-

Wednesday, October 19, 2011

Pasang Tarub Tanda Keraton Punya Hajatan

YOGYAKARTA,(GM)-
Sri Sultan Hamengkubuwono X, Raja Keraton Ngayogyakarto Hadiningrat akan menikahkan putri bungsunya GKR Bendara dengan KPH Yudanegara. Tanda hajatan dimulai adalah dipasangnya tarub anyaman janur di salah satu bangunan di keraton.

Pemasangan tarub dilakukan bersamaan dengan prosesi siraman kakung atau calon mempelai pria. Selain itu juga dilakukan pemasangan aneka tetuwuhan dan uwoh-uwohan (dedaunan dan buah-buahan) di beberapa tempat di sekitar keraton, Senin (17/10).

Beberapa orang abdi dalem keparak juga memasang aneka sesaji antara lain nasi ingkung ayam, pisang sanggan, tumpeng, buah-buahan, sepasang tebu wulung/manten, dan beberapa hasil bumi dan buah-buahan lainnya.

Selain itu sesaji lengkap terpasang di depan Bangsal Kencono sebagai tanda dimulai pemasangan tarub dan sesaji lainnya di beberapa titik di sekitar keraton.

Tarub yang dipasang di 18 titik ini antara lain di Pagelaran, Regol Brajanala, Bangsal Ponconiti, Bangsal Trajumas, Regol Dana Pratapa, Bangsal Kencana, Regol Kesatriyan, Bangsal Manis, dan Regol Gepura.

Aneka hasil bumi dan buah-buahan itu sebagian besar berasal dari sumbangan warga, di antaranya dari Bantul dan kabupaten lainnya. "Makna dari sesaji dan doa tersebut harapan agar kita diberi kelancaran dari awal hingga selesai," kata KRT Yudahaningrat.

1.500 undangan

Sebanyak 1.500 undangan atau 3.000 orang akan menghadiri resepsi pernikahan putri bungsu Sri Sultan Hamengku Buwono X. Kendaraan para tamu akan diparkir di Alun-alun Utara Keraton Yogya.

Untuk mempermudah pengaturan parkir mobil dan pertimbangan jumlah tamu yang hadir tersebut, panitia telah mengatur area parkir sesuai kelas di hari resepsi, Selasa (18/10) ini.

Hal itu dilakukan karena kompleks Kepatihan dan sekitarnya tidak akan mampu menampung ratusan mobil. Mobil sebagian besar harus diparkir di alun-alun utara. Selanjutnya untuk menuju Kepatihan telah disediakan lima bus dan kendaraan lainnya.

"Setelah kirab pengantin pada hari Selasa sore pukul 16.00 WIB, Malioboro juga ditutup sehingga kendaraan tidak bisa masuk ke Kepatihan," kata Kepala Bagian Humas Provinsi DIY, Kuskasriyati kepada wartawan di Keraton Yogyakarta, Senin (17/10).

Oleh karena itu panitia menyediakan beberapa area parkir alternatif untuk para tamu undangan khususnya di luar kelas VVIP. Salah satunya di Alun-alun Utara Yogyakarta. Dari sana para tamu kemudian diantar menggunakan bus atau kendaraan lainnya yang telah disediakan panitia.

Artikel yang Berkaitan

0 komentar:

-

Post a Comment