-

Sunday, July 31, 2011

Darso, 'Hese Tapi Ngeunaheun'

MESKI bermunculan penyanyi muda yang lebih fresh, popularitas Darso tak memudar. Penyanyi gaek bernama asli Hendarso ini tetap diminati oleh sejumlah penyelenggara hiburan. Terbukti, dalam sebulan ini, Darso tampil di tiga even bergengsi di Bandung. Begitupula dalam industri rekaman, pria kelahiran Bandung, 12 Agustus 1945 ini selalu menjadi incaran para produser karena dinilai lagu-lagunya bisa menjual.

Ya, selama lebih dari 48 tahun eksis, Darso setia membawakan lagu Sunda yang kemudian dipadukannya dengan dangdut dan pop. Lagu-lagu tersebut laris dipasaran. Tak heran jika sebagian orang menyebut dia sebagai Michael Darso Si Raja Pop Sunda, mengacu pada raja pop dunia Michael Jackson.

Atas dasar itupula, H. Dose Hudaya selaku produser sekaligus pencipta lagu kembali melibatkan Darso pada album kompilasi pop Sunda "Bentang-Benyang II". Penyanyi yang selalu bicara ceplas-ceplos ini membawakan dua lagu "Dulang Kuring II" dan "Sakur Ngimpi" yang berwarna dangdut mellow. Sebelumnya di album Bentang-Bentang perdana, Darso sukses juga dengan tembang "Dulang Kuring".

Dimintai komentar soal lagu sekarang dengan sebelumnya, menurut Darso, masih sama-sama enak untuk didengar. Hanya saja dari musikalitas, lagu "Dulang Kuring" kali ini lebih kental nuansa dangdut. "Sabenerna saura wae. Ngan ayeuna mah irama dangdutna leuwih kadenge," sebut Darso sebelum tampil dalam even musik Jabar Expo di Jln. Soerkarno-Hatta Bandung, belum lama ini.

Untuk menghafal lagu tersebut, Darso tak memerlukan waktu lama. Cukup beberapa jam didengar lalu mulai latihan. "Emang sih lagu-lagu kang Dose mah harese ngan tetep ngenaheun didengekeun," ujarnya polos.

Dalam album yang juga melibatkan biduan beken asal tanah Sunda seperti Wina d Hebring, Sule, Barakatak, Ayank Andriani, Salma serta Tika Zein ini, sang pencipta Dose Hudaya coba memberi kejutan bagi publik yakni penggarapan melibnatkan empat orang arranger Bandung.

Mereka adalah Ronny Load, Gan Gan (mantan gitaris Wong Band), Eddy Lamos, dan Eddy Milfaris (alm) yang pernah meraih penghargaan musik dari Malaysia.

"Almarhum Eddy Milfaris menggarap aransemen lagu 'Sakur Ngimpi'. Dan itu merupakan karya terakhirnya sebagai arranger. Almarhum pernah mengatakan, sangat gembira mendapat kepercayaan membuat aransemen untuk Kang Darso, karena baginya Kang Darso adalah seniman besar, dan membuat aransemen untuk Kang Darso merupakan obsesinya sejak lama. Lewat lagu Sakur Ngimpi, obsesi almarhum itu terwujud," ungkap Dose. (mza/”GM”)**

Artikel yang Berkaitan

1 komentar:

Waas lah Kang Darso muda sewaktu latihan calung di jln Kiaracondong no. 5 Cicadas Bandung tahun 65-an. Saat itu Kang Darso sudah sangat berbakat akan bidangnya yakni nyanyi Sunda

-

Post a Comment