-

Wednesday, October 19, 2011

Hati-hati Tawarkan Hutan Rusak kepada Investor

BANDUNG, (PRLM).- Anggota Komisi IV DPR RI, Hb. Nabiel Almusawa meminta pemerintah agar berhati-hati dalam menawarkan kawasan hutan rusak kepada para investor. Bila tidak hati-hati, hutan yang masih bagus bisa hilang.

Hal ini bisa terjadi karena di dalam atau di dekat kawasan hutan rusak itu masih ada hutan alam yang masih bagus. Dengan memiliki izin pengelolaan kawasan hutan yang rusak itu, bisa direkayasa berbagai macam dalih untuk melahap hutan alam yang masih baik, ucapnya dalam siaran pers, Jumat (14/10).

Praktik semacam itu ditemukan saat kunjungan reses ke Dapil Kalimantan Selatan. Izinnya mengelola hutan yang rusak tetapi prakteknya membabat hutan alam. Setelah kayu dari hutan alam itu habis, lalu ditinggalkan. Alih-alih mengelola hutan rusak, yang terjadi hutan rusak semakin bertambah, ungkapnya.

Kayu-kayu yang berasal dari hutan alam saat ini langka. Karena langka maka tinggi nilainya. Karena nilainya tinggi, pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab akan mencari celah untuk menguasainya, katanya.

Ia mendukung rencana pemerintah yang akan mempromosikan cadangan kawasan hutan produksi seluas 35,41 juta hektare di konferensi hutan Indonesia. Kawasan hutan rusak itu dapat dipakai para investor untuk usaha pemanfaatan hasil hutan kayu. Promosi kawasan 35,41 juta ha tersebut dapat menjadi satu langkah konkret mewujudkan target pertumbuhan ekonomi 7% dan penurunan emisi 26% pada 2020. (A-71/A-88)***

sumber : www.pikiran-rakyat.com

Artikel yang Berkaitan

0 komentar:

-

Post a Comment