-

Thursday, June 23, 2011

Mahasiswa Shalat Gaib untuk Ruyati

k2-11 Puluhan mahasiswa dari KAMMI DIY, Kamis (23/06/2011) melakukan shalat gaib untuk almarhumah Ruyati, TKI yang tewas dihukum pancung di Arab Saudi. YOGYAKARTA, — Puluhan mahasiswa dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia DI Yogyakarta, Kamis (23/6/2011) siang melaksanakan shalat gaib di halaman Kantor DPRD DIY di Jalan Malioboro.Mereka mendoakan almarhumah Ruyati, tenaga kerja Indonesia (TKI) yang tewas dihukum pancung di Arab Saudi.Selain melakukan shalat gaib untuk Ruyati dan penggalangan dana untuk TKI Darsem, massa Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) DIY juga melakukan aksi unjuk rasa mengecam lambannya pemerintah menangani masalah TKI. Mereka pun menuntut dihentikannya pengiriman TKI ke Arab Saudi.Unjuk rasa para mahasiswa itu diawali dengan berjalan kaki dari Perempatan Tugu menuju ke kantor DPRD DIY sembari melakukan penggalangan dana untuk membebaskan Darsem yang terancam hukuman mati.Di halaman kantor wakil rakyat itu, para pengunjuk rasa melakukan aksi teatrikal yang menggambarkan hukuman pancung bagi para TKI, sambil melakukan orasi dan membentangkan berbagai macam poster yang berisi kecaman terhadap pemerintah soal penanganan TKI.Koordinator aksi, Aza el Munadian, dalam orasinya menuntut mundur Menteri Luar Negeri serta Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi karena dua menteri tersebut terbukti gagal melindungi para tenaga kerja di luar negeri."Bagaimana mungkin pemerintah tidak tahu ada warga negaranya yang dihukum mati? Padahal pemerintah telah mengakui mengawal kasus Ruyati sejak awal," ungkap Aza.Terjadinya eksekusi mati Ruyati, lanjut Aza, merupakan kegagalan pemerintah dalam menerapkan regulasi perlindungan TKI, dan hanya sibuk memperbaiki citra semata.Padahal hingga saat ini, selain Ruyati, masih terdapat puluhan TKI yang bekerja di luar negeri terancam hukuman mati. "Kami mengimbau kepada pemerintah untuk menghentikan pengiriman TKI ke Arab Saudi," ujarnya.
sumber : www.kompas.com

Artikel yang Berkaitan

0 komentar:

-

Post a Comment