-

Thursday, July 28, 2011

Jembatan Kujang Siliwangi Dijadikan Ikon Bandung

SETELAH melewati beberapa kali penilaian, akhirnya Jembatan Kujang Siliwangi karya arsitektur asal Makassar Akhmad Zaki Yamani, keluar sebagai juara dalam ajang Siliwangi Pedestrian Bridge Design Competition 2011.

Dengan mengangkat budaya tradisi senjata khas Jawa Barat, kujang sebagai penyangga jembatan, desain karya pria lulusan Institut Teknologi Surabaya (ITS) ini menyisihkan 55 desain jembatan lainnya.

Desain Zaki yang memilih kujang sebagai unsur budaya tradisional dalam sketsa jembatannya, dianggap para juri sangat mewakili Kota Bandung dengan konsep kujangnya.

Sesuai dengan syarat yang ditentukan panitia, juri yang diketuai Wakil Wali Kota Bandung Ayi Vivananda menganggap desain jembatan Siliwangi yang dibuat Zaki bisa direalisasikan. Sehingga nantinya jembatan kujang Siliwangi tersebut bisa terwujud, dengan tanpa mengubah konstruksi awal jembatan Siliwangi.

Ditemui pada acara penyerahan hadiah di Balai Kota Bandung, Rabu (27/7) malam, Zaki mengatakan, dirinya sempat kesulitan mencari cara bagaimana mencari desain yang bisa menyatukan kearifan lokal dengan desain modern, sehingga bisa menyatu menjadi sebuah satu kesatuan dan bisa menjadi ikon Bandung.

"Akhirnya saya pilih Kujang, karena masih ada benang merah dengan Siliwangi dalam hal ini Prabu Siliwangi, yang membawa kujang sebagai senjatanya," katanya.

Diakui Zaki, sebagai seorang arsitek ia sudah pernah beberapa kali meraih juara dalam lomba desain. Namun desain jembatan baru pertama kali baginya. Terkait gelar juara Siliwangi Pedestrian Bridge Design Competition Zaki mengaku bangga.

Pasalnya, desain jembatan karyanya nanti akan dijadikan ciri khas Kota Kembang Bandung. "Sebagai seorang perencana arsitektur, saya tentu saja merasa bangga. Sebab desain saya akan direalisasikan, dan nantinya bisa dilihat dan berguna bagi masyarakat," ungkapnya.

Wakil Wali Kota Bandung sekaligus ketua tim juri Ayi Vivananda mengatakan, keberadaan jembatan kujang Siliwangi nanti bisa manambah ikon Kota Bandung yang selalu identik dengan Gedung Sate.

"Selain sebagai ikon, saya harap keberadaan jembatan kujang Siliwangi bisa menjadi jembatan pedestrian. Sekaligus menjadi tempat wisata dan turut mendukung program Cikapundung Bersih. Implikasinya nanti untuk masyarakat juga," kata Ayi.

Sementara itu, Manager Marketing Services PT Djarum Bandung Herman Sutanto mengatakan, pihaknya akan terus membantu untuk bisa merealisasikan desain jembatan Siliwangi tersebut, sesuai desain jembatan kujang Siliwangi.

"Pasti terealisasi, walaupun nantinya akan dilakukan secara bertahap. Untuk realisasinya kami sudah menyiapkan bantuan dana sebesar Rp 4 miliar, dari yang tadinya hanya Rp 2 miliar. Target untuk jembatannya, Desember 2011 ini akan rampung," ungkap Herman. (Galamedia)

Artikel yang Berkaitan

0 komentar:

-

Post a Comment