-

Saturday, November 05, 2011

Terik Panas Padang Arafah Menemani Khutbah Wukuf

Panas yang menyengat padang Arafah menemani khutbah wukuf yang disampaikan oleh Hasyim Muzadi dengan tema Pusat Makna Kemanusiaan. Heli yang terus berputar juga tak mau ketinggalan.

Dalam khutbahnya di tenda mushola misi haji Indonesia, Hasyim muzadi menyoroti tentang kesalehan pribadi sebagai awal dari kesalehan sosial. "Sebagai haji, berkewajiban membawa nilai Arafah untuk kemaslahatan pribadi, keluarga, masyarakat, bangsa," tuturnya.

"Andaikan semua nilai luhur dari wukuf di Arafah ini dapat diimplementasikan di negeri Indonesia, tentu akan membawa berkah yang besar," imbuh eks Ketum PBNU ini.

Sedangkan amirul haj Suryadharma Ali menyampaikan salam dari Presiden SBY dan Ibu Ani. Surya menuturkan, jamaah haji Indonesia adalah jamaah terbaik yang mendapat apresiasi dari pemerintah Arab Saudi dan negara-negara lain. Dia menyebut jamaah haji sebagai duta bangsa.

Surya juga menyatakan bahwa pemerintah selalu berusaha memperbaiki layanan haji. Meski demikian, kekurangan pasti masih ada di sana-sini. "Karena itu kami minta maaf yang sebesar-besarnya, semoga kekurangan bisa jadi bahan koreksi," ungkap Surya.

Sedangkan Dubes Indonesia di Arab Saudi, Gatot Abdullah Mansyur meminta doa bagi 1,3 juta WNI yang mencari nafkah di Saudi. Semoga mereka keluar dari masalah ringan atau pun berat.

Sementara itu, hawa terik menemani wukuf. Hal ini lebih disukai dibandingkan hujan seperti yang terjadi pada 2008 lalu. Kala itu hujan disertai petir datang, membuat kemah jamaah basah kuyup. Di Arafah sendiri terdapat perahu karet atau pun kendaraan untuk medan berat, sebagai antisipasi bila hujan membuat banjir.

Heli pemerintah Saudi juga terus meraung-raung di udara. Mereka memantau pergerakan jamaah untuk keamanan dan keselamatan.

Pemerintah Saudi menerjunkan 63 ribu personel keamanan, termasuk 3.500 polisi anti huru-hara, didukung 450 kendaraan antipeluru. Sedangkan Dephan Sipil menurunkan 22.000 personel dan 6.000 kendaraan.

Saat ini jamaah Indonesia meneruskan doa dan zikir di Arafah hingga magrib nanti. Setelah itu berpindah ke Muzdalifah untuk mencari kerikil guna lempar jumroh di jembatan jamarat di Mina.

Artikel yang Berkaitan

1 komentar:

-

Post a Comment