kampung Cigaluwing. Tebing tanah sekitar 70 meter dengan lebar 20 meter tidak kuat menahan arus air Sungai Cihohkol selebar 1 meter karena disekitarnya banyak terdapat sawah garapan masyarakat."Korban ditemukan setelah sekitar 100 warga setempat kerja bakti mencari korban. Dengan alat seadanya, mereka berhasil menemukan korban sejam kemudian," katanya.

Kapolda Jabar: NII itu Konsepnya Orang Cari Duit

Bandung - Irjen Pol Suparni Parto menilai aliran NII adalah modus kejahatan yang berkedok agama. Menurutnya, konsep NII itu penipuan berdalih agama untuk bisa mendapatkan uang.

"Saya melihat wacana ini berkembang sudah cukup lama. Melihat dari informasi yang masuk, baik dari media dan informasi yang didapat, NII itu konsep ujungnya sama dengan orang nyari duit. Ada unsur penipuan di belakang, berdalih agama untuk bisa mendapatkan uang," ujar Parto saat ditemui usai Apel Gelar Pasukan di Lapangan Gasibu, Jalan Diponegoro, Sabtu (30/4/2011).

Ia mengatakan, pemeriksaan terkait NII ini belum dilakukan karena korbannya sulit terdeteksi. "Mereka pintar menggunakan celah-celah. Dalam perekrutan dilakukan secara tertutup supaya tidak terdeteksi aparatur," katanya.

Saat disinggung apakah Polda Jabar akan memanggil Panji Gumilang, ia pun mengatakan akan melakukannya jika bukti sudah cukup. "Nanti kalau ada bukti yang mengarah ke sana ya pastilah. sampai saat ini belum," katanya.

(tya/avi)


sumber : bandung.detik.com

Besok, Seribuan Buruh Yogyakarta Demo

KOMPAS IMAGES/DHONI SETIAWAN Pekerja yang tergabung dalam Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (Kasbi) menggelar aksi di depan Kantor Gubernur DKI Jakarta, Jalan Merdeka Selatan, Selasa (2/11/2010). Mereka menolak kenaikan upah sebesar tujuh persen dari Upah Minimum Provinsi (UMP) tahun 2010 karena tidak sesuai dengan melambungnya harga dan kebutuhan hidup lainnya. YOGYAKARTA, KOMPAS — Diperkirakan lebih dari seribu buruh akan turun melakukan aksi unjuk rasa di Yogyakarta, besok, Minggu (1/5/2011), memperingati Hari Buruh Sedunia atau May Day.Berdasarkan surat pemberitahuan unjuk rasa yang dilayangkan ke Polresta Yogyakarta sampai hari Sabtu (30/4/2011), sudah ada 6 organisasi yang akan berunjuk rasa. Keenam organisasi itu adalah Federasi Serikat Pekerja Mandiri (FSPM), Aliansi Buruh Yogyakarta (ABY), Komite Federasi Solidaritas Buruh Independen Indonesia, Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) Yogyakarta, Persatuan Perlawanan Rakyat Indonesia (PPRI), dan Forum Komunikasi Mahasiswa Diploma III Kehutanan (Forkommadifa).Keenam organisasi ini akan melakukan aksi di sekitar Bundaran UGM, Jalan Jenderal Sudirman, Perempatan Tugu, Kantor DPRD DIY, Gedung Agung, dan perempatan Kantor Pos Besar.Ribuan buruh dari beberapa organisasi ini dalam aksinya besok akan mengusung beberapa tuntutan, di antaranya kesejahteraan sosial kaum buruh, perlindungan bagi kaum buruh, serta penghapusan sistem kerja kontrak dan pengalihdayaan (outsourcing).Humas ABY Muhammad Yusuf mengatakan, dalam peringatan Hari Buruh Sedunia ini ada beberapa tuntutan yang akan disampaikan, yakni menolak outsourcing, kesejahteraan sosial kaum buruh, serta perlindungan hukum bagi kaum buruh. "Menurut rencana, kami akan mengerahkan massa hingga seribu orang" ungkap Yusuf.Tuntutan yang sama juga dilakukan dari FSPM. Koordinator aksi FSPM Ali Prasetyo mengatakan, selain menyerukan permasalahan, buruh juga akan menyerukan isu seputar uang servis (serviskas). Karena diakui sejak munculnya Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 2 Tahun 1999, uang servis bagi karyawan sudah dihilangkan. "Yang mengikuti aksi besok adalah para buruh yang libur perwakilan dari Yogya dan Jawa Tengah. Kami tidak ingin aksi ini mengganggu aktivitas pekerjaan," ujar Ali.Humas PPRI, Aslihul Fahmi Alia, menyatakan siap turun ke jalan memperingati Hari Buruh. "Selain masalah buruh, kami juga mengusung kondisi pendidikan di Indonesia. Sebab, Hari Buruh dan Hari Pendidikan Nasional sangat berdekatan. Kami perkirakan ada 400 sampai 500 orang yang akan turun bersama kami," katanya.

Kapolda Minta Polisi Tak Arogan Saat Mengamankan Hari Buruh

Bandung - Kapolda Jabar Irjen Pol Suparni Parto meminta anggota polisi yang mengamankan peringatan hari buruh 1 Mei 2011 besok untuk tidak arogan saat mengamankan para buruh yang sedang melakukan aksi demo.

Hal itu ditekankan Kapolda dalam arahannya pada Apel Gelar Pasukan Peringatan Hari Buruh Internasional 2011 di Lapangan Gasibu Jalan Diponegoro, Sabtu (30/4/2011).

"Hindarkan tindakan tidak simpati, arogan dan sok kuasa yang tidak mencerminkan pelindung dan pelayan masyarakat," ujar Parto.

Jika ditemukan ada provokator dalam massa yang berpotensi menimbulkan kekacauan anarkis maupun tindakan pelangaran hukum, diharapkan polsi bertindak tegas namun tetap etis.

"Lakukan dengan mengintensifkan intelijen. Jangan menunggu sampai terjadi anarkisme baru melakukan tindakan. Koordinasi dengan buruh, agar terjadi sinergitas keamanan, ketertiban, dan kelancaran peringatan hari buruh," ujarnya.

Ia pun mengingatkan agar polsi menyiapkan mental dan kedisiplinan untuk mengamankan hari buruh. "Dijaga agar aktivitas masyarakat tidak terganggu. Jangan sampai menimbulkan korban," tegasnya.



(avi/avi)


sumber : bandung.detik.com

Kapolda Imbau Buruh di Jabar Tidak Berdemo ke Luar Daerah

Bandung - Kapolda Jabar Irjen Pol Suparni Parto mengimbau para buruh yang berada di wilayah Jabar untuk tidak ikut melakukan aksi demo ke luar daerah. Untuk mengantisipasinya, ia akan menginstruksikan kepada jajarannya untuk berjaga di daerah perbatasan.

Hal itu diungkapkan Parto usai Apel Gelar Pasukan Peringatan Hari Buruh Internasional 2011 di Lapangan Gasibu Jalan Diponegoro, Sabtu (30/4/2011).

"Karena ini hari buruh internasional, jadi yang melaksanakan tidak hanya di Jabar saja, di daerah lain juga. Jadi ada kemungkinan ada buruh yang akan melakukan aksinya bereser ke luar daerah," ujarnya.

Namun ia berharap dan mengibau agar buruh melakukan aksi atau peringatan buruh di tempat masing-masing.

"Saya berharap dan mengimbau tidak usah ke Jakarta lah. Untuk mengantisipasinya, kami akan berjaga di perbatasan," kata Parto.

Ia pun berharap kepada instansi yang akan menjadi tujuan unjuk rasa dapat menerima para buruh sehingga para buruh tersebut tidak perlu menyampaikan aspirasinya ke luar daerah.

"Untuk instansi dan Pemda setempat, diharapkan berkoordinasi agar para buruh tidak sampai ke luar daerah untuk menyampaikan aspirasinya," harapnya.




(avi/avi)


sumber : bandung.detik.com

Tamu Hotel di Jogja Ditemukan Tewas

YOGYAKARTA, KOMPAS - Seorang laki-laki tanpa identitas, Sabtu siang ditemukan dalam keadaan tewas di dalam kamar mandi di kamar sebuah hotel di Jalan Sultan Agung, Yogyakarta.Korban ditemukan dalam keadaan kaki dan tangan terikat tali plastik dan terdapat 20 luka tusukan pisau. Umur korban sekitar 35 tahun, kulit sawo matang dan tinggi kira - kira 160 cm.Awal mula ditemukannya tamu hotel yang tewas di dalam kamar ketika pegawai hotel curiga pada penghuni kamar no 4 yang sudah dua hari tidak keluar. Sabtu (30/4/11), pegawai hotel mencoba mengetuk pintu kamarnya. Tetapi tidak ada jawaban. Ditunggu hingga siang hari, penghuni kamar tidak juga keluar.Pengelola hotel memutuskan untuk mendobrak pintunya. Ketika pintu didobrak, korban ditemukan dalam keadaan telungkup di dalam kamar mandi. "Kami curiga karena sudah dua hari tidak keluar kamar. Setelah kamar dibuka, bau menyengat dan darah ada di mana - mana," ungkap Sugiyanto, salah satu pegawai hotel.Temuan ini dilaporkan ke polisi. Beberapa saat kemudian, petugas Polresta Yogyakarta datang. Berdasarkan olah TKP,  polisi menemukan adanya 20 luka tusukan di tubuh korban. Saat ditemukan, korban dalam keadaan terikat tangan dan kakinya.Selain itu, polisi juga mencari sidik jari pelaku pembunuhan melalui gelas yang ada di dalam kamar hotel tersebut. Namun polisi tidak menemukan selembar identitas pun di dalam saku celana korban maupun di dalam kamar.Menurut keterangan penerima tamu hotel tersebut, korban datang pada hari Sabtu (23/04/2011). Ketika dimintai kartu identitasnya, tamu tersebut mengaku tidak punya karena baru saja kecopetan. "Korban datang dengan celana pendek. ketika saya minta KTP nya mengaku hilang" ujar Sugiyanto penerima tamu.Sementara itu, Kapolresta Yogyakarta, AKBP Mustaqiem datang ke lokasi untuk melihat langsung proses penyelidikan. Bahkan sempat meminta keterangan dari pemilik hotel mengenai identitas korban dan juga sejumlah tamu yang sempat menemui korban."Berdasarkan olah TKP terdapat 20 tusukan pisau belati. Identitas korban belum diketahui. Yang pasti korban laki-laki kira - kira berusia 35 tahun. Selain itu, kita sudah mengantongi identitas dan ciri - ciri pelaku pembunuhan di hotel ini dan segera dilakukan pengejaran" jelas AKBP Mustaqiem disela-sela memimpin olah TKP.

Kerendahan Hati Sang Kepala Negara

Kerendahan Hati Sang Kepala Negara

Oleh Prof Dr Yunahar Ilyas

Beberapa kali Abdurrahman bin Auf menyaksikan Umar shalat sunah di rumahnya. Yang menarik perhatiannya, bukanlah tata cara shalatnya, melainkan sajadah yang biasa digunakan Umar. Seorang kepala kegara dengan wilayah kekuasaan yang membentang luas sampai Mesir, berhasil mengalahkan dua imperium besar, Romawi Timur dan Persia, justru shalat di atas sajadah yang usang. Timbul rasa bersalah dalam hati Abdurrahman. Ia ingin membelikan sajadah baru yang mahal dan indah untuk sang Amirul Mukminin.

Tetapi, Abdurrahman ragu, apakah Umar mau menerimanya. Dia tahu persis watak Umar yang tidak mau diberi hadiah apa pun walau hanya selembar sajadah.

Abdurrahman akhirnya memberikan sebuah sajadah melalui istri Umar, Ummu Abdillah. Melihat sajadah baru, Umar memanggil istrinya dan menanyakan siapa yang memberi sajadah ini. "Abdurrahman bin Auf,"  jawab istrinya. "Kembalikan sajadah ini kepada Abdurrahman. Saya sudah cukup puas dengan sajadah yang saya miliki." Begitulah watak Umar bin Khattab. Tidak hanya adil dan bijaksana, beliau dikenal dengan sifat zuhudnya, hidup sederhana. Tidak hanya untuk ukuran seorang kepala negara, bahkan bagi orang biasa sekalipun.

Suatu hari, Umar melakukan perjalanan dinas mengunjungi satu provinsi yang berada di bawah kekuasaannya. Gubernur menjamu Umar makan malam dengan jamuan yang istimewa, sebagaimana lazimnya perjamuan untuk kepala negara. Begitu duduk di depan meja hidangan, Umar kemudian bertanya kepada sang gubernur, "Apakah hidangan ini adalah makanan yang biasa dinikmati oleh seluruh rakyatmu?"

Dengan gugup, sang gubernur menjawab, "Tentu tidak, wahai Amirul Mukmini. Ini adalah hidangan istimewa untuk menghormati baginda." Umar lantas berdiri dan bersuara keras, "Demi Allah, saya ingin menjadi orang terakhir yang menikmatinya. Setelah seluruh rakyat dapat menikmati hidangan seperti ini, baru saya akan memakannya." Itulah sifat Umar bin Khattab, seorang kepala negara yang zuhud.

Di lain kesempatan, sehabis shalat Zhuhur, Umar meminta selembar permadani Persia yang indah untuk dibawa pulang ke rumahnya. Tentu saja, hal ini membuat para sahabat heran. Hari itu, Umar bin Khattab membagi harta rampasan perang yang dibawa oleh pasukan Sa'ad bin Abi Waqqash yang berhasil menaklukkan Kota Madain, ibu kota imperium Persia.

Pakaian kebesaran Kisra lengkap dengan mahkotanya diberikan oleh Umar kepada seorang Badui yang kemudian memakainya dengan gembira. Satu demi satu barang-barang berharga dibagi-bagikan oleh Umar kepada para sahabat dan masyarakat banyak waktu itu. Yang tersisa hanya selembar permadani indah. Umar pun memintanya. "Bagaimana pendapat kalian, jika permadani ini aku bawa pulang ke rumahku?" Gembira bercampur kaget, para sahabat tergopoh-gopoh menyetujuinya. "Tentu saja wahai Amirul Mukminin, kami setuju sekali Anda membawanya pulang."

Ketika tiba waktu Ashar, Umar membawa kembali permadani tersebut. Kali ini, permadani itu sudah dipotong-potong menjadi bagian kecil-kecil, dan Umar membagikan kepada beberapa sahabatnya. Dengan senyum, Umar berkata, "Hampir saja saya tergoda oleh permadani indah ini." Masya Allah, begitulah Umar, sang kepala negara.


sumber : www.republika.co.id

Bem Kema Unpad dan Polban Tagih Janji HADE Sejahterakan Buruh

Bandung - Sekitar belasan orang mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unpad dan Polban berunjuk rasa di depan halaman Gedung Sate, Sabtu (30/4/2011). Mereka menagih janji Gubernur Jabar Ahmad Heryawan dan Wakilnya Dede Yusuf yang akan mensejahterakan buruh.

Dalam aksinya, salah satu peserta aksi mengikat tangan dan kakinya yang disambungkan ke leher dengan menggunakan tali tambang. Pada tubuhnya terdapat spanduk yang bertuliskan 'Nasib buruh Indonesia'. Ia pun tampak berjalan terseok-seok daan bahkan sempat tidur di pinggir jalan.

"Orang-prang di dalam sana enak (sambil menunjuk ke Gedung Sate-red) hari Sabtu dan Minggu Libur. Sementara buruh, Sabtu dan Minggu masih bekerja," ujar salah satu orator dalam orasinya.

Sementara itu, koordinator aksi Randi Purnama menuturkan, aksinya ini dilakukan untuk menyambut peringatan hari buruh yang jatuh pada 1 Mei 2011 besok.

Aksi ini juga dilakukan untuk menagih janji Heryawan-Dede (HADE) yang saat kampanye berjanji akan mensejahterakan kaum buruh.

"Kami kesini menagih janji sewaktu kampanye dulu. Mereka berjanji akan menyediakan ribuan lapangan kerja dan kesejahteraan untuk buruh. Tapi sampai saat ini buruh masih saja belum sejahtera," ujar Randi.

Mereka juga membawa bendera masing-masing kampus dan beberapa poster yang di antaranya bertuliskan 'Hapus buruh kontrak dan outsourching', 'Mari bergerak bersama di May Day untuk kesejahteraan buruh', 'Kemanakah riwayat buruh kita'.

Hingga pukul 10.50 WIB aksi ini masih berlangsung dan dijaga oleh sekitar empat orang anggota kepolisian.


(avi/avi)


sumber : bandung.detik.com

Lestarikan Tangkal Kawung di DAS Citarum

Oleh Dedi Muhtadi BANDUNG, KOMPAS - Hari hampir gelap, namun Kadi (61) warga Kampung Cigangsa Desa Nangeleng Kecamatan Cipeundeuy Kabupaten Bandung Barat masih memanjati pohon aren(tangkal kawung-Sunda). Tiap hari tangkal kawung, disebut juga pohon enau (Arengga pinnata - Wurmb- Merill atau Arenga saccarifera Labill, famili Arecaceae) setinggi 5-10 meter ini harus dia naiki satu persatu untuk menyimpan dan mengambil lodong-lodong, yakni potongan bambu penampung air nira. Pukul 06.00 pagi, lodong itu dia ambil lagi dan diganti dengan lodong baru. Pekerjaan itu diulanginya sore hari. Air nira yang sudah tersimpan di lodong itu lalu dimasukan ke dalam kuali untuk dimasak menjadi gula merah. Penggodokan air nira di atas tungku tanah sederhana dengan pemanas kayu bakar berlangsung 1,5 - 5 jam, tergantung banyaknya air nira. Biasanya pukul 12.00 siang, bapak beranak satu dan bercucu dua ini sudah bisa membungkus gula merah bulat berdiameter 5 cm, tabal 3 cm. Tiap hari rata-rata menghasilkan 5 bungkus gula merah senilai Rp 50.000 atau Rp 10 ribu per bungkus, berisi sepuluh bulatan gula per bungkus. Tiap hari pula bandar gula dari pasar Cipeundeuy, 5 kilometer dari kampungnya, datang mengambil gula. Itulah keseharian keluarga Bah Kadi yang sudah dilakoninya sejak berpuluh-puluh tahun lalu. Kepandaian menyadap nira untuk dijadikan gula, diperolehnya secara turun temurun dari orang tuanya dulu. Praktis keluarga ini hidup dari pohon aren yang tumbuh di sekeliling kampungnya. Di sekitar rumahnya, Bah Kadi kini mengurus sekitar 300 pohon enau, sebagian tumbuh secara alami lewat ekosistem musang dan sebagian lagi hasil pembibitannya sendiri. Beberapa pohon di antaranya sudah tua, daunnya jarang dan sudah tidak banyak menghasilkan air nira. Biasanya pohon ini laku untuk pembuatan tepung aren (aci kawung). "Setelah diipuk (dibenihkan), bijinya saya sebar di sini, dan tumbuh seperti kelapa saja," ungkap Bah Kadi Kamis (17/3) seraya menunjuk sebuah tebing berkemiringan di atas 30 derajat derajat di belakang rumahnya. Di sana tumbuh sejumlah pohon aren yang usianya di atas lima tahunan. Pohon konservasi Untuk mencapai Kampung Kadi bisa ditempuh lewat jalan raya Bandung-Cianjur-Jakarta, tepatnya Rajamandala Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat. Dari Rajamandala masuk ke jalan kabupaten sekitar 15 km melewati kawasan perkebunan dan hutan jati Perum Perhutani. Daerah ini merupakan dataran tinggi Jawa Barat bagian tengah, Daerah Aliran Sungai (DAS) Cimeta, salah satu anak Sungai Citarum. Rumah Kadi dan pemukiman 15 penyadap lainnnya di Kampung Cigangsa, terletak pada tebing dengan kemiringan 15-30 derajat. Namun sejak berpuluh tahun tinggal di kampung ini mereka aman dari bencana longsor dan erosi karena terlindung oleh banyaknya tegakan pohon, termasuk pohon aren. Sekitar 10 kilometer di bawah desa ini terletak Waduk Cirata, pusat listrik tenaga air (PLTA) yang menghasilkan listrik 1.008 Megawatt. Listrik ini memasok jaringan interkoneksi Pulau Jawa dan Bali yang menerangi hampir separuh dari penduduk republik ini. Karena itu betapa strategisnya kultur kehidupan warga desa ini bagi kelestarian Waduk Cirata yang kini sedang menghadapi masalah tingginya sedimentasi. Dan secara langsung kehidupan keluarga Bah Kadi secara turun temurun sudah terkait dengan upaya pelestarian sabuk hijau (green belt) waduk lewat pembudidayaan tanaman konservasi, tangkal kawung. Di rumah panggung tanpa listrik, istrinya Amidah (58) berdagang warung yang menyediakan segala macam keperluan penduduk, termasuk mainan anak-anak. Anaknya Nyi Encah (38) sudah memberinya dua cucu, dan menantunya, Ecep (40) juga bermata pencaharian sebagai penyadap. "Dari dulu bapak tidak mau menebang pohon aren walaupun ada yang nawar Rp 100 ribu," ujar Ny Encah. Bapak dan anak menatu itu dengan tekun menyadap tiap tangkai calon berbuah kolang-kaling dipotong untuk diambil air niranya. Setiap tangkai bisa menghasilkan air nira yang bisa dibuat gula merah 1-5 bungkus. Atau dua bungkus per lodong. Bah Kadi sendiri tiap hari dia memasang 6 lodong hingga 12 lodong. Di desa Nangeleng ada sekitar 100 penyadap/perajin gula. Tiap pohon yang berumur 10 tahun sudah bisa disadap hingga 18-20 tahun kemudian. Dari pohon aren, dia juga bisa menjual kolang-kaling pada bulan puasa, terutama menjelang lebaran. Tiap tiga bulan sekali Bah Kadi panen ijuk yang menghasilkan beberapa puluh ribu rupiah. Di belakang rumah ia mengembangkan ternak domba untuk memanfaatkan rumput yang tumbuh di sekitar hutan. Multiguna Sejumlah penelitian menyimpulkan tanaman keras ini sangat multiguna. Di samping menghidupi warga pedesaan, pohon ini merupakan pelindung dan penyeimbang ekosistem dan ekologi pedesaan. Akar serabut pohon aren sangat kokoh, dalam, dan tersebar sehingga memiliki fungsi penting bagi penahan erosi tanah. "Akar aren juga memiliki kemampuan mengikat air sehingga pohon aren bisa ditanam di daerah yang relatif kering dan tidak perlu perawatan intensif," ujar Johan Iskandar, guru besar biologi Universitas Padjadjaran Bandung. Nira aren juga dapat dijadikan bahan obat-obatan tradisional, misalnya untuk haid yang tidak teratur, sembelit, sariawan, radang paru-paru, disentri, kepala pusing, dan pemulih badan letih. Cuka dari tuak aren biasa dijadikan bahan ramuan biopestisida pembasmi serangga hama di huma (Iskandar dan Iskandar: 2005). Akar muda biasa digunakan untuk obat kencing batu ginjal, dan akar tuanya untuk bahan obat sakit gigi. Aren biasa tumbuh secara liar lewat bantuan binatang musang (Paradoxurus hermaphroditus) atau careuh (Sunda). Namun oleh manusia tanaman ini bisa dibudidayakan secara massal. Badan Pengelola Waduk Cirata, Jawa Barat sendiri sudah menyemai sekitar 8.000 pohon dan 4.000 di antaranya sudah ditanam. Pemilihan biji yang berkualitas dengan penanganan yang tepat dapat meningkatkan keberhasilan jumlah biji yang ditanam hingga 90 persen. Kadi sudah membuktikannya, biji yang akan ditanam direndam air mengalir sehari semalam. Lalu pada bagian mata tunasnya dikikis tipis untuk memudahkan proses perkecambahan. Sebulan sejak penanaman biji dalam pasir, kecambah sudah bisa ditanam dalam polybag hingga siap tanam pada usia 18-24 bulan. Setelah ditanam di lahan terbuka, 8-10 tahun kemudian pohon itu sudah bisa menghasilkan nira untuk kehidupan. Keluarga Kadi sudah melakukannya bertahun-tahun pada lahan seluas tiga hektar di lereng pegunungan, di atas Danau Cirata. Seandainya warga lain, penghuni 560.094 hektar kawasan DAS Citarum bercocok tanam seperti Kadi, persoalan erosi dan sedimentasi yang mencapai 10 juta meter kubik per tahun akan selesai. Kadi: Lahir 1949 di Desa Nangeleng Kecamatan Cipeundeuy Kabupaten Bandung Barat. Pendidikan: SD Istri: Amidah (58) Anak: Encah (38)

Pensiunan TNI AL Jadi "Bajing Loncat"

K15-11 Pensiunan TNI AL, Nurul Malik, dibawa ke markas Polda Jatim setelah enam bulan buron. SURABAYA, KOMPAS — Penjarah truk atau biasa disebut bajing loncat yang sering beroperasi di Jalan Raya Bojonegoro dibekuk jajaran Direktorat Kriminal Polda Jatim setelah enam bulan bersembunyi.Tersangka yang juga pensiunan TNI AL tersebut ditangkap polisi pada 25 April lalu di kediamannya, Dusun Krajan, Desa Wonokromo, Kecamatan Gondang, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.Polisi juga meringkus empat tersangka lainnya. Menurut Kasubdit IV Resmob Ditreskrim AKBP Iskandar, kawanan bajing loncat itu menjarah truk boks tronton bernopol BK-9389-DM yang memuat biskuit. Truk yang dikemudikan Berlin Purba itu pada akhir Juli tahun lalu dijarah di Jalan Raya Bojonegoro.Pelaku juga sering beraksi di Tulungagung dan Pasuruan. Dalam mencari mangsa, menurut dia, biasanya mereka berkeliling menggunakan mobil Toyota Kijang.Target selanjutnya akan diikuti dari belakang sebelum akhirnya disalip dan diberhentikan. Setelah truk berhenti, pelaku naik ke dan melumpuhkan sopir beserta keneknya. "Hasil jarahan kemudian dijual, dan hasilnya dibagi, masing-masing mendapat Rp 2,9 juta," katanya, Jumat (29/4/2011) sore.Tersangka ditangkap berdasarkan pengembangan kasus yang sama dengan tersangka berinisial YF, yang kasusnya kini sudah sampai di Kejaksaan Tinggi Jawa Timur. Sebagai barang bukti, polisi menyita satu mobil Toyota Kijang yang biasa digunakan tersangka untuk beroperasi dan satu truk sebagai barang bukti berkas perkara tersangka YF.

Gabung NII, Tinggal Pilih Gadis Cantik

Kompas/Dody Wisnu Pribadi Kapolda Jatim Irjen Untung Suharsono Radjab (kiri tidak bertopi) didampingi mantan Mendiknas Prof Dr Malik Fadjar (kanan batik kuning) dan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Dr Muhadjir Effendy keluar dari Gedung Rektorat UMM menjelang pertemuan dengan para korban penipuan NII (Negara Islam Indonesia.) SURABAYA, KOMPAS — Negara Islam Indonesia (NII) disebut menarik minat calon korbannya dengan memberikan kebebasan untuk memilih gadis cantik sebagai calon istri. Gadis-gadis cantik itu dapat dilihat saat acara pengajian khusus komunitas NII.Keterangan ini disampaikan seorang pria dari Surabaya, Jawa Timur, berinisial AB. Ia kali pertama mengenal NII pada April 2000 beberapa saat setelah lulus dari STM Negeri di Surabaya. AB mengaku diajak teman sekolahnya untuk mengikuti sebuah pengajian yang banyak diikuti perempuan cantik.Teman AB sudah menjadi pengikut NII dan telah berganti nama menjadi Ridwan. Tanpa berpikir panjang, AB pun menyambut ajakan temannya mengikuti forum pengajian di sebuah rumah di kawasan Rangkah, Surabaya, yang terdapat plakat nama perguruan silat di atasnya.Saat pengajian itu, AB langsung ditawari beberapa perempuan pengikut NII untuk memilih salah satu di antara mereka."Jika saya tertarik, maka saat itu juga dijanjikan langsung dinikahkan dengan wanita pilihan saya," ujar AB, kini berusia 29 tahun, dan tinggal di kawasan Surabaya selatan, Jumat (29/4/2011) petang, kepada Kompas.com. Seperti halnya korban NII lain, AB juga menjalani proses "cuci otak" setelah bergabung. Dalam proses tersebut, mubalig yang menangani AB menjelaskan konsep Islam dan negara menurut NII. Tidak lupa, AB pun dimintai uang mahar senilai Rp 1 juta."Karena tidak punya uang, saya disuruh jual kendaraan roda dua yang saya miliki, tetapi saya menolak. Akhirnya saya terpaksa mengamen untuk mengumpulkan uang mahar itu," kata pria yang akan dijadikan polisi NII karena posturnya yang tinggi besar itu.Semakin hari, AB merasa tidak nyaman dengan NII. Selain banyak ajaran yang tidak bisa dia terima, aktivis NII juga kerap mendatangi rumahnya untuk menagih uang mahar. AB lantas punya niat untuk keluar dari NII.Namun, selalu saja dihantui ancaman bahwa siapa pun yang membelot dari komunitas itu akan dihukum pancung. Pergulatan batin antara ingin keluar dan bertahan itu berlangsung lama. Akhirnya, AB memutuskan keluar dari NII tanpa takut ancaman hukum pancung.

Masuk Schalke 04 Lewat Seleksi

Friday, April 29, 2011

Kota Batu, Terkorup Kelima di Jatim

BATU, KOMPAS - Kota Batu, yang dikenal sebagai kota wisata dan kota apel di Jawa Timur, ternyata juga menjadi lumbung para koruptor. Kota tersebut dinyatakan sebagai kota terkorup ke lima di Jawa Timur. Hal tersebut diungkapkan Deputi Pengaduan dan Pengawasan Gerakan Nasional Pemberantasan Korupsi (GNPK) Jawa Timur, Marjadi, Jumat (29/4/2011), di Kota Batu, saat mempersiapkan acara pelatihan antikorupsi untuk siswa SMA se-Kota Batu, di Hotel Aster.Melihat kondisi demikian, pihak GNPK Jawa Timur sangat prihatin dan merasa terpanggil untuk memberikan pendidikan pencegahan korupsi sejak usia dini kepada generasi muda khususnya siswa SMA se-Kota Batu."Kota Batu itu adalah kota kecil, masyarakatnya tidak padat. Kota wisata, namun, tragisnya mejadi lumbung koruptor. Ini cukup tragis. Makanya, GNBK Jatim akan mengadakan pelatihan pencegahan korupsi untuk siswa SMA," katanya.Korupsi di Kota Batu, jelas Marjadi, sudah masuk dalam big five di Provinsi Jawa Timur. Hal ini tentu saja memantik keprihatinan berbagai pihak. Oleh karena itu, perang terhadap praktek korupsi harus ditanamkan sejak usia dini."Oleh karena itu, kami akan mengadakan pelatihan pencegahan korupsi sejak dini pada 30 April ini. Kami mengundang perwakilan siswa dan pengurus Organisasi Siswa Intra Sekolah SMA se-Kota Batu," katanya.Marjadi mengatakan, perang melawan korupsi harus ditanamkan kepada para siswa. Banyak pihak yang tidak ingin bahaya laten korupsi itu merasuki generasi muda. Terutama generasi yang kini duduk di bangku sekolah SMP/MTs, SMA/MA/SMK. Pemateri yang akan hadir dalam pelatihan tersebut dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).Dalam pelatihan itu katanya, akan dijelasnya bahaya dan kerugian yang ditimbulkan dari praktik korupsi dan ancaman bagi pelaku atau sanski bagi seorang koruptor. "Kami pengurus GNPK Jawa Timur, tidak ingin siswa yang masih muda ini tertulari oleh virus berbahaya dan memiskinkan rakyat dan merugikan negara itu," ujarnya.Data yang ditemukan GNPK, dari total kasus korupsi di Kota Batu selama 2010 hingga 2011 ini, negara telah dirugikan sebesar Rp 14 miliar lebih. "Kasus korupsi kas daerah Kota Batu senilai Rp 12 miliar lebih. Pelakunya pejabat pemkot Batu sendiri. Syukur pelakunya sudah dibui semua," katanya.

UPI Tak Takut Isu NII Kurangi Peminat Calon Mahasiswa

Bandung - Ketua Forum Ulama Umat Islam (FUUI) Athian Ali mengungkapkan kembali menggeliatnya aktivitas NII di tiga kampus yakni Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Insitut Teknologi Bandung (ITB), dan Institut Teknologi Telkom (IT Telkom). Namun pernyataan itu tidak membuat UPI khawatir minat calon mahasiswa yang mendaftar ke sana berkurang.

"Kalau untuk penerimaan mahasiswa baru kita tidak khawatir. Karena ini kan universitas negeri. Setiap tahun juga peminatnya melebihi kuota," ujar Koordinator Publikasi dan Dokumentasi Media Humas UPI, Andika Duta Bachari kepada detikbandung di ruang kerjanya, Jumat (29/4/2011).

Andika mengatakan, pihaknya justru khawatir orangtua yang anaknya sudah jadi mahasiswa UPI. Sebab isu adanya aktivitas NII di UPI, bisa saja membuat orangtua mahasiswa khawatir dan berpikir anaknya bisa jadi anggota NII.

"Makanya kami jamin tidak ada gangguan atau aktivitas NII di sini. Dan hingga hari ini, tidak ada satu mahasiswa pun yang teridentifikasi sebagai anggota NII," tuturnya.

Andika kembali menegaskan, di UPI tidak ada anggota NII. Yang ada hanya Ikhwanul Muslimin (IM) dan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). "Tapi sejauh ini keberadaan mereka positif, memberi warna tersendiri sehingga kehidupan beragama di UPI lebih kuat. Dan kami jamin, kami punya nuansa religius yang kuat dan menolak NII," jelas Andika.

Sementara itu, saat ini total UPI punya 38 ribu mahasiswa dari berbagai fakultas dan jurusan.

(ors/ern)


sumber : bandung.detik.com

Gayus: Saya Enggak Kasih Duit Karena Iwan Enggak Minta

Bandung - Gayus Tambunan memberikan kesaksian meringankan terhadap terdakwa kasus suap Eks Karutan Brimob Kalapa Dua Depok Kompol Iwan Siswanto. Ia mengaku tak memberikan uang sepeser pun karena Iwan tak meminta.

Majelis Hakim yang dipimpin oleh Singgih Budi Prakoso pun tak mau percaya begitu saja. Apalagi sebelumnya Gayus mengaku untuk membuat paspor palsu, Gayus mengeluarkan uang sebanyak Rp 200 juta. Untuk membuat paspor palsu, Gayus mengaku membuatnya selama ia berada di luar tahanan.

"Saya enggak pernah ngasih soalnya Wiliardi juga enggak pakai uang untuk bisa keluar. Enggak tau Pak Iwan yang baik," kata Gayus.

Pada petugas pun Gayus mengaku tak pernah memberi uang, bahkan untuk uang rokok. "Paling kalau ada yang nginap di rumah, makannya saya jamin. Di rutan juga paling saya beliin makan siang. Enggak pernah kasih uang," katanya.

Saat disinggung benarkah Gayus tak pernah memberi uang, padahal seperti dalam pembuatan paspor palsu ia dengan mudah menggelontorkan banyak uang. "Soalnya mereka enggak minta. Kalau Haposan (Haposan Hutagalung mantan pengacara Gayus-red) dulu suka minta, makanya saya kasih terus. Kalau ini enggak minta, jadi enggak saya kasih," katanya.

Lalu bagaimana dengan pengakuan petugas yang menyatakan mereka menerima uang dari Gayus? Termasuk Iwan yang dalam BAP menerima suap hingga Rp 264 juta.

"Yang bohong Pak Iwan, kenapa ngaku terima uang. Padahal saya enggak ngasih uang," katanya.

Mendengar hal itu, majelis hakim pun mendesak, apakah Gayus akan melakukan upaya hukum untuk membuktikan bahwa ia tidak bohong. Apalagi Gayus mengaku sedih difitnah seperti itu.

Namun Gayus mengatakan tak akan melakukan upaya hukum. "Ya perasaan saya sedih tapi saya pasrah aja. Saya melakukan pembelaan seperti ini saja. Biar tuhan yang menilai," katanya.

(tya/ern)


sumber : bandung.detik.com

Sertu Ninang Atlet Terbang Layang Yogya

k2-11 Sejumlah anggota TNI AU tengah mempersiapkan peti jenazah Sertu Ninang Siwiyono untuk dimakamkan di TPU Kalongan Maguwoharjo, Sleman (Jumat, 29/4/2011). YOGYAKARTA, KOMPAS — Jenazah Sertu Ninang Siwiyono (42), salah satu korban jatuhnya pesawat latih jenis Glider G-611 di kawasan kebun tebu Berbah, Sleman, di dekat kompleks Lanud Adi Sucipto, Jumat (29/4/2011) siang, dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Kalongan, Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta.Lokasi makam tak jauh dari rumah duka. Pemberangkatan peti jenazah dari rumah duka di Kalongan dilakukan dengan upacara kemiliteran oleh jajaran TNI AU. Sebagai inspektur upacara pemberangkatan jenazah dari rumah duka adalah Gubernur AAU Marsda IB Putu Dunia.Keluarga masih terlihat terguncang akibat kepergian ayah dua anak ini. Istri almarhum, Anastasya Sri Suwarni, dan kedua putrinya, Anis Sekar (11) dan Erlina (6), tak kuasa menahan tangis. Bahkan, ibunda almarhum, Tuginem, pingsan ketika peti jenazah dimasukkan ke dalam mobil.Para pelayat yang mengikuti upacara pun tak kuasa menahan haru. Mayor TNI AU Keliek Triyana, instruktur yang juga adik kandung almarhum, mengaku sangat kehilangan Sertu Ninang. "Kakak saya itu orangnya supel, tetapi tidak banyak bicara. Kalau bicara seperlunya saja. Sebelum terbang dan terjadi kecelakaan, almarhum membersihkan pesawat. Padahal, pesawatnya tidak kotor," ungkap Keliek.Almarhum Sertu Ninang Siwiyono lahir di Yogyakarta, 18 Maret 1969, anak pasangan Suparjan dan Tuginem. Almarhum pernah menempuh pendidikan di sekolah terbang layang di Kalijati, Jawa Barat. Bahkan, ia menjadi atlet terbang layang andalan DIY sejak tahun 1992. Pada PON 2010 ia menyumbangkan emas bagi DIY dalam cabang terbang layang.

Gayus Akui Ancam Laporkan Iwan ke Satgas Mafia Hukum

Bandung - Untuk bisa keluar dari kamar tahanannya di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua Depok, Gayus HP Tambunan mengaku mengancam Karutan Iwan Siswanto. Hal itu terungkap dalam sidang perkara mantan Karutan Mako Brimob Iwan Siswanto, di Pengadilan Tipikor PN Bandung, Jalan LRE Martadinata, Jumat (29/4/2011).

Gayus menjadi saksi dalam sidang yang dipimpin Majelis Hakim Singgih Budi Prakoso dengan JPU Sila Pulungan.

Gayus mengaku mengenal Iwan sejak pertama kali dipindah tahanan ke Mako Brimob Kelapa Dua Depok pada 1 Juli 2010. Saat ditahan, ia mengaku ditahan bersama beberapa tahanan lainnya diantaranya Aulia Pohan, Wiliardi Wizard, Susno Duaji dan Maman Sumantri.

Ia mengatakan, saat berada di Mako ia melihat bahwa tahanan lain seringkali tidak berada di tempat alias keluar rutan.

"Saya tanya-tanya, termasuk ke anak buah Pak Iwan, katanya tahanan lain memang sering di luar. Saya penasaran, lalu saya datangi langsung ke Pak Iwan untuk nanya. Waktu itu dia bilang 'Kamu enggak usah ikut campur itu bukan urusan kamu'," kata Gayus saat dimintai keterangannya sebagai saksi.

Mendapat jawaban seperti itu, Gayus pun mengatakan akan melaporkan hal itu pada Satgas Mafia Hukum. Saat itu Iwan disebut Gayus terlihat khawatir dan kemudian menawarkan untuk bisa keluar seperti tahanan lain.

"Saya bilang saya kenal orang Satgas Mafia Hukum. Terus dia bilang 'jangan lapor lah, nanti kita semua repot semua. Kalau kamu mau pulang ya sudah boleh, tapi sabtu minggu saja'," kata Gayus.

Ia mengatakan saat itu yang terpikir ia akan melapor pada Deni Indrayana jika ia tak dibolehkan keluar Rutan.

Minggu ketiga atau sekitar awal Agustus 2010 Gayus pun diperbolehkan keluar untuk keluar rutan setiap sabtu-minggu. "Sebelum lebaran saya keluarnya sabtu-minggu. Setelah lebaran hampir setiap hari," katanya.

Sidang dengan agenda pemeriksaan saksi Gayus ini berlangsung sekitar 2 jam. Sidang selesai pada pukul 15.00 WIB. Kamis (5/5/2011) sidang akan dilanjutkan dengan agenda pemeriksaan saksi dari JPU dan kuasa hukum.

Gayus kembali mendapat kawalan ketat saat dibawa kembali ke mobil.

(tya/ern)


sumber : bandung.detik.com

4 Korban Cuci Otak di Unair Tetap Kuliah

SURABAYA, KOMPAS — Empat mahasiswa Universitas Airlangga, Surabaya, yang menjadi korban perekrutan aktivis Negara Islam Indonesia (NII) kini tetap mengikuti perkuliahan seperti biasa.Sekretaris Rektorat Unair Hadi Subhan, Jumat (29/4/2011), mengatakan, keempat mahasiswa tersebut telah kembali menjalani aktivitas pendidikan, termasuk mengikuti ujian tengah semester (UTS).Hadi mengatakan, Unair telah memastikan keempatnya tidak bersembunyi seperti yang terjadi pada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang, Agung Arif Pribadi dan Mahathir Rizki.Kasus ini pun telah dilimpahkan kepada Polrestabes Surabaya. "Keempat mahasiswa lengkap dengan orangtuanya telah menjalani pemeriksaan langsung di Polrestabes Surabaya," kata Hadi.Sementara itu, untuk memulihkan kondisi psikologis korban, mereka didampingi psikiater dari Fakultas Psikologi Unair. Selaras dengan upaya itu, pihak internal kampus pun telah berkonsolidasi untuk menangkal terjadinya gangguan serupa. "Unair adalah salah satu elemen bangsa yang tidak akan menolerir pelanggaran hukum seperti itu," tegasnya.Seperti yang diberitakan sebelumnya, dua dari empat korban tersebut mengaku sudah menyetor infak masing-masing sebesar Rp 30 juta. Anehnya, saat ditanya bagaimana cara NII mendoktrin, mereka mengaku lupa. Saat meminta uang kepada orangtuanya, mereka berbohong dengan alasan untuk biaya kegiatan kampus. Padahal, untuk memperoleh jumlah uang itu, orangtua di kampung  halaman harus menjual ternak.

Tiba di Pengadilan Tipikor Bandung, Gayus Dikawal Ketat

Bandung - Terpidana mafia pajak Gayus Tambunan mendatangi Pengadilan Tipikor Bandung, Jalan LRE Martadinata, Jumat (29/4/2011), sekitar pukul 13.00 WIB. Dengan pengawalan ketat, Gayus akan menjadi saksi dalam sidang kasus dugaan suap dengan terdakwa Eks Karutan Brimob Kelapa Dua Depok.

Gayus yang dikawal dengan ketat itu tak mengatakan sepatah kata pun sejak turun dari mobil. Gayus mengenakan setelan batik dan celana pantolan abu-abu. Tangannya memegang erat tas hitam. Sempat terjadi sedikit kericuhan saat wartawan fotografer dan kameramen berusaha mengambil gambar gayus. Mereka sempat berjejal-jejalan selama di tangga.

Menurut info yang dihimpun detikbandung, sebelum dibawa ke pengadilan, Gayus dibawa dulu ke Kejati Jabar. Sementara itu terdakwa Iwan telah tiba lebih dulu sekitar pukul 12.45 WIB. Sama dengan Gayus, ia pun menggunakan setelan batik dan celana pantalon. Sekitar pukul 13.10 WIB, sidang dimulai.

(tya/ern)


sumber : bandung.detik.com

Akses ke Lokasi Kecelakaan Ditutup

k2-11 Sejumlah anggota TNI AU menjaga jalan masuk menuju lokasi pesawat jatuh di kebun tebu di Berbah, Sleman, Yogyakarta, Jumat, (29/4/2011). YOGYAKARTA, KOMPAS —  Investigasi terhadap penyebab kecelakaan pesawat latih jenis Glider G-611 TNI Angkatan Udara di areal perkebunan tebu Berbah, Sleman, Yogyakarta, mulai dilakukan hari ini, Jumat (29/4/2011).Investigasi tersebut dilakukan oleh tim pemantau keselamatan TNI AU. Sementara itu, lokasi jatuhnya pesawat latih tersebut saat ini dijaga ketat sejumlah anggota TNI AU.Warga yang ingin melihat secara langsung bangkai pesawat naas itu pun dilarang masuk. Demikian juga sejumlah wartawan yang sejak pagi sudah meluncur ke lokasi untuk mengabadikan gambar bangkai pesawat. Sayang, para jurnalis pun tidak diperkenankan masuk.Sementara itu, anggota Komisi I DPR, Roy Suryo, yang mengirim pesan singkat kepada sejumlah wartawan, mengatakan, pihaknya akan turut serta melakukan investigasi di lokasi jatuhnya pesawat latih tersebut. Selain itu, ia juga akan melayat ke rumah duka Sertu TNI AU Ninang Siwiyono di Desa Kalongan Maguwoharjo, Sleman."Sesuai Tupoksi Komisi I DPR dan perhatian atas tragedi jatuhnya pesawat Glider di seputar Lanud Adisutjipto, nanti saya akan investigasi ke lokasi. Pukul 9 saya akan mendarat di Yogyakarta," ungkap Roy Suryo.

Massa dari Mahasiswa Pancasila Tolak ACFTA

Bandung - Sekitar 20 mahasiswa yang tergabung dalam Mahasiswa Pancasila Jabar meminta pemerintah membatalkan perjanjian perdagangan bebas ASEAN-China (ACFTA). Mereka menyerukan ini di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro.

Mereka menilai pemerintah tidak bisa berbuat apa-apa dengan merajalelanya produk Cina di Indonesia hingga mengakibatkan perdagangan Indonesia defisit. "Ini tanggungjawab pemerintah melalui kementrian perekonomian. Pemerintah harus bersinergi untuk membatalkan perdagangan bebas dengan Cina," ujar Koordinator Aksi Imam Safei, Jumat (29/4/2011).

Dalam aksinya ini, massa mengeluarkan lima sikap mengenai ACFTA, di antaranya menyatakan keberatan dengan perdagangan bebas ASEAN-Cina karena memperkeruh ekonomi Indonesia, meminta presiden membatalkan ACFTA.

Massa membawa bendera organisasi Mahasiswa Pancasila berwarna merah serta beberapa poster yang intinya menolak ACFTA, di antaranya bertuliskan 'Boikot produk Cina'.

(ern/ern)


sumber : bandung.detik.com

Warga Bersihkan Rumah

KOMPAS/MUKHAMAD KURNIAWAN ilustrasi BANDUNG, KOMPAS - Sebagian besar warga Baleendah dan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (28/4), membersihkan rumahnya, seiring surutnya genangan hingga 50 sentimeter. Air tidak lagi masuk ke rumah warga seperti sehari sebelumnya yang mencapai 1,6 meter.Warga Kelurahan Bojongasih, Kecamatan Dayeuhkolot, misalnya, tampak sibuk membersihkan rumah. Mereka juga membersihkan saluran air agar genangan dapat dibuang. Nana Juhana, seorang warga, berharap ketinggian air tak kembali naik. Daerah Baleendah dan Dayeuhkolot dilintasi Sungai Citarum, kerap dilanda banjir.Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bandung menyebutkan, sekitar 9.000 rumah tergenang limpasan Sungai Citarum dengan ketinggian bervariasi, 30 sentimeter hingga 1,5 meter. Jumlah pengungsi yang tercatat hingga Kamis siang mencapai 72 keluarga.Hujan deras yang mengguyur Bandung dan sekitarnya membuat Sungai Citarum meluap dan menggenangi ribuan rumah di Dayeuhkolot, Baleendah, dan Majalaya, Kabupaten Bandung, pekan ini. Hujan deras juga mengguyur wilayah Purwakarta.Di Kabupaten Purwakarta, para petani penggarap lahan genangan Waduk Jatiluhur di Desa Galumpit, Kecamatan Tegalwaru, mencemaskan tanamannya dilanda banjir Citarum. Jika debit air terus naik, tanaman bakal terendam dan petani rugi tenaga, waktu, dan modal.Sekitar 60 hektar area genangan waduk di Galumpit mulai ditanami padi, jagung, kacang panjang, dan cabai seiring surutnya air dua bulan terakhir. Daerah di bagian selatan Waduk Jatiluhur itu menjadi lahan garapan musiman warga setempat saat air waduk surut.Di Jawa Tengah bagian selatan, angin kencang disertai hujan deras dan petir masih mengancam hingga Mei. (GRE/ELD/MKN)

Hikmah dari Arifin Ilham: Menjaga Amanah

Hikmah dari Arifin Ilham: Menjaga Amanah

Ustadz Muhammad Arifin Ilham


"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul dan janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedangkan kamu mengetahui." (QS al-Anfal [8]: 27).

Ayat ini menegaskan syariat luhur bernama amanah. Berasal dari kata amuna, ya'munu, amanatan, amanah berarti jujur dan dapat dipercaya. Berkembang menjadi kata aminah yang berarti aman tenteram. Lalu muncul derivasi lain, 'aamanah', artinya 'saling percaya'. 

Dari gramatikal amanah ini lahir pemahaman bahwa kejujuran akan memberi rasa aman bagi semua pihak sehingga lahir rasa saling percaya. Saat seseorang memelihara amanah sama halnya dengan menjaga harga dirinya, sekaligus sebagai satu rumpun kata dan makna dengan 'iman'. Dari Anas bin Malik, Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada iman bagi yang tidak amanah (tidak jujur dan tak bisa dipercaya), dan tidak ada dien bagi yang tidak menepati janji." (HR Baihaqi).

Di antara indikator seseorang yang sukses dalam hidup adalah ketika dia mampu menjaga harkat dan martabat dirinya. Dan itu artinya ia cerdas mengelola amanah. Ia jujur dengan kata hatinya. Apa yang ada di hati ia ucapkan. Dan apa yang diucapkan, sudah ia pikirkan dan istiqamah untuk diamalkan. "Jika engkau miliki empat hal, engkau tidak akan rugi dalam urusan dunia: menjaga amanah, jujur dalam berkata, berakhlak baik, dan menjaga harga diri dalam (usaha, bekerja) mencari makan." (HR Ahmad).

Terkait dengan kebutuhan dunia yang serbamateri, agama kita tidak mengenal konsep "sense of material belonging", rasa memiliki dunia atau materi. Islam mendidik umatnya untuk memiliki "sense to be entrusted". rasa diamanahi. Semua materi yang ada pada dirinya bukan sama sekali miliknya, tapi titipan dan amanah dari Allah untuk dijaga. Karena, siapa pun yang mencoba mengakui milik-Nya akan berakhir mengenaskan. Cukuplah Firaun dan Qarun menjadi pelajaran buat kita.

Menjaga amanah memang berat, bahkan mahaberat. Makhluk langit, bumi, dan gunung pernah ditawari untuk mengemban amanah-Nya, tapi semua menolaknya. Semua makhluk Allah yang notabene jauh lebih besar dari makhluk manusia ini merasa berat dan sangat khawatir kalau nanti tidak akan kuat mengembannya. (QS al-Ahzab [33]: 72). Hanya manusia, yang sok merasa sanggup dan kuat mengemban amanah-Nya. Meski tidak sedikit yang lulus dan sanggup mengemban amanah-Nya seperti para nabi dan rasul dan orang-orang saleh yang telah dipilih oleh Allah.

Lalu, bagaimana kita bisa menjaga amanah? Laa mulkiyyah, we have but nothing. Sepertinya kita punya, tapi sebenarnya tidak punya apa apa. Tugas hidup ini mengakui semua mililk-Nya, lalu menggunakannya di jalan Allah dengan rasa syukur dan rendah hati (QS Ibrahim [14]: 7).

Sesungguhnya kita mengetahui bahwa segala bentuk penyelewengan yang dilakukan akhir-akhir ini, disebabkan rendahnya komitmen untuk menjaga amanah. Padahal, menjaga amanah itu bagian penting di dalam kehidupan ini. Andai kata negara ini dikelola dengan amanah, maka kesejahteraan masyarakatnya tentu sudah jauh lebih baik dari sekarang ini.


sumber : www.republika.co.id

Siang Nanti Ikut Sharing Bareng Blog dan Penulis Gokil Yuk!

Bandung - Apa yang kan terjadi kalau tiga blogger dan penulis keren bin gokil bakal sharing seputar pengalaman-pengalaman menarik yang mereka tulis baik di blog maupun buku yang mereka terbitkan dan juga berbagi tips mencari inspirasi dan kreatif dalam nulis?

Sepertinya itu akan terjawab di event gelaran blogdetik.com yang menggandeng komunitas blogger detik di Bandung,”Blogvaganza“ hari jumat nanti. Event tersebut mengambil title:

FRIDAY SHARING
yang bakal diadakan
Hari / Tanggal : Jumat, 29 April 2011
di CAFE S28, Jl. Sulanjana - Bandung
Mulai Jam. 13.00 WiB

Tiga blogger dan penulis yang akan sharing di event ini adalah :

Melanie Subono
Pemilik Blog melaniesubono.blogdetik.com termasuk salah satu blogstar blogdetik yang aktif menulis di blognya. Selain itu Buku ‘Liaison Officer Forever’ baru saja diluncurkan Melanie pada 1 Januari 2011 lalu. Buku tersebut adalah kelanjutan dari karya pertama Mel, sapaan akrabnya yang bertajuk ‘Ouch’.

Di Bukunya Melanie membongkar tentang kelakuan artis mancanegara yang ternyata tukang klepto. Artis banyak maunya hingga yang adem ayem. Semua dituangkan oleh perempuan kelahiran Jerman itu dengan gaya bahasa super santai hingga mudah dicerna.

Richard Miles / Bule Ngehe
Richard Miles adalah seorang warga negara Australia yang begitu mencintai Indonesia. Bule yang satu ini memang beda dari bule-bule lainnya. Pemilik blog bulengehe.blogdetik.com ini juga telah menerbitkan buku berjudul Bule Juga Manusia yang merupakan kumpulan kisah Richard Miles yang diambil dari blog pribadinya.

Kisah-kisahnya begitu alami, lucu, dan seru untuk dibaca. Mulai dari pengalaman Richard bertemu om-om senang, tragedi busway, hingga bertemu dengan Sheila on 7. Penasaran dengan bule yang satu ini?

Ondry “Green Kancut”
Ondry Widyatmoko adalah nama lengkap dari pemilik blog ondrywidyatmoko.blogdetik.com, namun dia sekarang sering di panggil dengan ‘green kancut’. Itu karena dia telah mengeluarkan buku yang berjudul ‘green kancut’ yang bercerita tentang diary Ondry selama tinggal di Malaysia dan sesudahnya di Jakarta.

Isi bukunya adalah susahnya, sedihnya, dan ancur-ancurnya kelakuan Ondry, kenapa Ondry memilih kerja di Malaysia dan segala macamnya, pertemanan Ondry, kesulitannya, dan bagaimana Ondry menghadapinya, dan juga bagaimana hidup ngejomblo Ondry. Dan semuanya itu gokil abis!!

Buat yang tertarik ikutan, buruan aja daftarkan diri segera dan ajak teman, saudara, pacar, dll !! GRATIS!! Tempat terbatas!!

Cara daftar menjadi peserta, cukup isi form pendaftarannya di SINI!

Buat yang nggak bisa ikutan, tidak usah bingung karena nanti saat acara bakal ada live streamingnya juga. Semua info untuk event Friday Sharing, bisa dilihat di www.fridaysharing.blogdetik.com



(ern/avi)


sumber : bandung.detik.com

Air Waduk Surut, Nelayan Bercocok Tanam

KOMPAS/MUKHAMAD KURNIAWAN Ratusan nelayan tangkap di perairan Waduk Ir H Djuanda atau Waduk Jatiluhur di Kecamatan Tegalwaru, Maniis, dan Sukasari, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, beralih profesi menjadi petani, dua bulan terakhir. PURWAKARTA, KOMPAS - Ratusan nelayan tangkap di perairan Waduk Ir H Djuanda atau Waduk Jatiluhur di Kecamatan Tegalwaru, Maniis, dan Sukasari, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, beralih profesi menjadi petani, dua bulan terakhir. Surutnya air waduk menyulitkan akses nelayan ke lokasi penangkapan serta menurunkan hasil tangkapan.Jarak dari pemukiman ke perairan bertambah dari hanya beberapa meter tahun lalu menjadi lebih dari satu kilometer saat ini karena muka air waduk turun. "Sulit mencari tempat menambatkan perahu karena bekas area genangan berlumpur. Jika diinjak kaki bisa terperosok hingga 0,5 meter," kata Acon Wiguna, Ketua Himpunan Nelayan Jatiluhur (Hinpujat), di Desa Galumpit, Kecamatan Tegalwaru, Jumat (29/4/2011).Hinpujat beranggotakan sekitar 400 nelayan dari sejumlah desa di tiga kecamatan, yakni Tegalwaru, Maniis, dan Sukasari. Tiga kecamatan itu berada di bagian selatan atau hulu Waduk Jatiluhur yang luasnya menc apai 8.300 hektar dan meliputi enam kecamatan di Kabupaten Purwakarta. Saat muka air waduk surut, area genangan di beberapa desa di tiga kecamatan itu yang pertama kali kering.Menurut Acon, sebagian besar nelayan beralih profesi menjadi petani padi, jagung, cabai, atau kacang panjang saat air surut. Mereka menanami sekitar 60 he ktar daerah genangan waduk saat surut seperti sekarang. Jika beruntung, mereka bisa panen dan meraup untung hingga jutaan rupiah. Tetapi, tak jarang tanaman tergenang sebelum panen tiba karena muka air waduk naik lagi.Jeje, salah satu nelayan di daerah itu, kini menggarap sekitar 400 meter persegi di tepian waduk Kampung Galumpit. Bersama Ara, istrinya, Jeje menanam padi yang kini usianya telah satu bulan. "Mudah-mudahan 2-3 bulan ke depan tanaman selamat (tak tergenang) dan bisa dipanen," ujarnya.Saat sebagian besar nelayan beraktivitas, anggota Hinpujat bisa menghasilkan tangkapan hingga ratusan kilogram ikan per hari. Ikan yang tertangkap jaring sebagian besar adalah nila, mas, dan patin yang banyak dibudidayakan pembudidaya keramba jaring apung. Tetapi, beberapa jenis ik an asli seperti gabus, hampal, kebogerang, dan beunteur. Oleh pengepul, ikan-ikan tangkapan nelayan itu dipasarkan ke pasar-pasar di Purwakarta, Bandung, dan Jakarta.Rendahnya curah dan intensitas hujan di daerah alira n sungai Citarum sejak awal tahun ini membuat tinggi muka air Waduk Saguling, Cirata, dan Ir H Djuanda terus turun mendekati titik kritis.Tinggi muka air ( TMA) Waduk Saguling, pada Rabu (9/3/2011 ), misalnya, berdasarkan catatan Perum Jasa Tirta (PJT) II, tercatat 630,23 meter atau 5,23 meter di atas titik terendah operasional waduk 625 meter. Sementara TMA Waduk Cirata 208,34 meter atau 2,34 meter di atas titik terendah yakni 206 meter.Volume air efektif ketiga waduk juga lebih rendah dari rencana operasi. Volume air Saguling tercatat 92,51 juta meter kubik atau hanya 28,09 persen dari rencana, sementara Cirata 99,94 juta meter kubik (24,13 persen), dan Ir H Djuanda 1.123,32 juta meter kubik (80,62 persen).Secara umum, rata-rata debit aliran Citarum selama Januari 140,44 meter kubik per detik atau 92,76 persen dari rencana dan Februari 131,15 meter kubik per detik (72,86 persen rencana).

Harapan dari Bisnis Penampungan Tinja

GRESIK, KOMPAS — Bisnis penampungan tinja di Dusun Sawen, Desa Tanjung, Kecamatan Kedamean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, ditutup sejak 14 April lalu sesuai kesepakatan Sutoyo selaku juragan dengan perwakilan warga di Kantor Kecamatan Kedamean.Penutupan itu dikeluhkan sekitar 30 pekerja usaha tersebut dengan mengadu ke Bupati Gresik Sambari Halim Radianto, Kamis (28/4/2011). Pihak buruh berharap usaha itu dibuka, sedangkan warga berharap ditutup.Seorang di antara pekerja itu, Sudiono (46), menyatakan keberatan dengan penutupan satu dari dua penampung limbah. "Areal limbah yang ditutup tersebut lebih layak dibanding areal yang lain. Kalau salah satu ditutup, keduanya harus ditutup," katanya.Menurut Sudiono, areal pembuangan limbah yang sekarang tidak ditutup itu tak layak. Akses jalannya tidak memadai, sarana penerangan tidak ada, air untuk kebutuhan mencuci selepas bekerja juga tidak ada. "Kami minta pemerintah membuka areal pembuangan limbah itu, mengingat lahan penghidupan kami juga dari sana," ujarnya.Bupati Sambari Halim Radianto menjanjikan penyelesaian masalah itu sampai seminggu. Sementara itu, areal tersebut ditutup lebih kurang seminggu sampai ada penyelesaian lebih lanjut. Rencananya, pertemuan dengan beberapa staf terkait segera digelar untuk menyelesaikan masalah.Camat Kedamean Arif Wicaksono diminta mengadakan pertemuan dengan seluruh masyarakat terkait masalah pembuangan limbah. "Seminggu kemudian kami akan mengundang saudara untuk duduk bersama dan mencari jalan yang terbaik," kata Bupati Sambari.Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Gresik Sumarno menyatakan, perusahaan pembuang limbah tersebut tidak berizin. Penutupan areal pembuangan limbah di Desa Tanjung dilakukan karena adanya keberatan beberapa pihak."Kami sudah mengkaji secara mendalam. Areal pembuangan limbah tersebut tidak sesuai Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Kami telah melakukan kajian teknis bersama sebuah perguruan tinggi. Kesimpulannya, areal tersebut memang tidak layak dan harus ditutup," ujar Sumarno.Bahkan, warga sekitar mengeluh karena waduk dan sawahnya tercemar limbah kotoran manusia. Hal itu berdampak pada pertanian dan kesehatan warga. Seorang warga, Sujarwo, yang ikut menuntut penutupan penampung limbah itu, menuturkan, warga juga merasa gatal-gatal.Warga lainnya, Jayus, menuturkan, dulu air waduk digunakan untuk air minum bagi warga Dusun Bunton, Desa Turirejo, dan warga Dusun Sawen, Desa Tanjung. Namun, warga tidak lagi menggunakan waduk untuk keperluan minum sejak tercemar limpahan kotoran limbah manusia.Pada pertemuan 14 April lalu, pemilik usaha, Sutoyo, mengakui bahwa usahanya belum berizin. Dia bersedia menutup usaha sampai ada kepastian mengenai aturan jasa penampungan tinja dari tangki sedot WC.Ketua Paguyuban Usaha Sedot WC Sugiyanto menyatakan tidak keberatan jika penampungan ditutup sementara, tetapi berharap pemerintah harus memberikan solusi. "Kalau ditutup, lantas kami membuang ke mana. Dulu ada empat penampung di Tanjung, kini tinggal dua dan milik Sutoyo yang terbaik," tutur Sugiyanto.Anggota DPRD Gresik, Uman, mengungkapkan, persoalan bukan hanya pada menutup tempat tersebut, melainkan juga menyangkut usaha dan tenaga kerja. "Ketika ditutup, harus ada solusinya. Nyatanya penampung di Dusun Krajan yang didanai APBD malah terbengkalai. Harusnya instalasi yang dikelola pemerintah lebih baik dan meminimalkan dampak ke masyarakat," ucapnya.Camat Kedamean Arif Wicaksono menuturkan, penutupan itu dilakukan karena banyak keluhan dari warga. Sebelumnya, pemilik menyanggupi penutupan usahanya pada 2007, tetapi ternyata masih berlangsung sebelum ditutup pada 14 Maret lalu.Secara ekonomi memang usaha itu menguntungkan. Dalam sehari, isi 20-40 tangki bisa ditampung di bak penampungan dengan biaya Rp 50.000 per tangki. Namun, izin usaha belum ada dan instalasi belum layak. Pengelolaannya perlu dipikirkan agar tidak berdampak buruk terhadap kesehatan warga.Kepala Puskesmas Slempit Sukadi membenarkan ada sejumlah warga yang mengalami gejala sakit akibat pencemaran di sawah dan waduk. Pengaruh limbah tinja terhadap kesehatan warga Desa Turirejo dan Tanjung juga diteliti Lembaga Penelitian Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. 

Gempa Bantul 5 SR Tak Berpotensi Tsunami

KOMPAS - Wilayah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta kembali diguncang gempa bumi berkekuatan 5,0 skala Richter, Jumat (29/4/2011) sekitar pukul 00.41.Laman Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, pusat gempa dari kedalaman 10 Km itu berlokasi di 8,95 LS - 109,82 BT, atau 132 km barat daya Bantul, 139 km barat daya Purworejo, 140 km barat daya Wonosari, dan 142 km tenggara Kebumen.Menurut BMKG, gempa tersebtu tidak berpotensi tsunami. Gempa tektonik sering dilaporkan terjadi di Bantul dan sekitarnya yang wilayahnya di sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia. Gempa terbesar terjadi pada 2006 silam, dan menewaskan ribuan orang.

Rapelan Kenaikan Gaji 5.800 PNS Dipotong

M.LATIEF/KOMPAS.COM ILUSTRASI PROBOLINGGO, KOMPAS - Sedikitnya 5.800 guru SDN se-Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, mengeluh karena uang rapelan kenaikan gaji selama Januari-Maret 2011, dipotong oknum Dinas Pendidikan.Potongan itu variatif, bergantung pangkat dan golongan. Guru golongan IV dipotong Rp 25.000, golongan II dan III dipotong Rp 15.000. Total,jumlah potongan uang rapelan tersebut sebesar Rp 116 juta lebih."Kalau ditotal seluruhnya, uang pungutan itu sekitar Rp 100 juta lebih," kata AZ, seorang guru di Kecamatan Gading, Kamis (28/4/2011). Potongan itu tak cuma dikeluhkan guru di Gading, sejumah guru di Kecamatan Krejengan, Besuk, Tongas, dan Sumberasih, juga mengeluh.Semula, AZ dan ribuan guru lain yakin bakal ada perubahan di Dinas Pendidikan setelah dipimpin Rasyid Subagyo, beberapa bulan lalu. Seperti tak ada lagi potongan haram yang tak bisa dibenarkan oleh hukum."Setelah Supanut diganti Rasyid, ternyata masih ada potongan liar. Di era Supanut, potongan haram sejenis pernah ada." Keterangan yang dihimpun menyebutkan, modus pemotongan itu cukup halus.Pada Rabu (27/4) lalu, 24 kepala cabang Dinas Pendidikan diundang oknum pejabat Dinas Pendidikan Kabupaten di Dringu.Para Kepala Cabang Dinas itu ditekan untuk memungut uang pada para guru yang mendapatkan uang rapel kenaikan gaji itu. Kemudian, para kepala cabang dinas mengundang dan menyuruh para kepala sekolah memungut uang rapelan itu kepada para guru.Dengan berat hati, AZ dua dan guru lain menyerahkan uangnya. Saat para guru mengambil gajinya di masing-masing sekolah Kamis (28/4/2011), gaji mereka benar-benar telah terpotong.Yakni, Rp 15.000 bagi guru golongan II dan III, adapun golongan IV sebesar Rp 25000. "Rencananya saya mau lapor ke Bupati Probolinggo Hasan Aminuddin, tapi saya takut dipecat. Akhirnya kami hanya mengeluh," ujar Abd, seorang guru yang mengaku mendapatkan uang rapel kenaikan gaji Rp 600.000 tapi dipotong Rp.000.Dihubungi via ponsel, Kepala Dinas Pendidikan Rasyid Subagio, membantah dirinya memerintahkan potongan uang rapel kenaikan gaji tersebut. Bahkan dirinya mengaku telah mengarahkan seluruh lekada kepala cCabang Dinas agar tidak melakukan pungutan haram."Jika ada pungutan haram oleh oknum cabang Dinas, saya perintahkan agar dikembalikan. Kala terbukti bersalah, maka saya akan menindak tegas," tandas mantan inspektur ini.

Kembali ke Format 3-5-2

Thursday, April 28, 2011

Diterjang Ombak 5 Meter, Edi Pun Tewas

Ilustrasi JEMBER, KOMPAS - Seorang nelayan tewas dan satu nelayan lainnya dinyatakan hilang setelah dua perahu bertabrakan akibat diterjang ombak setinggi lima meter di perairan Plawangan Puger, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Kamis (28/4/2011).Nelayan yang tewas bernama Edi (28), warga Desa Lojejer, Kecamatan Wuluhan, Jember. Sedangkan nelayan yang masih hilang bernama Tomi (17), warga Kabupaten Bondowoso."Awalnya dua nelayan dinyatakan hilang, namun setelah dilakukan penyisiran ditemukan jenazah Edi tidak jauh dari lokasi terbaliknya perahu dan terjepit batu karang," ujar Kasat Polair Polres Jember AKP Nur Mahfud.Menurut saksi mata, perahu jukung dan payang milik nelayan bertabrakan di kawasan pemecah ombak (break water) ketika hendak pulang melaut menuju Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Puger."Perahu jukung milik Basori hancur saat bertabrakan dan diterjang ganasnya ombak laut selatan. Namun, kedua nelayan yang berada di perahu jukung dapat menyelamatkan diri," tambahnya.Sementara perahu payang milik Mansur yang membawa 18 orang nelayan terbalik dan tenggelam dihempas ombak hingga ke tengah laut."Sebanyak 16 nelayan berhasil menyelamatkan diri, sedangkan dua nelayan bernama Edi dan Tomi hilang digulung ombak. Beberapa jam kemudian ditemukan tubuh Edi yang sudah tidak bernyawa," ujar Nur Mahfud.Petugas Polair dan Keamanan Laut (Kamla) TNI AL Pos Puger bersama nelayan melakukan pencarian terhadap korban nelayan yang hilang. Pencarian dihentikan karena hari sudah gelap dan ombak yang semakin besar di Plawangan Puger."Kami sempat kesulitan mengevakuasi perahu yang hancur dan tenggelam karena ombak masih besar mencapai lima meter," katanya.

Warga Jepang Divonis 18 Tahun Penjara

DENPASAR.KOMPAS- Yuki Morita, 35, warga Negara Jepang yang menyelundupkan 5,9 kilogram hashish ke Bali divonis 18 tahun penjara oleh majelis hakim dalam sidang di Pengadilan Negeri (PN) Denpasar, Kamis (28/04/2011). Vonis ini lebih tinggi dari tuntutan jaksa penuntut umum yakni 15 tahun penjara. "Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah tanpa hak mengimpor narkotika golongan I yang melebihi 1 kilogram sebagaimana diatur dalam pasal 113 ayat 2 Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika," ujar Ketua Majelis Hakim Agus SUbekti saat membacakan putusannya. Hal yang memberatkan terdakwa karena perbuatan terdakwa bertentangan dengan program pemerintah yang sedang gencar memberantas narkotika dan memberi peluang terjadinya peredaran narkotika. Selain itu terdakwa juga pernah dihukum atas kejahatan serupa di India dan baru bebas pada bulan Oktober tahun 2010 lalu. Atas putusan yang cukup berat ini Morita masih menyatakan pikir-pikir. Hakim Agus Subekti memberi waktu 7 hari kepada Yuki untuk mengambil keputusan apakah banding atau menerima putusan ini.Yuki Morita ditangkap oleh petugas Bea Cukai Bali pada tanggal 14 November 2010 silam di Bandara Ngurah Rai Denpasar. Saat petugas menggeledah koper terdakwa ditemukan 13 bungkusan kantong kertas karbon berisi hashish seberat 5,992 gram. Menurut pengakuan Yuki, hasis ini akan ia edarkan di Australia karena pasar disana lebih potensial dibanding di Indonesia.

Pesawat Capung Glider Jatuh, Dua Tewas

SHUTTERSTOCK Ilustrasi. SLEMAN, KOMPAS - Salah satu dari dua korban tewas dalam jatuhnya pesawat capung Glider TNI AU di area kebun tebu Dusun Wotgaleh, Berbah, Kabupaten Sleman, Kamis (28/4/2011) siang kemungkinan besar adalah karbol atau taruna Akademi Angkatan Udara (AAU)."Identitas kedua korban sampai saat ini belum kami ketahui, masih akan kami konfirmasikan lebih lanjut. Namun kemungkinan satu diantaranya adalah karbol AAU," kata Kepala Penerangan dan Perpustakaan Lanud Adisutjipto Yogyakarta, Mayor Sus Yuto Nugroho.Menurut dia, saat ini kedua korban telah dibawa ke Rumah Sakit TNI AU Harjo Lukito Yogyakarta. "Untuk informasi lainnya termasuk data-data korban dan jenis pasti pesawat masih kami konfirmasikan lagi," katanya.Sementara itu di lokasi kejadian maupun di rumah sakit saat ini mendapat penjagaan ketat dari petugas TNI AU dan belum ada keterangan resmi dari pihak rumah sakit.Menurut sumber Kompas.com, nama kedua korban adalah Habib, Karbol dan Ninag, Instrukturnya. Lokasi persis jatuhnya pesawat capung glider tersebut dekat makam Pangeran Purboyo.

Izin SBY Tak Turun, Kasus Walikota Batu Mandeg

K16-11 Kapolda Jatim Jenderal Irjen Untung Suharsono Radjab, saat berada di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Kapolda Jatim memberikan pengarahan kepada korban cuci otak dan keluarganya di Aula BAU UMM. Kamis (28/4/2011) MALANG,KOMPAS - Kasus dugaan pemalsuan surat keterangan lulus SMP Taman Siswa Surabaya yang dimilik Wali kota Batu Eddy Rumpoko, hingga kini masih mandeg. Pasalnya,  Polda Jatim masih menunggu izin pemeriksaan dari Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono. "Namun, walaupun hingga kini Presiden masih belum mengeluarkan izin, kami tetap akan menangani kasus tersebut secara profesional," kata Kapolda Jatim Jenderal Irjen Untung Suharsono Radjab, ditemui wartawan saat menemui korban "cuci otak" di Universitas Muhammadiyah Malang, Kamis (28/4/2011). Kapolda mengaku, semua saksi sudah diminta keterangan. "Selanjutnya, kalau sudah keluar izin Presiden, baru yang bersangkutan akan diperiksa," katanya. Selanjutnya, Kapolda menegaskan, siapapun yang akan mencalonkan diri sebagai kepala daerah harus memiliki ijazah yang sah, alias tidak palsu. "Ke depan harus dilihat dulu ijazahnya. kalau palsu ya jelas tak bisa nyalon kepala daerah," katanya. Ditanya mengapa Presiden tak kunjung mengeluarkan izin pemeriksaan? "Kalau soal itu tanyakan saja ke Presiden. Jangan tanya saya. Yang jelas, polisi akan kerja secara profesional," tegasnya. Polwilatabes yang kini berubah menjadi Polrestabes Surabaya awal 2010 lalu sudah menetapkan Wali kota Batu Eddy Rumpoko, sebagai tersangka dalam kasus pemalsuan surat keterangan lulus SMP dari SMP Taman Siswa Surabaya itu. Saat ini, kasus tersebut sudah diambil alih oleh Polda Jatim, yang saat itu masih dijabat oleh Kapolda Irjen Badrodin Haiti. Kasus itu juga menyeret mantan Kepala Sekolah Suharminah (70) dan Kabag TU Purwantoro (70) SMP Taman Siswa Surabaya sebagai tersangka.

Mengukur Kejujuran

Mengukur  Kejujuran

Oleh Achmad Satori  Ismail

Kejujuran adalah tanda bukti keimanan. Orang mukmin pasti jujur. Kalau tidak jujur, keimanannya sedang terserang penyakit kemunafikan. Pernah seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah SAW: "Apakah mungkin seorang mukmin itu kikir?" Rasul SAW  menjawab: "Mungkin saja." Sahabat bertanya lagi: "Apakah mungkin seorang mukmin bersifat pengecut?" Rasul menjawab: "Mungkin saja." Sahabat bertanya lagi, "Apakah mungkin seorang mukmin berdusta?" Rasulullah menjawab: "Tidak." (HR Imam Malik dalam kitab al Muwaththo')

Inti hadis ini menegaskan, seorang mukmin tidak mungkin melakukan kebohongan. Kejujuran adalah pangkal semua perbuatan baik manusia. Tidak ada perbuatan dan ucapan baik kecuali kejujuranlah yang mendasarinya. Oleh sebab itu, Allah menyuruh orang-orang mukmin agar selalu berkata benar dan jujur. "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang jujur/benar." (al-Ahzab [33]: 70).

Rasulullah bersabda: "Kamu sekalian wajib jujur karena kejujuran akan membawa kepada kebaikan dan kebaikan akan membawa kepada surga." (HR Ahmad, Muslim, at-Turmuzi, Ibnu Hibban)

Kejujuranlah yang menjadikan Ka'b bin Malik mendapat ampunan langsung dari langit sebagaimana Allah jelaskan dalam surah at-Taubah. Kejujuranlah yang menyelamatkan bahtera kebahagiaan keluarga dan kejujuran pulalah yang menyelamatkan seorang Muslim dari siksa api neraka di kemudian hari. Kejujuran adalah tiang agama, sendi akhlak, dan pokok kemanusiaan manusia. Tanpa kejujuran, agama tidak lengkap, akhlak tidak sempurna, dan seorang manusia tidak sempurna menjadi manusia.

Di sinilah urgensinya kejujuran bagi kehidupan. Rasulullah pernah bersabda, "Tetap berpegang eratlah pada kejujuran. Walau kamu seakan melihat kehancuran dalam berpegang teguh pada kejujuran, tapi yakinlah bahwa di dalam kejujuran itu terdapat keselamatan." (HR Abu Dunya)

Ada tiga tingkatan kejujuran: Pertama, kejujuran dalam ucapan, yaitu kesesuaian ucapan dengan realitas. (lihat ash-Shaff  [61]: 2 dan al-Ahzab [33]: 70). Kedua, kejujuran dalam perbuatan, yaitu kesesuaian antara ucapan dan perbuatan. Ketiga, kejujuran dalam niat, yaitu kejujuran tingkat tinggi di mana ucapan dan perbuatan semuanya hanya untuk Allah SWT.

Seorang mukmin tidak cukup hanya jujur dalam ucapan dan perbuatan, tapi harus jujur dalam niat sehingga semua ucapannya, perbuatannya, kebijakannya, dan keputusannya harus didasarkan atas tujuan mencari mardlotillah. Kejujuran inilah yang mendorong Umar bin Khattab memiliki tanggung jawab luar biasa dalam memerintah khilafah Islamiyah sehingga pernah berkata: "Seandainya ada seekor keledai terperosok di Baghdad (padahal beliau berada di Madinah), pasti Umar akan ditanya kelak: "Mengapa tidak kau ratakan jalan untuknya?" Bangsa yang tak henti-hentinya diterpa musibah dan krisis sangat membutuhkan manusia-manusia jujur, baik dalam ucapan, perbuatan, maupun niat. Wallahu a'lam bis shawab.


_____________________________________________________________

Anda ingin BERSEDEKAH pengetahuan dan kebaikan? Mari berbagi hikmah dengan pembaca Republika Online. Titipkan sedekah naskah Anda melalui hikmah@rol.republika.co.id. Rubrik ini adalah dari dan untuk sidang pembaca sekalian. 


sumber : www.republika.co.id

Banjir Surut, Warga Tetap Waswas

BANDUNG, KOMPAS — Sebagian wilayah Baleendah dan Dayeuhkolot hingga Kamis (28/4/2011) masih tergenang luapan Sungai Citarum. Meski sudah surut, warga masih waswas dengan datangnya hujan.Pantauan Kompas.com di beberapa lokasi banjir, seperti Kampung Cieunteung, Kampung Andir, dan Kelurahan Bojongasih, ketinggian air sudah turun hingga 60 sentimeter.Warga yang rumahnya tidak lagi digenangi tampak sedang mengeluarkan air berikut lumpur dari dalam rumah. Mereka mengaku lelah karena pekerjaannya bisa dikatakan sia-sia. "Kalau sore ini turun hujan, air kembali menggenangi rumah kami," ujarnya.Berdasarkan data, baru ada 72 keluarga yang sudah mengungsi karena banjir. Umumnya mereka tidak memiliki loteng sehingga tidak bisa bertahan di rumah seperti kebanyakan warga di Baleendah maupun Dayeuhkolot lainnya.

Tukang Kawal Banjir Majalaya

KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO Riki Waskito BANDUNG, KOMPAS — Riki Waskito (34) menyadari bahwa sekadar mengharapkan bantuan dari pemerintah untuk menanggulangi banjir tahunan di Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, adalah mimpi di tengah hari. Setiap kali banjir, warga selalu telat memperoleh informasi dan peringatan, sehingga rumah telanjur diterjang air bah berikut perabotnya. Setelah beberapa waktu banjir merendam, tim evakuasi pun baru datang.Kondisi itu membuat pemuda di Majalaya memutar otak. Beberapa elemen pemuda di sana sepakat untuk membuat operasi banjir menyelamatkan warga dan harta bendanya dari terjangan bah. Jika sebelumnya setiap pemuda sibuk sendiri menyelamatkan keluarga masing-masing, kini terpikirkan untuk membuat sebuah gerakan yang lebih massal dalam mitigasi dan evakuasi saat bencana.“Kami yang berlatar belakang pencinta lingkungan dan gemar naik gunung lalu sepakat bertemu. Saat itu kami masih tergabung dalam Sasak Kondang, kelompok pemuda di Kampung Kondang, Majalaya, yang menyukai kegiatan luar ruangan (outdoor),” katanya.Diberi nama Sasak (Sunda) yang artinya jembatan, karena puluhan pemuda itu tinggal di kampung yang berdekatan dengan Jembatan Majalaya. Jembatan itu melintas di atas Sungai Citarum. Kelompok yang didirikan tahun 2002 itu menjadi cikal bakal berdirinya Garda Caah. Caah (sunda) yang berarti banjir, sehingga Garda Caah artinya garda banjir.Pada 2007, pertemuan antarkelompok pemuda semakin intensif. Pemuda Majalaya Sasak Kondang lalu bergabung dengan Forum Komunikasi Pencinta Alam Kabupaten Bandung. “Saat itu semangat kami berapi-api setelah terinspirasi dari pelatihan Gladian Panji Geografi yang diadakan oleh Wanadri,” kata Riki yang merupakan salah satu pelopor berdirinya Garda Caah.Satu demi satu, kelompok lain di Majalaya dan Kabupaten Bandung ikut bergabung, seperti Komunitas Peduli Lingkungan, Generasi Muda Majalaya, dan Pencinta Alam Leuwidulang-Majalaya. Pada 1 November 2008, lahirlah operasi Garda Caah.Upaya SederhanaJalannya operasi itu sebenarnya relatif sederhana, yakni dengan basis perkuatan informasi. Jumlah relawan yang ketika itu mencapai 60 orang semua bersiap di rumah dan wilayah masing-masing. Jalur informasi yang dibangun ialah antara relawan yang berada di bagian hulu dan hilir Citarum. Yang termasuk kawasan hulu yakni Pacet dan Cibeureum, sedangkan di kawasan hilir ada Majalaya dan Ciparay.“Jika hujan deras di bagian hulu lebih dari dua jam, relawan yang di hulu segera menginformasikan hal itu kepada relawan di hilir. Artinya, banjir akan datang dan warga hilir diminta kesiapannya untuk mengungsi serta tidak lengah,” kata Riki.Informasi itu disampaikan melalui pesan singkat telepon selular. Penerima pesan di hilir segera menyebarkan kabar itu dan menetapkan status keamanan. “Jika di hulu waspada, kami di hilir menetapkan siaga. Status di hilir selalu dibuat lebih tinggi agar ada persiapan ekstra menghadapi kemungkinan terburuk dari banjir yang datang,” ujar Riki.Informasi akan datangnya banjir dari kawasan hulu kemungkinan kecil keliru, sebab relawan di sana juga berkoordinasi dengan petugas lapangan dari Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Kabupaten Bandung yang ditugaskan memantau ketinggian air Citarum di Majalaya. Adang Suhendar, nama petugas itu, selalu mengabari Garda Caah setiap kali permukaan air Sungai Citarum meninggi. Saat mengudara, Adang dikenal sebagai "Abah Uyut" dan berpasangan dengan istrinya, Ayuningsih, yang akrab dikenal sebagai "Mak Uyut".Dalam operasinya, para pemuda ini menggandeng Radio Antarpenduduk Indonesia Lokal IV Wilayah Majalaya. Sejumlah tokoh dan pengusaha lokal pun membantu dengan menyumbang 11 handy-talkie. Alat itu dibagikan kepada pemuda yang menempati empat desa yang rawan di Majalaya, yakni Majalaya, Majakerta, Majasetra, dan Sukamaju. Informasi soal banjir Majalaya bahkan terdengar sampai Karawang.Setelah relawan mengetahui kondisi lapangan, mereka menyebarkannya kepada tokoh kampung, RT dan RW. Semua warga diimbau bersiaga mengungsikan harta bendanya, atau memasang tanggul pasir di depan rumah. Warga yang sedang lelap di malam hari pun dibangunkan agar bersiap menghadapi banjir. Sering kali banjir datang tak terduga di malam hari.Pada beberapa kejadian, warga lanjut usia sering terlupakan saat mereka lelap tidur. Akibatnya, ada yang terjebak atau luka-luka saat berusaha keluar dari rumahnya yang terkepung air dan lumpur.“Tujuan awalnya memang pemberian informasi, sehingga ada kesiapan warga dan memperkecil jatuhnya korban,” ungkap Riki mengemukakan tujuan dasar garda banjir itu.Namun, pada praktiknya, relawan Garda Caah juga pontang-panting di lapangan. Seperti pekerja serabutan, mereka mengerjakan apapun yang bisa dilakukan saat bencana tiba. Mereka turut mengangkati bantuan, membersihkan rumah yang terendam lumpur, membersihkan selokan dari lumpur, membersihkan jalan, sampai membawakan barang-barang berharga milik warga. Peralatan yang digunakan pun seadanya, seperti sekop, cangkul, tambang dan pelampung pinjaman.Upaya Riki dan kawan-kawannya tak sia-sia. Pada banjir besar 12 November 2008, misalnya, tak ada korban jiwa dan warga yang terluka minim. Warga sudah banyak sedia karung pasir ataupun sudah keluar dari rumah saat banjir tiba. Hasilnya, 4.231 warga kecamatan itu selamat, sekalipun tinggi lumpur sampai satu meter di beberapa titik. Banjir lumpur itu merupakan yang terbesar di Majalaya setelah banjir tahun 1986.Giat SosialisasiMengetahui peran krusial generasi muda dalam mengantisipasi banjir, Riki dan kawan-kawannya di Garda Caah memasuki ranah pendidikan. Riki ikut menyosialisasikan pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian Citarum kepada anak-anak sekolah. Dalam setiap sosialisasi, ia membuat brosur atau pamflet yang berisi informasi singkat soal Citarum dan hal-hal sederhana yang bisa dilakukan oleh warga.“Kebiasaan membuang sampah, misalnya, masih banyak orang yang tidak disiplin dengan membuang sampah sembarangan ke dalam sungai. Tetangga saya sendiri pernah saya tegur, tetapi karena yang bersangkutan tidak terima lalu sampai mau memukul saya,” ujarnya mengenang.Untuk keperluan operasional dan sosialisasi kepada warga, Riki dan kawan-kawannya menggalang dana dari kantong pribadi. Latar belakang pekerjaan anggota Garda Caah beragam, ada yang menjadi pekerja pabrik, wiraswasta, pegawai negeri, atau pekerja swasta seperti Riki yang bekerja di sebuah tempat percetakan di Buah Batu, Kota Bandung. “Dengan keterbatasan dana dan waktu yang ada, operasi Garda Caah harus terus berjalan. Pembagian tugas di antara anggota menjadi kuncinya,” ungkap bapak satu anak tersebut.Saat tidak ada banjir, Garda Caah mendata penduduk sekali dalam setahun. Pendataan itu dilakukan secara detil, seperti berapa banyak warga yang sedang mengandung, memiliki anak kecil, merawat orang lanjut usia dan warga dengan keterbatasan fisik. Rumah masing-masing warga pun ditandai, seperti berapa banyak belokan menuju ke sana, belokasi pada ketinggian berapa meter, sampai jarak lokasinya dengan sungai. Data-data itu diperlukan untuk evakuasi warga. “Ada juga warga yang mengira pendataan itu untuk keperluan penyaluran bantuan, padahal tidak,” ungkapnya.Di sela-sela kesibukannya, Riki mesti bergulat dengan penyakit yang dideritanya. Sedari kecil, lelaki sederhana tamatan SMA ini menderita rasa panas di kedua kakinya. Dokter yang memeriksanya tidak bisa memberikan diagnosa yang pasti atas kasus Riki. Rasa panas yang dideritanya itu sampai membuat kedua kakinya merah dari bawah lutut sampai telapak kaki. Sejak di sekolah, ia pun tak bisa mengenakan celana panjang. Pada titik ekstrem, ia sampai tak bisa berjalan karena panas di kakinya. “Kemungkinan ada masalah dengan syaraf saya,” tuturnya.Namun, dengan segala keterbatasan fisik yang dialaminya, Riki tak kecil hati. Hingga kini, ia masih teguh memegang baiat sebagai “pengawal” banjir Majalaya...***Riki WaskitoTempat dan Tanggal Lahir: Majalaya, 15 Mei 1977Istri: Septi Susanti (25)Anak: Jati Guna (8 bulan)Pengalaman pelatihan: - Gladian Panji Geografi Wanadri (2007)- Pelatihan evakuasi bencana oleh Kopassus (2008)

Analyst Meeting Q1/2011 bank bjb


Bandung - Pada hari Rabu tanggal 27 April 2011 bank bjb menyelenggarakan acara Analyst Meeting Q1/2011 dalam rangka publikasi kinerja kuartal I tahun 2011 yang bertempat di Mandarin Oriental Hotel, Jakarta. Hadir dalam kesempatan tersebut dari bank bjb yaitu Tatang Sumarna (Direktur Konsumer), Entis Kushendar (Direktur Komersial) dan Toto Susanto (pemimpin Divisi Corporate Secretary).


Kegiatan analyst meeting bank bjb Q1 2011 dihadiri oleh para analyst dari berbagai sekuritas, diantaranya Bret Ginesky (CLSA), Raymond Kosasih (Deutsche Verdhana), Ishfan Helmi (Waterfront Securities) dan banyak analyst sekuritas lainnya.

Didalam kesempatan tersebut disampaikan bahwa bank bjb mencatat kenaikan laba sebelum pajak 25,39% year on year di kuartal pertama tahun 2011 menjadi Rp 351,49 miliar dari laba bersih posisi bulan yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp. 280,31 miliar. Adapun perkembangan usaha bank bjb pada kuartal I tahun 2011 dibandingkan posisi yang sama tahun sebelumnya antara
lain:

- Kenaikan aset sebesar 30,27%, atau naik sebesar Rp 10,84 triliun dari Rp. 35,82 triliun pada kuartal I / 2010
- Kenaikan Dana pihak ketiga sebesar 21,55% atau naik sebesar Rp 6 triliun dari Rp. 27,86 triliun pada kuartal I/2010
- Kenaikan kredit yang disalurkan sebesar 24,49% atau naik sebesar Rp 4,85 triliun dari Rp. 19,81 triliun pada kuartal I/2010.

Adapun laporan keuangan yang dipublikasikan tersebut telah menerapkan PSAK 50 – 55 sebagaimana diatur oleh Bank Indonesia.

Dalam rangka meningkatkan ekspansi kredit khususnya kredit Mikro, bank bjb menggunakan strategi bekerja sama dengan Direct Sales Agency (DSA) dalam rangka akselerasi dan pengelolaan kredit mikronya. Kerjasama ini meliputi penyediaan tenaga marketer, processor serta collector. Walau demikian dalam rangka menjaga kualitas kredit proses screening akhir dan pemutusan kredit dilaksanakan oleh bank bjb.

Beberapa kegiatan perusahaan yang telah dilakukan sejak awal tahun sampai Maret 2011 antara lain seperti:

Pembukaan jaringan kantor baru:
- 6 Kantor Cabang
- 38 Kantor Cabang Pembantu
- 4 Kantor Kas
- 5 Payment Point
- 6 Unit Layanan kas
- dan 14 ATM

sehingga total jaringan kantor menjadi sebanyak 716 jaringan yang terdiri:
- 51 Kantor Cabang
- 172 Kantor Cabang Pembantu
- 45 Kantor Kas
- 45 Payment Point
- 7 Unit Layanan Kas
- Dan 396 ATM yang tersebar di Jawa Barat, Banten, Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Medan, Batam, Sulawesi Selatan, Bali, Kalimantan Timur dan Riau.

Agresifnya pengembangan jaringan kantor bank bjb didukung daya saing produk yang kompetitif serta layanan prima.

- Penandatangan Perjanjian Kerjasama Samsat Online di 3 Provinsi (Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta)
- Kredit Sindikasi bank bjb dengan PT Mandala Finance, Tbk
- RUPS Tahun Buku 2010
- Penandatanganan Komitmen Bersama Program Pengendalian Gratifikasi dan Perluasan LHKPN di Lingkungan bank bjb
- Penandatanganan Kredit bank bjb dengan Adira Finance
- Aliansi bank bjb dengan REI dan APERSI Jawa Barat, Banten dan DKI

(adv/adv)


sumber : bandung.detik.com